Tembok Itu Bernama Thibaut Courtois

BolaSkor.com - Real Madrid meraih gelar Liga Champions 2021-2022 usai menumbangkan Liverpool di laga final. Kemenangan itu tidak terlepas dari penampilan apik sang penjaga gawang, Thibaut Courtois.

Real Madrid unggul 1-0 saat bersua Liverpool pada final Liga Champions, di Stadion Stade de France, Minggu (29/5) dini hari WIB. Gol semata wayang Los Blancos dicetak Vinicius Junior pada menit ke-59.

Meski menang, jalannya laga tidak berlangsung mudah untuk Real Madrid. Liverpool yang mengandalkan trisula mautnya berulang kali mengancam gawang Madrid.

Baca Juga:

Liverpool 0-1 Real Madrid: Menang Lagi, Los Blancos Raih Gelar Liga Champions Ke-14

Liverpool Pikir Mereka Sudah Menang Atas Real Madrid

Ingin Balas Dendam, Mo Salah Dianggap Tak Hormat kepada Real Madrid

Beruntung, Madrid memiliki Thibaut Courtois yang berada di bawah mistar gawang. Penjaga gawang tim nasional Belgia itu melakukan sejumlah penyelamatan gemilang.

Pada duel tersebut, lawan sesungguhnya dari Courtois adalah Mohamed Salah. Striker asal Mesir itu memiliki deretan peluang emas dengan tingkat keberhasilan menjadi gol yang sangat tinggi.

Sebut saja ketika Salah lolos dari jebakan offside dan berhadapan dengan Thibaut Courtois. Namun, tendangannya masih bisa digagalkan sang kiper. Selain itu, Courtois juga membendung peluang Salah mendulang gol usai memanfaatkan umpan sundulan Diogo Jota.

Menurut laporan Opta Jose, Courtois memang sangat menonjol pada final kali ini. Ia melakukan sembilan penyelamatan. Itu adalah catatan terbanyak sejak Opta mengambil data pada musim 2003-2004.

Tak hanya di laga puncak, kehebatan Courtois sudah terlihat sejak awal musim. Kiper 30 tahun itu melakukan 59 penyelamatan dalam satu musim Liga Champions. Kembali lagi, jumlah tersebut menjadi yang terbanyak sejak Opta mengoleksi data.

Tak pelak, nilai 35 juta euro yang dikeluarkan Madrid untuk memboyong Thibaut Courtois dari Chelsea terasa sangat sepadan, bahkan lebih murah dari kualitas yang diberikan. Apalagi, sinar Courtois tidak hanya terasa di Liga Champions.