Lainnya Sports Berita

Ahris Sumariyanto Belajar Banyak Hal dari Woodball

Arief Hadi - Kamis, 21 Agustus 2025

BolaSkor.com - Asian Cup Woodball Championship 2025 yang dihelat di JSI Resort, Bogor, bukan sekadar ajang unjuk prestasi.

Di tengah ketatnya persaingan, nilai-nilai karakter, kejujuran, disiplin, dan respek muncul dalam setiap pertandingan.

Hal tersebut diungkapkan oleh pemain woodball Indonesia, Ahris Sumariyanto.

Menurut Ahris, woodball adalah olahraga dengan etika yang sangat kuat dan karakter pemain benar-benar diuji.

Baca Juga:

Kisah Sutarjo Kenalkan Woodball di Indonesia, Bermula dari Rasa Penasaran terhadap Mallet hingga Masuk ke Markas Tentara

Nonton Langsung Asian Cup Woodball Championship 2025, Raja Sapta Oktohari Senang Indonesia Jadi Tuan Rumah Event Internasional

Asian Cup Woodball Championship 2025: Punya Keuntungan Main Kandang, Ketum PB IWbA Yakin Indonesia Capai Target Juara Umum

"Setiap langkah butuh komitmen, mulai dari sikap kepada orang tua, kejujuran, sampai tanggung jawab di lapangan," ungkap Ahris di JSI Resort, Bogor, Rabu (21/08).

Bagi Ahris, kemenangan dalam woodball tidak pernah lahir dari kesalahan orang lain, tetapi sepenuhnya ditentukan oleh pengendalian diri sendiri.

"Kalau curang, hati tidak akan tenang dan permainan pasti kacau. Justru kejujuran dan disiplin itulah yang membuat prestasi bisa dicapai," imbuh Ahris.

Atlet Hong Kong Belajar Banyak dari Woodball

Sementara itu, atlet woodball senior asal Hong Kong, Lam Chi Ho, merasakan betul bagaimana woodball lebih dari sekadar olahraga.

Selama 17 tahun menekuni permainan ini, ia belajar menghadapi tekanan dan membangun kekuatan hati.

Woodball mengajarkan untuk 'berbicara' dengan hati, mengendalikan emosi, dan menjadi pribadi yang lebih kuat.

"Saya bisa membawa pelajaran itu bahkan ke kehidupan sehari-hari," tambah Lam Chi Ho.

Di Asian Cup kali ini, atmosfer sportivitas dan fair play menjadi sorotan.

Salah satunya adalah tradisi pemain mencatat sendiri jumlah pukulan setelah menyelesaikan tiap fairway, meski ada wasit yang mengawasi.

Mekanisme ini seolah menjadi ujian kejujuran, karena peluang untuk berbuat curang sebenarnya terbuka. Namun, para atlet justru menunjukkan integritas tinggi.

"Fair play itu penting sekali. Saya suka bermain dengan lawan yang sopan dan saling menghormati," urai Chi Ho.

Penulis: Kanugrahan

Bagikan

Baca Original Artikel