Situasi Sulit Rasmus Hojlund di Manchester United, Jarang Dapat Suplai Bola
BolaSkor.com - 13 laga dan tiga gol. Itulah catatan penampilan serta jumlah gol Rasmus Hojlund di seluruh kompetisi bersama Manchester United. Torehan gol itu tak sesuai harapan penyerang yang direkrut sebesar 75 juta euro dari Atalanta.
Kendati Hojlund (20 tahun) masih beradaptasi dengan permainan Man United, acapkali dalam pertandingan ia mengalami kesulitan untuk mencetak gol, sebab ia jarang mendapatkan suplai bola dari rekan setimnya.
Melihat situasi yang dihadapi Hojlund, Rio Ferdinand - legenda sekaligus pandit sepak bola - melihat situasi yang dihadapi Hojlund seperti halnya Cristiano Ronaldo muda saat membela Man United di periode pertama.
Tidak langsung membandingkan Hojlund dengan Ronaldo, Ferdinand melihat situasinya seperti Ruud van Nistelrooy (eks penyerang Man United) ketika ia marah kepada Ronaldo karena jarang dapat suplai bola.
Baca Juga:
Pemain Manchester United Juga Harus Bertanggung Jawab atas Keterpurukan Klub
Fulham 0-1 Manchester United: Gol Telat Fernandes Selamatkan Wajah Setan Merah
Manchester United Angin-anginan, Posisi Erik Ten Hag Tetap Aman
"Ruud van Nistelrooy hampir suatu hari membuat Cristiano Ronaldo menangis dan berkata, 'Bagaimana saya bisa berlari jika Anda tidak memberikan umpan silang?' Itulah yang dirasakan Hojlund saat ini dengan pemain sayap yang bermain bersamanya," kata Ferdinand kala berbicara di FIVE.
"Perbedaannya adalah Ruud adalah pemain utama di tim kami, pencetak gol utama, dia punya pengalaman, punya daya tarik, dia bisa menarik pemain-pemain muda dan berkata, 'Oi masukkan bola ke dalam kotak' – dan dia berkata lebih dari itu'."
"Hojlund belum menjadi pemain seperti itu, dia akan berusaha keras kecuali dia adalah orang yang dapat menarik pemain karena dia perlu melakukannya."
Ferdinand melihat adanya kesamaan Hojlund dengan Van Nistelrooy dari gaya bermain, tetapi Man United saat ini jarang memberi suplai bola ke kotak penalti dan permainan tim juga menyulitkan Hojlund.
"Atribut terbaiknya tidak terlihat karena tim tidak menampilkan kekuatannya," tambah Ferdinand.
"Dia (Erik ten Hag) mengatakan dalam konferensi persnya bahwa tim ingin bermain lebih langsung dengan pemain seperti Hojlund dan (Marcus) Rashford yang bisa bermain dengan serangan balik.
"Seringkali mereka bermain melebar dan kualitasnya tidak cukup baik. Antony tidak ingin memberi umpan silang, insting pertamanya adalah melihat apa yang bisa dia lakukan untuk dirinya sendiri."
"Marcus lebih merupakan seorang striker yang ingin menyelesaikan segalanya dan melihat apakah dia bisa menyelesaikannya."
"Saat dia melakukan pergerakannya, bola tertunda dan tidak masuk ke area penalti. Dia melakukan satu pergerakan fantastis di babak pertama dan dia berteriak meminta bola dan akhirnya umpan silang buruk dari (Alejandro) Garnacho."
"Semakin cepat mereka memasukkan bola ke dalam kotak untuk pemain ini (Hojlund), dia berlari dengan cukup baik. Mainkan sesuai kekuatannya."
"Dia belum cukup umur untuk meyakinkan beberapa pemain dan berkata berikan bola ke saya teman-teman. Dia tidak melakukan itu dan saya tidak mengharapkan itu juga."
"Ruud van Nistelrooy, Anda tidak memberikan umpan silang untuknya dan saya melihat para pemain terpaksa menangis karena tuntutannya," urai Ferdinand.