Tiga Wasit Indonesia Terlibat di Piala Dunia U-17, Perlebar Jalan VAR Liga 1
BolaSkor.com - Jalan menerapkan VAR (Video Assistant Referee) di Liga 1 semakin lebar dengan keterlibatan tiga wasit lokal di Piala Dunia U-17 2023. Sumber daya manusia menjadi faktor utama untuk mengoperasikan VAR.
FIFA memilih tiga wasit untuk bertugas di Piala Dunia U-17. Ketiga wasit berlisensi FIFA itu adalah Yudi Nurcahya, Aprisman Aranda dan Thoriq Alkatiri. Ketiganya ditugaskan sebagai fourth official.
Terbaru, ada Thoriq Alkatiri yang menjadi fourth official untuk pertandingan Spanyol melawan Mali serta Uzbekistan melawan Kanada di Stadion Manahan, Senin (13/11).
Sementara pada laga pertama grup B, Jumat (10/11/23) lalu, yang bertugas adalah Aprisman Aranda. Ia beruntung karena bisa merasakan penerapan VAR pertama di Indonesia, saat Mali diberikan penalti oleh wasit.
Baca Juga:
Optimistis Timnas U-17 Lolos ke 16 Besar Terpancar dari Wajah Bima Sakti dan Iqbal Gwijangge
Wakil Ketua PSSI, Ratu Tisha Destria, mengungkapkan rasa bahagia karena FIFA memberi kepercayaan pada tiga wasit asal Indonesia. Ada efek positif yang bisa dirasakan sepak bola Indonesia.
"Kita perlu berbangga hati bahwa ada tiga wasit kita yang ditarik sebagai supporting referee, dan mereka bertugas sebagai fourth official. Jadi, transfer knowledge ke mereka pasti lebih banyak daripada yang lain dan lebih duluan, karena memang sudah ada di area itu," kata Ratu Tisha, Selasa (14/11).
Pengetahuan dan pengalaman berada di area VAR Piala Dunia U-17 menjadi bekal menuju VAR di Liga 1. PSSI punya rencana memulai VAR pada putaran kedua ini.
Namun, Ratu Tisha menilai menggulirkan VAR di Liga 1 memiliki jalan berbeda. Ketika nantinya Liga 1 sudah punya peralatan VAR, maka tugas PSSI menyiapkan wasit yang memiliki pengetahuan tentang VAR.
"Kalau kita bicara VAR, kita bicara SDM. Para wasit harus melalui berbagai macam training, dan sebelum mereka bisa melalui training VAR, mereka harus bisa menjadi good excellent wasit dalam sesi performa," tutur Ratu Tisha.
"Mereka melalui training yang intensif dan evaluasi intensif, baru setelah itu mereka ikut VAR training yang sekarang sudah masuk sesi ketiga," lanjutnya.
PSSI menghadirkan Subkhiddin sebagai salah satu instruktif VAR terbaik yang dimiliki FIFA. Dia yang mengajarkan wasit-wasit lokal untuk dapat mengoperasikan VAR dengan cepat dan tepat.
Ratu Tisha yakin mayoritas stadion di Indonesia layak menjalankan VAR. Andai belum memiliki VAR room, maka bisa dibuatkan ruang sementara.
"Kalau memang tidak ada (ruang permanen), kita bisa taruh kabin atau kita bisa bangun broadcast, jadi itu bukan satu hal yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Yang tidak bisa dibeli adalah waktu untuk belajar. Makanya di kita ada SD, SMP, SMA, ada waktunya, tidak bisa langsung shortcut," papar Ratu Tisha.
Selain soal VAR, sepak bola Indonesia juga mendapat banyak pembelajaran dari perhelatan Piala Dunia U-17. FIFA mengemas event akbar usia 17 tahun ini dengan sangat detail. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)
Tengku Sufiyanto
17.779
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City