Sosok Feature Piala Dunia

Ketika Kemiskinan, Pembunuhan, dan Impian Amilcar Henriquez Jadi Pelecut Debut Panama

Yusuf Abdillah - Jumat, 08 Juni 2018

BolaSkor.com - Rasa haru, bangga, bahagia bercampur dalam benak para pemain Panama ketika pertama kali menginjakkan kaki ke lapangan pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Panama tampil di arena sepak bola paling bergengsi dunia.

Di tengah bercampurnya berbagai perasaan, ada satu nama yang selalu diingat skuat Panama. Nama itu adalah Amilcar Henriquez. Gelandang berusia 33 tahun itu membela Panama pada kualifikasi Piala Dunia sampai dia tewas tertembak.

"Kami selalu membawanya di dalam hati dan pikiran," kata Roman Torres, kapten tim kepada AP, mengenang rekan setimnya sebagai pejuang.

Henriquez terbunuh pada April 2017 silam. "Itu sangat menyakitkan, dan sampai sekarang pun masih menyakitkan. Kami kehilangannya," ujar Hernan Dario Gomez sembari tak kuasa menahan tangis.

"Saya sering bertengkar dengannya, tapi Amilcar adalah seorang pemain yang berusaha membuat saya datang ke Panama," Gomez menambahkan.

Henriquez tewas tertembak oleh orang tak dikenal yang mengendarai sebuah mobil. Henriquez tertembak saat bermain sepak bola jalanan bersama teman-temannya di Colon. Dalam tragedi tersebut, dua orang tewas dan tiga lainnya terluka.

"Bermain di Piala Dunia adalah impiannya. Dia selalu mengatakan kepada saya, jika Tuhan mengizinkan kita akan ke Piala Dunia," ujar Gixiani, sang istri.

Kematian Hernandez mengguncang sepak bola Panama. Sepak bola di Panama merupakan salah satu olahraga yang bisa menjadi jalan keluar dari kemiskinan, selain tentu saja bisbol yang lebih tenar.

Tak sedikit pemain Panama besar di lingkungan kumuh dan keras. Paling tidak sejak 1990 sekitar 20 pemain, beberapa sudah pensiun, yang terbunuh. Kasus terakhir terjadi pada 24 April lalu ketika mantan pemain Gilberto Salas tertembak mati di Panama City.

Henriquez lahir di Colon, salah satu provinsi termiskin dan paling tinggi tingkat kriminalitasnya di Panama. Laki-laki yang biasa disapa Bob itu dikenal ramah dan dikenal nyaris oleh seluruh orang di lingkungannya.

Sejak kecil dia menyukai sepak bola. Bersama teman-temannya Henriquez bermain di pinggir jalan yang penuh dengan sampah. Ketika usia 20 tahun, dia bergabung dengan klub papan atas di provinsi. Dan pada 2005 Henriquez melakoni debut bersama tim nasional Panama.

Dalam kariernya, Henriquez berpetualang memprkuat klub-klub di Kosta Rika dan Kolombia, termasuk Independiente Medellin, di mana dia pertama kali bertemu dengan Hernan Dario Gomez, pelatih timnas Panama saat ini.

Di timnas Panama, Henriquez merupakan salah satu pilar yang dikenal disiplin dan dihormati pemain lain. Dia tercatat 84 kali tampil membela Panama. Laga melawan Amerika Serikat pada kualifikasi Piala Dunia yang berakhir 1-1 menjadi laga terakhirnya.

Saat Panama memastikan tiket ke Piala Dunia, Gixiani, sang istri hadir di stadion. "Har itu, di stadion, saya tak tahu apakah saya menangis bahagia atau sedih."

Meski tak merasakan, mimpi Henriquez sudah terwujud, Panama tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya. Pencapaian yang ikut diperjuangkan olehnya.

Di Rusia nanti, Henriquez tetap hadir, di dalam hati dan pikiran semua pemain Panama di tiap pertandingan.

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait