Salah Nilai Bunga Hutang, Bayern Ogah Minta Maaf pada Dortmund
Muenchen – Perseteruan antar Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund terkait masalah finansia semakin memanas. Wakil Presiden Bayern Muenchen, Karl Hopfner meolak meminta maaf kepada Dortmund karena memberikan informasi yang salah tentang bunga pinjaman. Periode awal tahun 2000 menjadi musim paling suram bagi Dortmund. Die Borussen mengalami krisis keuangan hebat hingga tak sanggup membayar gaji pemain. Alhasil, para pemain utama mereka harus rela gajinya dipotong hingga 20 persen bahkan, Dortmund harus menjual hak kepemilikan Westvalenstadion (kini Signal Iguna Park) kepada pemerintah kota. Krisis keuangan yang dialami Dortmund mengundang iba rivalnya, Bayern Muenchen. The Bavarian mengucurkan pinjaman jangka pangjang sebesar 2 juta Euro (32 miliar Rupiah) pada 2004 silam. Kini, dana bantuan tersebut menjadi biang keladi perselisiahan antar kedua klub. Wakil Presiden Bayern Muenchen, Karl Hopfner, menyebut kubu Dortmund harus membayar bunga sebesar delapan persen. Namun, Pernyataan tersebut segera disanggah oleh CEO Dortmund, Hans Joahim Watzke. Usai mendengar sanggahan tersebut, Hopfner akhirnya meralat penyataannya. Meski demikian, kubunya enggan meminta maaf kepada Dortmund. “Saya tak menghina dia, tetapi saya menyampaikan fakta. Saya tentu saja tidak akan meminta maaf kepada Dortmund,” kata Wakil Presiden Munchen, Hopfner dilansir Kicker. Watzke akhirnya buka suara mengenai peinjaman tersebut. “Bayern Muenchen memang memberikan pinjaman kepada CEO sebelum saya pada 2004 dan Februari 2005. Tapi hal itu tak berdampak signifikan terhadap krisis keuangan Dortmund. Kami merasa tak diselamatkan oleh mereka.” Berkat pinjaman itu, Dortmund seakan berhutang budi kepada Bayern. Dalam beberapa musim belakangan, Dortmund beberapa kali melepas bintangnya ke Bayern, sebut saja Maroi Goetze awal musim ini dan Robert Lewandowski musim depan.