Tradisi, Budaya, dan Sejarah Boxing Day pada Sepak Bola Inggris

Boxing Day bukan sekedar hari biasa dalam sepak bola Inggris.
Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 25 Desember 2021
Tradisi, Budaya, dan Sejarah Boxing Day pada Sepak Bola Inggris
Boxing Day di Premier League (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Keluarga berkumpul dengan kehangatan kebersamaan di rumah, duduk bersama di bawah pohon cemara, membuka kado dan berbagi kebahagiaan. Hari Natal dirayakan oleh seluruh umat Nasrani di dunia seraya bernyanyi.

"Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way, Oh what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh, Jingle bells, jingle bells, Jingle all the way, Oh what fun it is to ride, In a one-horse open sleigh.”

Suasana Natal begitu terasa di Inggris dengan salju dan suasana dingin Ibu Kota Inggris, London. Hari semakin terasa sempurna dengan fakta Premier League masih bergulir.

Baca Juga:

5 Laga Boxing Day Paling Menarik di Premier League

Sekilas Informasi Mengenai Hari Tradisional Sepak Bola Inggris, Boxing Day

Premier League dan Sejarah Boxing Day di Inggris

Tidak ada istilah jeda musim dingin. Bagi warga Inggris, dengan budaya sepak bola yang begitu besar, Premier League adalah hiburan kelas premium (mewah).

Namun bagi beberapa orang, terutamanya pelatih-pelatih non Inggris yang melatih di sana, Boxing Day mengalami perbenturan budaya dengan mereka seperti yang pernah dituturkan manajer Manchester City, Pep Guardiola.

"Kami harus beradaptasi dengan kalender, bisa jadi harus bertanding pada tanggal 26, 28, 30 Desember, hanya selang beberapa hari satu sama lain," tutur Guardiola dikutip dari Manchester Evening News.

"Kali ini, kami mendapatkan jeda tiga atau empat hari. Kami akan berlatih pada 25 Desember sore sebelum away ke Leicester (City). Kami harus berlatih sebelum pertandingan, harus.”

"Biasanya kami berlatih mulai pukul 15.00 atau 16.00, tapi kami akan mulai pukul 17.00 agar pemain memiliki waktu satu jam lebih lama bersama keluarga di rumah," imbuh Guardiola.

Guardiola bukan satu-satunya. Jurgen Klopp yang sudah melatih Liverpool dari 2015 masih tidak habis pikir dengan Boxing Day. Melihatnya dari sisi kebugaran pemain, periode sibuk dan Boxing Day itu berisiko membuat pemain lelah dan rawan cedera.

“Kami tidak berlatih, kami pulih dan memiliki sesi di mana kami mencoba untuk membentuk tim. Boxing day adalah pertandingan yang luar biasa, tetapi tanggal 26 dan 28 sama sekali tidak mungkin. Ini adalah lelucon mereka masih melakukannya. 29? Baik-baik saja." cetus Klopp.

"Ini benar-benar berbahaya bagi para pemain - itu tidak benar. Semua orang mengharapkan kami untuk menang - ini benar-benar sulit tetapi malam ini saya tidak peduli."

Jurgen Klopp dan Pep Guardiola

Guardiola dan Klopp merupakan dua dari banyaknya manajer asing yang menginginkan jeda musim dingin, yang biasanya diberlakukan liga-liga top Eropa menjelang Natal sampai Tahun Baru berakhir.

Guardiola tidak sekedar mengeluhkannya, tapi dia juga memberi saran jika memang tak ingin ada jeda musim dingin, maka lebih baik laga dilakukan tanggal 27 Desember, bukan 26 Desember.

"kami harus berlatih sebelum pertandingan resmi. Para pemain menyadari mereka di Inggris. Di jerman dan liga lain menghentikan kompetisi. Jika kami bermain pada 27 Desember, so pada 25 Desember bisa libur, dan latihan dimulai pada 26 Desember itu masih wajar," tambah Guardiola.

Manajer klub seperti Guardiola – dan juga manajer lainnya – wajar memang jika mengeluhkan boxing day. Jadwal padat (festive periods) di bulan Desember bisa mengakibatkan pemain mudah lelah dan rawan cedera, mereka juga bisa keletihan ketika memasuki paruh kedua musim.

Permasalahannya, boxing day sejarah yang tidak bisa begitu saja dihilangkan di Inggris. FA, Asosiasi Sepak Bola Inggris, sedianya sudah mengambil keputusan memberlakukan jeda musim dingin musim (2019-20). Tapi konsepnya berbeda dari kebanyakan jeda musim dingin di liga-liga top Eropa lainnya.

