Nostalgia

Tragedi Superga, Akhir Kejayaan Il Grande Torino

Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Sabtu, 04 Mei 2024
Tragedi Superga, Akhir Kejayaan Il Grande Torino
Tragedi Superga 1949 (torinofc.it)

BolaSkor.com - Pada laga Torino melawan Bologna yang berakhir imbang di Stadio Olimpico Grande Torino, Sabtu (4/5) WIB, tuan rumah terlihat memakai jersey khusus. Jersey tersebut untuk memperingati 75 tahun Tragedi Superga.

Pada 4 Mei 1949, sebuah petaka terjadi dan menjadi duka mendalam bagi sepak bola Italia, Pada saat itu, Tragedi Superga terjadi. Selain menjadi duka klub sepak bola Torino dan peristiwa ini menjadi sebuah bencana bagi tim nasional Italia.

Kecelakaan pesawat yang terjadi di bukit Superga, dekat Turin, Italia, ini tidak menyisakan satupun dari 31 penumpang yang selamat.

Tragedi Superga adalah lembaran kelam dalam sejarah sepak bola Italia. Pesawat yang jatuh tersebut mengangkut pemain-pemain Torino, yang pada waktu itu adalah klub papan atas Serie A Italia, yang dikenal dengan julukan Il Grande Torino.

Baca Juga:

Tragedi Hillsborough 1989, Babak Kelam yang Mengubah Sepak Bola Inggris

The Munich Air Disaster: Tragedi dan Solidaritas

Kecelakaan terjadi saat skuad Torino kembali dari Lisabon, Portugal, setelah sebuah pertandingan persahabatan melawan Benfica.

Pagi, 3 Mei 1949, Torino yang baru saja merengkuh scudetto kelima beruntun, berangkat ke Lisabon dengan membawa 18 pemain inti dan lima staf kepelatihan. Duel berlangsung seru di malam harinya. Stadion disesaki puluhan ribu orang untuk melihat penampilan Torino yang saat itu merupakan salah satu tim terbaik di Eropa.

Pertandingan berjalan sangat seru dan menghibur. Hujan tujuh gol terjadi dalam partai pertandingan. Pada akhirnya tuan rumah, Benfica, keluar sebagai pemenang lewat skor tipis 4-3.

Pada 4 Mei 1949, pukul 15.15 sore waktu setempat, Torino dijadwalkan untuk terbang dengan Avio Linee Italiane dari Italia, rute Barcelona-Turin dengan transit di Lisabon.

Selama satu jam pertama, penerbangan berjalan lancar. Namun, setelah memasuki wilayah Italia, cuaca menjadi sangat buruk. Badai menerjang disertai hujan deras.

Pada pukul 16.45, pilot pesawat, Perluigi Meroni, mengirimkan pesan ke bandara di Kota Turin, melaporkan bahwa cuaca sangat buruk dan awan tebal menutupi kota yang dikelilingi oleh pegunungan Alpen. Komunikasi kemudian terputus pada pukul 17.04 waktu setempat.

Delapan menit setelah komunikasi terakhir, polisi di bukit Superga menginformasikan bahwa kecelakaan pesawat telah terjadi. Semua penumpang pesawat meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Seluruh Italia dirundung duka. Tragedi mengenaskan itu sekaligus jadi tanda berakhirnya sebuah era dalam sepak bola, era Il Grande Torino. Dari seluruh skuadnya hanya ada satu pemain yang selamat, Sauro Toma, yang tidak ikut pergi karena cedera.

Tujuh di antara 18 penggawa yang meninggal dunia merupakan pemain andalan timnas Italia, salah satunya sang kapten, Vito Mazzola.

Gli Azzurri yang telah memenangkan dua Piala Dunia berturut-turut pada 1934 dan 1938, dianggap sebagai salah satu tim favorit. Namun, Tragedi Superga menjadi mimpi buruk bagi Gli Azzurri menjelang Piala Dunia 1950 di Brasil.

Trauma dari tragedi itu membuat skuad tim nasional Italia memutuskan untuk berlayar ke Brasil dengan kapal laut, bukan dengan pesawat. Kelelahan dari perjalanan panjang dan perubahan besar dalam komposisi tim akibat Tragedi Superga menyebabkan Italia tersingkir lebih awal dari turnamen.

Gli Azzurri berhasil mengalahkan Paraguay di babak penyisihan, tetapi kalah dari Swedia, yang juga berada di Grup 3, sehingga poin yang dikumpulkan tidak cukup untuk membawa mereka ke babak selanjutnya.

Italia harus menunggu selama 44 tahun untuk kembali menjadi juara dunia.

Torino Nostalgia Serie a Breaking News
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

6.251

Bagikan