Tarik Minat Anak Muda, IOC Promosikan Olimpiade dengan Lebih Pop
BolaSkor.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) tampaknya tidak kehilangan akal untuk memperkenalkan dunia Olimpiade kepada publik. Demi menarik lebih banyak perhatian, IOC menggunakan cara yang cukup kreatif, yakni menggunakan kartun.
Sebagai ajang olahraga tertua di dunia, Olimpiade tentunya memiliki sejarah yang sangat panjang. Selama perjalananya, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang unik terjadi.
Mulai dari kasus boikot karena alasan politis, dopping yang dialami beberapa atlet, kasus terorisme yang juga sempat terjadi di Olimpiade 1973 di Jerman Barat, hingga Olimpiade Tokyo yang dilaksanakan saat mewabahnya virus Covid-19.
Namun, tentunya akan jadi sangat membosankan jika sejarah tersebut disuguhkan kepada publik dalam bentuk narasi cerita saja. Agar lebih berwarna, IOC mengambil inisiatif untuk menyajikannya dalam bentuk buku kartun berjudul ‘Toon in!’
Uniknya dalam buku ini akan ada sebanyak 400 karya dari berbagai kartunis dunia. Nantinya buku ini akan menceritakan sejarah dari Olimpiade Berlin 1936 hingga Olimpiade Tokyo 2020.
Mantan Marketing Direktur IOC sekaligus penulis utama buku Toon In!, Michael Payne, mengatakan idenya membawa sejarah Olimpiade melalui kartun tidak terlepas dari mewabahnya virus COVID-19 secara global.
Baca Juga:
Olimpiade Tokyo 2020: Usain Bolt Ingin Mahkotanya Turun ke Trayvon Bromell
Olimpiade Tokyo 2020: Pesta Olahraga untuk Mereka yang Tersisih
Payne melihat kasus ini menjadi momentum terbaik karena baru pertama kalinya Olimpiade digelar saat pandemi sedang terjadi.
“Inspirasi buku Toon In! Karena adanya Covid-19. Ini merupakan proyek lockdown yang sempurna, menyajikan waktu untuk meluncurkan penelitian secara global untuk kartun Olimpiade terbaik, dan juga memperlihatkan beberapa cerita yang tidak terungkap dibalik event ini,” jelas Payne dikutip dari olympics.com.
Dalam buku ini Payne akan membahas 12 topik penting yang terjadi dalam sejarah Olimpiade. Di antaranya seperti faktor geo politik yang mempengaruhi pertandingan Olimpiade dari 1936 hingga 1992.
Lalu bagaimana mengatur pertandingan dari 1996 hingga 2010, Olimpiade London 2012, Sochi 2014, Rio 2016, PyeongChang 2018, cara bidding dan menggelar pertandingan Olimpiade, pertandingannya, atlet, kasus dopping, televisi, penyiaran, dan juga permasalahan keuangan.
Penulis: Bintang Rahmat
Andhika Putra
8.253
Berita Terkait
Hindari Boikot Negara Tetangga, FPTI Andalkan Atlet Junior di SEA Games 2025
I League Pede Rekor Penonton Laga Persija vs PSIM di SUGBK Bakal Terlewati di Putaran Kedua
Scott McTominay, Pemain Terbaik Serie A 2025
Debut Lawan Persija di SUGBK, Kiper Ketiga PSIM Yogyakarta Merasa Gugup
Prediksi dan Statistik Juventus vs Udinese: Dominasi Si Nyonya Tua
Meski Kirim Skuad Junior, FPTI Optimistis Panjat Tebing Raih Target 3 Emas di SEA Games 2025
Persija Bersaing di Papan Atas, Manajemen Bicara Perpanjangan Kontrak Mauricio Souza
Timur Kapadze Dipastikan Bukan Pelatih Baru Timnas Indonesia Usai Gabung Klub Uzbekistan
Barcelona vs Atletico Madrid: Hansi Flick Akui Suka Menonton Los Rojiblancos Bermain
Alasan Jurgen Klopp Tidak Tertarik Kembali ke Liverpool