Mohamed Salah dan 5 Pemain yang Ribut dengan Jurgen Klopp
BolaSkor.com - Beberapa waktu lalu, satu momen terjadi dan membuat fans bertanya-tanya saat Liverpool ditahan imbang West Ham United di London Stadium. Kejadian itu melibatkan Mohamed Salah dengan Jurgen Klopp.
Mo Salah baru dimainkan di babak kedua oleh Klopp dan keduanya terlibat perang kata, setelah Mo Salah menolak jabat tangan Klopp. Berbagai macam pendapat muncul mengomentari kejadian tersebut.
Ada yang mewajarkannya karena Mo Salah bintang Liverpool selama bertahun-tahun. Ada juga yang menilai pemain timnas Mesir itu egois, sebab di tengah performanya yang menurun ia tidak menerima dibangkucadangkan oleh Klopp dan hanya ingin bermain.
Baca Juga:
Arne Slot Diharapkan Tak Banyak Rombak Skuad Liverpool Warisan Jurgen Klopp
Meski Ribut dengan Jurgen Klopp, Mohamed Salah Bertahan di Liverpool
Percaya atau tidak, Klopp acapkali terlihat akrab dengan skuad atau anak-anak asuh di klub yang dilatihnya, tetapi ia juga cukup sering terlibat keributan. Selain Mo Salah masih ada lima nama lainnya. Siapa saja?
1. Mamadou Sakho
Direkrut Liverpool saat masih dilatih Brendan Rodgers, tidak butuh waktu lama bagi Mamadou Sakho untuk pergi saat Klopp datang. Sakho telat di beberapa kesempatan pertemuan, kemudian ia dipulangkan saat Liverpool menjalani tur pramusim di Amerika Serikat pada 2016.
Sejak saat itu Sakho tak pernah lagi bermain di Liverpool. Ia menghabiskan setengah musim 2016-2017 di tim cadangan Liverpool, sebelum akhirnya ke Crystal Palace dengan status pinjaman.
"Dia (Sakho) ketinggalan keberangkatan pesawat, dia melewatkan satu sesi dan kemudian terlambat makan. Saya harus membangun grup di sini, saya harus memulai dari awal, jadi saya pikir mungkin masuk akal jika dia terbang pulang ke Liverpool," papar Klopp pada 2016.
2. Lazar Markovic
Seperti Sakho, Lazar Markovic jadi bagian warisan dalam skuad Liverpool kala Klopp datang pada 2015. Pada akhirnya Markovic meninggalkan Liverpool dan ia tak suka dengan cara klub, serta pelatih memperlakukannya.
"Ini untuk menunjukkan bahwa saya masih pemain yang sama, untuk menunjukkan kepada orang-orang di Liverpool bahwa mereka tidak bisa memperlakukan saya seperti itu," cetus Markovic kepada surat kabar Belgia DH pada 2018.
"Ya, boleh saja tersinggung kalau tidak dilepas karena mereka meminta jumlah transfer yang tidak realistis."
3. Mario Balotelli
Sudah banyak pelatih yang frustrasi menghadapi Mario Balotelli, tidak terkecuali Klopp saat memilikinya dalam skuad Liverpool. Klopp tak banyak memberinya kans bermain dan Balotelli tak dibawa dalam tur pramusim Liverpool di Amerika Serikat.
Agen Balotelli kala itu, Mino Raiola, sampai mengecam Klopp karena caranya memperlakukan striker berpaspor Italia tersebut. Balotelli bahkan tak menutupi hubungan buruknya dengan Klopp.
"Klopp tidak mengenal saya dan saya tidak mengenalnya. Saya kembali ke Liverpool satu setengah bulan dan saya berbicara dengannya sekali," terang Balotelli.
"Dia menjelaskan kepada saya bahwa saya bisa bertahan di sana, tetapi saya bukan pilihan pertamanya, dan dia mengatakan kepada saya bahwa lebih baik saya pergi ke tempat lain."
"Jika saya bermain, melakukannya dengan baik, saya bisa kembali tetapi saya mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih, dan kami tidak akan bertemu lagi."
4. Nuri Sahin
Nuri Sahin pernah membela Borussia Dortmund dan Liverpool. Akan tapi keributannya dengan Klopp terjadi di Dortmund, kala keduanya ribut di sesi latihan, dan Sahin membenarkan kejadian tersebut.
"Saat itu tahun 2009 atau 2010, saya bermain untuk Borussia Dortmund dan pelatih mengeluarkan saya dari latihan. Dia menyuruh saya pergi karena saya bertengkar dengan pemain lain," ungkap Sahin.
"Saya masih muda dan saya pikir saya tahu segalanya. Saya yakin saya berada di pihak yang benar, 100 persen, tapi dia menyuruh saya pergi, jadi saya pergi."
5. Xherdan Shaqiri
Usai disingkirkan Chelsea di Piala Liga pada 2018, Xherdan Shaqiri terlibat keributan dengan Klopp, seperti yang terjadi kepada Mo Salah dan Klopp kontra West Ham.
"Saya berbicara tentang tendangan bebas – yang terakhir. Mo berdiri melebar dan sejumlah pemain berada di satu arah di mana kami menembakkan bola," terang Klopp kala itu.
"Jika dia bisa mengoper bola kepada Mo dalam situasi satu lawan satu di menit-menit terakhir pertandingan, itu tidak terlalu buruk. Ini hanya tentang tendangan bebas, tidak ada yang lain," pungkasnya.