Premier League baru akan menjalani masa rehat pada Februari sebanyak 13 hari. Jadi, pertandingan Boxing Day di periode sibuk hingga Tahun Baru tetap ada. Fans dan warga setempat pun masih bisa menikmati Boxing Day yang sudah menjadi tradisi di Inggris.

Pada 2021 Boxing Day tetap ada di tengah pandemi virus corona dan tidak ada jeda musim dingin seperti musim lalu.

Tiga Versi Berbeda Mengenai Sejarah Boxing Day

Secara harafiah, boxing day pastilah dianggap sebagai hari bertinju atau lebih ekstrimnya lagi, hari untuk memukuli orang-orang. Tidak, tidak, tidak seperti itu. Jika diikuti sejarah atau asal muasalnya, boxing day adalah hari yang mulia, saat kaum aristokrat menghargai kerja keras dan upaya kaum-kaum pekerja keras.

Tanpa mengetahui asal usul boxing day, mudah saja mengatakannya sebagai hari libur atau tanggal merah (kalau kata orang Indonesia). Faktanya, ada tiga versi berbeda untuk memaknai boxing day yang jatuh sehari setelah Hari Natal, yang dilakukan di Inggris dan negara persemakmuran Inggris seperti: Australia dan Selandia Baru.

Ilustrasi St Stephen

Versi pertama, konon katanya ada perdebatan soal istilah boxing day, yang muncul dari gereja di abad pertengahan, ketika paroki (musafir, pengembara) mengumpulkan uang di dalam boks untuk kemudian diberikan kepada orang miskin. Mereka baru akan membukanya sehari setelah Natal untuk memberi penghormatan kepada St Stephen, martir Kristen pertama.

Kemudian yang kedua masih berhubungan dengan St Stephen. Boxing day bisa juga dimaknai dengan istilah St Stephen Day. St Stephen menjadi martir Kristen pertama karena keyakinannya dan dia dimartir di batu hingga mati tak lama setelah penyaliban Yesus Kristus. Itu terjadi di era kekaisaran Romawi.

Lalu yang terakhir dengan versi yang lebih mudah untuk dipahami. Boxing day populer di abad 19 ketika Ratu Victoria masih berkuasa di Britania Raya. Awalnya, boxing day dirayakan untuk masyarakat kasta rendah yang sudah melayani tuannya, bahkan bekerja di saat Natal.

Mereka diberi waktu libur sehari setelah Natal dan juga mendapatkan hadiah yang sudah rapih dibungkus kado. Namun seiring berjalannya waktu, boxing day tidak lagi diperuntukkan untuk masyarakat kasta rendah, melainkan seluruh elemen masyarakat dan etnis di Inggris.

Bagaimana bentuk pelayanan pemerintah Inggris sekarang ini? Jawabannya mudah, tidak melarang laga-laga Premier League berlangsung sehari setelah Natal. Keluarga bisa menikmati hari libur mereka dengan datang ke stadion, menyaksikan pertandingan di televisi sembari menikmati makanan khas Natal.

Premier League Melebur Dalam Tradisi Boxing Day

Dahulu kala kaum aristokrat memberikan hadiah kepada pelayannya yang bekerja keras di hari Natal, tanpa libur, dengan hari libur di hari berikutnya dan menghadiahi mereka dengan kado. Kini, seluruh kasta atau kaum, tanpa memandang usia, gender, dan banyak hal lainnya, dihibur dengan Premier League.

Bukan tanpa alasan Premier League disebut liga terbaik dunia. Selain menghadirkan persaingan sengit kala semua tim bisa saling mengalahkan, pertandingan yang tetap berlangsung di festive periods juga menjadi hiburan bagi mereka, penggemarnya, yang sedang menikmati hari libur.

Dipelajari dari catatan sejarah Inggris, pertandingan pertama boxing day berlangsung pada 26 Desember 1860, yang mempertemukan dua klub tertua Inggris, Hallam FC melawan Sheffield FC di Sandygate Road. Sejak saat itu, akan lebih mudah bagi fans menyebut laga Premier League setelah Natal sebagai boxing day.

Pertarungan yang terjadi di boxing day pun tidak main-main. Cukup banyak pertandingan seru yang terjadi pada boxing day. Contohnya seperti saat Manchester United susah payah menang 4-3 melawan Newcastle United pada musim 2012-13, yang notabene musim terakhir Sir Alex Ferguson menangani tim.

Lalu drama delapan gol antara Chelsea dengan Aston Villa yang berakhir imbang 4-4 di musim 2007-08, atau ketika Thierry Henry muda mencetak hat-trick pertamanya saat Arsenal menang 6-1 atas Leicester City di musim 2000-01.

