Tatkala Marcelo Bielsa Menghadapi Ultras dengan Granat di Tangannya

Arief HadiArief Hadi - Kamis, 02 April 2020
Tatkala Marcelo Bielsa Menghadapi Ultras dengan Granat di Tangannya
Marcelo Bielsa (Twitter)

BolaSkor.com - Dari pelatih paling mengerikan di Argentina menjadi peramu taktik yang dihargai oleh pelatih-pelatih, eks pemain, dan pemain-pemain dunia. Itulah Marcelo "El Loco" Bielsa yang saat ini melatih Leeds United.

Pep Guardiola memandangnya sebagai pelatih terbaik dunia, Mauricio Pochettino, Diego Simeone, dan Marcelo Gallardo sangat respek kepadanya. Begitu juga eks pemain yang pernah diasuhnya seperti Gabriel Batistuta, Fernando Llorente, dan Alexis Sanchez.

Bielsa bisa jadi sosok yang keras dan ngotot dalam metode kepelatihannya, namun pelatih berusia 64 tahun memiliki pemahaman taktik, analisis pemain - kekurangan dan kelebihan, serta filosofi permainan yang unik.

Pria yang dahulu menggunakan taktik 3-3-3-1 dan berubah menjadi 4-3-3 di Bilbao selalu memerhatikan detail pertandingan, baik itu secara kolektif atau individu, dari kekuatan dan kekurangan timnya hingga tim lain dari analisis video.

Baca Juga:

5 Pelatih dengan Masa Bakti Tersingkat di Eropa

Diego Maradona Prihatin Warga Argentina Cenderung Cuek dengan Virus Corona

Chris Wilder, Si Jenius di Balik Kesuksesan Sheffield United Promosi ke Premier League

Marcelo Bielsa

Perjalanan kariernya sebagai pelatih membawanya dari Newell's Old Boys, Atlas, America, Velez Sarsfield, Espanyol, timnas Argentina, timnas Chili, Athletic Bilbao, Olympique Marseille, Lazio, Lille, hingga kini dengan Leeds United.

Berbagai cerita unik soal Bielsa dan mantan-mantan klubnya juga menjadi perhatian tersendiri. Sebagaimana halnya Bielsa memiliki kecintaan besar kepada Newell's Old Boys, sementara sang ayah Rafael mendukung tim rival Rosario Central. Keduanya beradu argumen dan Rafael tidak suka gaya melatih Bielsa.

Guna mengukur kedalaman persaingan Newell's-Rosario Central, patut diingat sebuah wawancara yang diberikan Rafael kepada El Grafico pada tahun 1998, tahun kala Bielsa memenangkan gelar liga ketiganya di Argentina.

"Saya tidak pernah melihat Marcelo bermain, saya juga tidak melihat dia melatih," kata Rafael.

"Bukannya saya tidak suka sepak bola, itu karena saya adalah pendukung Central dan juga karena saya lebih suka jenis sepak bola lain, yang kurang penjagaan dan pressing (melakukan tekanan)."

"Kami membicarakannya setiap kali dia pulang. Dia memiliki sudut pandangnya dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia harus melatih timnya untuk menang."

Bukan hanya perdebatan di antara anak dan ayah, Bielsa sewaktu itu pernah menggunakan granat untuk menghadapi fans yang berkerumun di rumahnya setelah kekalahan telak 0-6 Newell's dari San Lorenzo di Copa Libertadores 1992.

Marcelo Bielsa

Sebanyak 20 fans yang tergabung dalam ultras barras bravas berkumpul di rumahnya menuntut berbicara langsung kepada Bielsa, lalu Bielsa keluar dengan mengenggam granat di tangannya hingga mereka bubar.

"Kegilaan terlihat di matanya. Tidak ada yang bisa melihat Bielsa, hanya pada granat di tangannya. Kami membayangkan dia akan menghadapi kita dengan shotgun, bukan granat," tutur salah satu fans kepada Kaiser Magazine.

Fans memang bubar namun apa yang dilakukan Bielsa memang 'gila'. Baginya kekalahan dalam pertandingan bak kematian.

"Saya mati setelah menderita kekalahan. Pekan berikutnya adalah neraka," ucap Marcelo Bielsa.

"Ketika kesalahan begitu besar terjadi, kesimpulannya adalah manajer bertanggung jawab," pungkas dia.

Nostalgia Breaking News Marcelo Bielsa Argentina Leeds United Newell's old boys
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.195

Bagikan