Real Madrid Bangkit, Misi Khusus Santiago Solari Berjalan Sempurna
BolaSkor.com - Sebulan lalu, pada 6 Januari 2019, Real Madrid ada dalam tekanan hebat. Kekalahan 0-2 dari Real Sociedad di kandang sendiri membuat Los Blancos tertinggal 10 poin dari Barcelona yang ada di pucuk klasemen LaLiga.
Tidak sedikit yang menyebut Madrid sedang dalam krisis di bawah kepemimpinan Santiago Solari. Namun dalam sebulan kemudian, situasi berbeda 180 derajat.
Kemenangan penting 3-1 di markas Atletico Madrid dalam derby ibu kota, membawa Real Madrid naik ke tangga kedua LaLiga. Tidak cuma itu, pasukan Solari juga berpeluang ke final Copa del Rey setelah di leg pertama semifinal menahan imbang Barcelona di Camp Nou.
Baca Juga:
Real Madrid Belum Konsisten, Santiago Solari Incar Liga Champions
Fakta Unik di Balik 100 Gol Bale, Kepala Lebih Subur ketimbang Kaki Kanan
Sejak kalah dari Sociedad, Madrid meraih delapan kemenangan, imbang satu kali, dan sekali kalah. Hasil imbang itu datang saat menahan Barca di leg pertama Copa del Rey. Sedangkan satu-satunya kekalahan datang usai dibekap Leganes di leg kedua 16 besar Copa del Rey yang sudah tidak menentukan.
Apa yang membuat Madrid berubah? Jika membandingkan line-up sebulan lalu, hanya ada satu perubahan yang terlihat. Yaitu tampilnya Sergio Reguilon di posisi Marcelo.
Sejak rutin tampil, Reguilon memang memberi dampak besar pada lini pertahanan Madrid. Hal ini tidak lepas dari meningkatnya performa Sergio Ramos, Raphael Varane, dan Casemiro.
Selain itu, di lini tengah, Toni Kroos dan Luka Modric mulai menggeliat, sedangkan Karim Benzema sudah mulai kembali moncer.
Dari semua itu, kembalinya rasa kepercayaan diri di kubu Madrid membuat perubahan permainan semakin lancar dan berdampak pada hasil yang kian positif. Dengan kata lain, sentuhan Solari sudah mulai terlihat hasilnya.
Solari, paling tidak hingga saat ini, dinilai berhasil meningkatkan performa pemain, khususnya pemain muda yang mulai mendapatkan menit bermain macam Reguilon, Marcos Llorente, dan Vinicius.
Di sisi pemain senior, setelah sempat mandek usai tampil cemerlang di Piala Dunia 2018, Luka Modric mulai menemukan sentuhan ajaibnya. Pemain asal Kroasia inipun menjadi kunci kemenangan Madrid atas Atletico kemarin. Bisa dikatakan juga, Solari beruntung Modric kembali menemukan permainannya di momen yang tepat.
Kembalinya Modric di momen yang tepat tidak lepas dari upaya yang dilakukan Solari untuk menjaga kebugaran sang bintang.
Setelah terkuras di Piala Dunia 2018, pengaruh Modric dalam permainan Madrid meredup. Saat ditunjuk menjadi arsitek, Solari langsung menyusun rencana untuk mengembalikan performa serta fisik Modric.
Meski selalu menjadi starter dalam 13 laga LaLiga di bawah Solari, Modric tetap mendapatkan masa istirahat lebih daripada sebelumnya. Solari berusaha tidak memainkan Modric jika ada kesempatan. Tercatat lima kali Modric tidak menjadi starter di ajang Copa del Rey dan dua di Liga Champions.
Sedangkan di LaLiga, meski selalu menjadi starter dalam 13 laga, lima kali Modric digantikan di babak kedua. Semua itu bertujuan agar Modric lambat laun bisa kembali ke performa terbaiknya, dan tampaknya skenario Solari berjalan sesuai rencana.
Pada laga El Clasico, Modric mampu mencatat akurasi umpan hingga 94 persen. Sedangkan dalam Derby Madrid, tidak ada pemain yang mencatat akurasi umpan lebih tinggi daripada Modric.