Sajian laga-laga seru itulah yang akan dirindukan jika Boxing Day sepenuhnya ditiadakan, meski konsekuensinya pemain-pemain rawan cedera karena kelelahan.

Breaking News Boxing day Premier League
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.063

Berita Terkait

Inggris
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Manchester United Kalah dan Kehilangan Bruno Fernandes
Manchester United kalah 1-2 melawan Aston Villa di pekan 17 Premier League dan Bruno Fernandes cedera.
Arief Hadi - Senin, 22 Desember 2025
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Manchester United Kalah dan Kehilangan Bruno Fernandes
Hasil akhir
Hasil Premier League: Morgan Rogers Brace, Aston Villa Bekuk Manchester United 2-1
Aston Villa memetik kemenangan 2-1 saat menjamu Manchester United di Villa Park pada laga lanjutan Premier League 2025-2026.
Yusuf Abdillah - Senin, 22 Desember 2025
Hasil Premier League: Morgan Rogers Brace, Aston Villa Bekuk Manchester United 2-1
Lainnya
Kans Tampil di Olimpiade Jadi Motivasi Martina Ayu Pratiwi Borong 5 Medali Emas dan 2 Perak dari SEA Games 2025
Atlet triathlon putri Indonesia, Martina Ayu Pratiwi, memborong total tujuh medali dari SEA Games 2025 yang terdiri dari lima emas dan dua perak.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 21 Desember 2025
Kans Tampil di Olimpiade Jadi Motivasi Martina Ayu Pratiwi Borong 5 Medali Emas dan 2 Perak dari SEA Games 2025
Inggris
Manchester City Raih Kemenangan Beruntun, Pep Guardiola Belum Puas
Pelatih Manchester City Pep Guardiola menegaskan dirinya belum puas dengan penampilan tim asuhannya.
Yusuf Abdillah - Minggu, 21 Desember 2025
Manchester City Raih Kemenangan Beruntun, Pep Guardiola Belum Puas
Hasil akhir
Hasil Super League 2025/2026: Ramon Tanque Brace, Persib Bandung Menang atas Bhayangkara FC
Persib Bandung mengalahkan Bhayangkara Presisi Lampung FC dengan skor 2-0 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Bandung, Minggu (21/12) malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 21 Desember 2025
Hasil Super League 2025/2026: Ramon Tanque Brace, Persib Bandung Menang atas Bhayangkara FC
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Aston Villa vs Manchester United, Live Sebentar Lagi
Link streaming Aston Villa vs Manchester United malam ini di Premier League 2025/2026. MU diuji tim paling konsisten, kickoff 23.30 WIB!
Johan Kristiandi - Minggu, 21 Desember 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Aston Villa vs Manchester United, Live Sebentar Lagi
Italia
Axel Disasi Bakal Tinggalkan Chelsea, AC Milan Monitor Situasi
Axel Disasi diperkirakan akan meninggalkan Chelsea saat jendela transfer Januari 2026 dibuka.
Yusuf Abdillah - Minggu, 21 Desember 2025
Axel Disasi Bakal Tinggalkan Chelsea, AC Milan Monitor Situasi
Futsal
Kisah Timnas Futsal Indonesia yang Sempat Tersasar saat SEA Games 2025
Kapten Timnas Futsal Indonesia, Muhammad Iqbal Iskandar, menceritakan kisah lucu yang dialami saat tampil di SEA Games 2025.
Yusuf Abdillah - Minggu, 21 Desember 2025
Kisah Timnas Futsal Indonesia yang Sempat Tersasar saat SEA Games 2025
Inggris
Cetak Gol Pertama di Etihad, Tijjani Reijnders Merasa Sudah Menyatu dengan Man City
Tijjani Reijnders mengaku senang akhirnya bisa mencetak gol kandang saat Manchester City mengalahkan West Ham United 3-0 pada pekan ke-17 Premier League.
Yusuf Abdillah - Minggu, 21 Desember 2025
Cetak Gol Pertama di Etihad, Tijjani Reijnders Merasa Sudah Menyatu dengan Man City
Lainnya
SEA Games 2025: Lampaui Target, Pembalap Sepeda Ayustina Delia Tatap Asian Games 2026
Pembalap sepeda putri Indonesia, Ayustina Delia Priatna berhasil membawa pulang satu medali emas dan dua perunggu dari SEA Games 2025.
Yusuf Abdillah - Minggu, 21 Desember 2025
SEA Games 2025: Lampaui Target, Pembalap Sepeda Ayustina Delia Tatap Asian Games 2026
Bagikan