Analisis Feature Spanyol

Coutinho Belum Jadi Solusi, Messi Menjadi Dilema Barcelona

Yusuf Abdillah - Jumat, 08 Februari 2019

BolaSkor.com - Barcelona memutuskan tidak memainkan Lionel Messi dari menit pertama saat menjamu Real Madrid pada leg pertama semifinal Copa del Rey, Kamis (7/2) dini hari WIB. Laga yang berlangsung di Camp Nou itu sendiri berakhir imbang 1-1.

Pada saat orang berbicara tentang era El Clasico tanpa Messi dan Cristiano Ronaldo, laga kemarin memperlihatkan sikap kehati-hatian Barcelona terhadap Messi. Barcelona memang masih sangat bergantung kepada bintang yang pertama kali mengikat kontrak sebagai profesional 15 tahun silam itu.

Di sisi lain, Barcelona juga tidak ingin menguras energi sang bintang, yang merupakan bukti dari begitu tergantungnya Blaugrana kepada Messi.

Baca Juga:

Mengenang Munich Disaster, Ketika Tragedi Meruntuhkan Tembok Rivalitas

Joaquin Sanchez, Pahlawan Betis dan Prajurit Veteran di Liga-nya Lionel Messi

Coutinho-Malcom

Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, tampaknya masih terbayang dengan kegagalan timnya melaju ke semifinal Liga Champions tahun lalu. Kegagalan yang banyak yang menyebut tidak lepas dari faktor kebugaran Messi. Karenanya, kali ini Valverde sangat berhati-hati terkait menjaga kesehatan Messi.

Apa boleh dikata, Messi yang sejatinya menyimpan tenaga, acap 'terpaksa' dimainkan untuk menyelamatkan Barcelona, seperti laga El Clasico kemarin. Messi akhirnya dimainkan, lima menit setelah Malcom membuat skor imbang 1-1.

Baru satu menit di atas lapangan, Messi merasakan sesuatu pada paha belakangnya. Meski hanya gangguan minor, kubu Barcelona sempat cemas. Terlebih laga 16 besar Liga Champions sudah di depan mata.

Melihat kejadian di El Clasico, kini Barcelona, khususnya Valverde, dihadapkan dengan dilema. Apakah Messi akan dimainkan pada laga melawan Athletic Bilbao atau tidak?

Paling tidak, sepanjang Februari ini, Barcelona mau tidak mau harus sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan, memainkan Messi atau tidak.

Setelah tandang ke San Mames, kandang Bilbao, Barcelona akan menghadapi Real Valladolid di Camp Nou, sebelum kemudian berlaga di Liga Champions menlawan Lyon. Semua laga ini harus dilakoni Barca dengan rentang istirahat singkat.

Selapas jadwal rapat tersebut, Barcelona kembali akan menjalani laga panas. Mereka masih harus melawan Sevilla, klub yang membekap mereka pada pertemuan terakhir. Barcelona juga harus tampil dalam dua El Clasico kontra Madrid berturut-turut di akhir bulan.


Coutinho Masih di Bawah Bayangan Messi

Pada laga El Clasico kemarin, Valverde memainkan Philippe Coutinho dan Malcom sejak awal. Sebuah pilihan yang terbilang mengejutkan.

Dari skema permainan yang diusung, Valverde jelas memplot Malcom di posisi Messi. Tidak sedikit pengamat yang menilai Valverde sudah kehilangan akal jika menganggap Malcom bisa memainkan peran Messi.

Beruntung, Malcom tampil gemilang pada laga tersebut. Dia berulang kali membuat Marcelo kelabakan. Dan, Malcom pun menandai penampilan apiknya dengan gol penyeimbang.

Selama ini, performa Malcom sejak didatangkan dari Bordeaux memang belum memuaskan. Namun, laga melawan Madrid bisa menjadi pertanda bagus bagi Barcelona.

Baca Juga: Statistik Penunjang Ketergantungan Akut Barcelona kepada Lionel Messi Musim Ini

Philippe Coutinho

Valverde terlihat mengharapkan Coutinho bisa menjadi pendamping yang tepat bagi Malcom. Pengalaman dan kemampuan Coutinho dapat membantu kompatriot mudanya.

Namun, yang terjadi di atas lapangan tidaklah sesuai harapan. Coutinho kembali tampil tidak maksimal. Dia acap kehilangan bola, bahkan saat tanpa tekanan. Distribusi bola dan pergerakannya bisa dikategorikan buruk. Eks Liverpool itu juga tidak bisa membuat satupun peluang.

Sepertinya, Coutinho masih merasa berada di bawah bayang-bayang Messi. Dia terlalu berambisi bisa menyamai Messi. Hidup di bawah bayang-bayang Messi memang tidaklah mudah. Ingat, Messi adalah seorang pemain spesial.

Tetapi, apa yang ditampilkan Coutinho memang mengecewakan. Meski tidak bisa dibandingkan dengan Messi, adalah tidak normal jika jurang yang memisahkan Messi dengan para pemain pelapis sangat lebar.

Situasi ini pula yang dilema yang dihadapi Valverde kian besar. Di satu sisi, dia ingin Messi dalam kondisi bugar saat bermain. Di sisi lain, dia tidak punya sosok yang paling tidak mengisi peran Messi. Jika ada pemain yang bisa menjalankan peran itu, paling tidak tampil tidak mengecewakan, Valverde tidak akan dihadapkan dengan dilema ini.

Bagikan

Baca Original Artikel