Tak Mau Resign, Mauricio Pochettino Juga Menilai Kritik kepada Chelsea Tidak Adil


BolaSkor.com - Turbulensi besar terjadi pada Chelsea di musim 2023-2024 yang mewarnai era baru Todd Boehly. Belum keluar dari mimpi buruk musim lalu, saat The Blues memiliki empat pelatih berbeda, musim ini pun tak jauh berbeda.
Debut Mauricio Pochettino sebagai pelatih tak berjalan mulus. Chelsea inkonsisten dan kini berada di urutan 11 klasemen Premier League, serta menyisakan Piala FA sebagai turnamen yang diikuti dengan potensi memenanginya.
Kesulitan Chelsea musim ini terjadi karena beberapa faktor seperti badai cedera pemain, skuad muda minim pengalaman, dan para pemain yang masih beradaptasi.
Chelsea saat ini tidak lagi sama seperti di masa lalu, pada era Roman Abramovich, terutamanya setelah Boehly merombak besar skuad dan menghabiskan satu miliar poundsterling pada tiga periode bursa transfer pemain.
Baca Juga:
Perusahaan Induk Alami Kerugian Besar, Chelsea Terancam Sanksi Berat
Kontribusi Gallagher Sudah Melebihi Dua Pemain Termahal Chelsea, Fernandez dan Caicedo
Di Hari Ulang Tahunnya, Mauricio Pochettino Tidak Merasakan Cinta dari Fans Chelsea
Kesulitan Chelsea musim ini berujung pada panasnya kursi kepelatihan yang kini ditempati Pochettino. Namun, dengan tegas ia menuturkan tak ingin mundur atau resign. "Tidak (mundur sebagai pelatih Chelsea). Mengapa? Tidak pernah," tegas Pochettino dikutip dari Talksport.
Pochettino tahu tidak mudah melatih Chelsea dengan proyek baru tim dan situasi tersebut berbeda dari masa lalu, saat ia melatih Paris Saint-Germain (PSG).
"Kami menyukai tantangan. Kami datang dari proyek berbeda di Paris Saint-Germain," tambah Pochettino.
"Di sini tantangannya sangat besar. Kami datang ke sini dengan mengetahui bahwa itu tidak pernah mudah. Ada tekanan dan perasaan bahwa Anda adalah Chelsea dan Anda harus menang."
"Tetapi kami sangat bersemangat untuk berada di sini dan mendukung proyek ini," tegasnya.
Melindungi skuadnya, Pochettino juga menilai kritik kepada Chelsea musim ini tidak adil, terutamanya setelah kalah di final Piala Liga melawan Liverpool di Wembley.
"Saya merasa muda. Saya tidak merasa (berusia) 52 (tahun). Memang benar (para pemain) masih muda, tapi kami senang membantu mereka. Kami suka berbicara, berlatih, memberi dukungan. Kami mendukung mereka," imbuh Pochettino.
"Para penggemar tidak tahu. Para pemain masih sangat muda, bermain di Wembley pada final. Mungkin mereka tidak tidur pada malam sebelumnya. Terkadang, menganalisis dengan parameter berbeda dan cara Anda menilai benar-benar tidak adil."
"Hari ini Chelsea berbeda. Jika Anda menilai kami, membandingkan masa lalu Chelsea, pasti tidak ada yang akan menang. Tidak ada yang akan sukses. Tidak ada yang akan bersikap baik kepada Anda."
"Fans tidak akan lagi menyukai pelatih lain di Chelsea. Jika Anda bandingkan dengan masa lalu, ketika Anda berada di proyek yang berbeda, orang-orang perlu memahaminya. Saya sudah mencoba menjelaskan. Saya berbicara, saya menggerakkan mulut, tapi Anda tidak mendengar."
"Saya tahu ini akan sulit. Saya tahu kami akan memerlukan waktu dan kepercayaan diri. Proyek ini tentang pemain muda, membangun tim baru," pungkasnya.
Arief Hadi
15.465
Berita Terkait
Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils

Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
Pemain-pemain Arsenal Dinilai Mulai Mempertanyakan Taktik Mikel Arteta

Memahami Angka 007 yang Ramai Digunakan di Media Sosial, Menyindir Florian Wirtz dan Benjamin Sesko
Cedera Otak Serius, Produk Akademi Arsenal Meninggal Dunia pada Usia 21 Tahun
Ditentang Rio Ferdinand, Manchester United Akan Tetap Kejar Jarrad Branthwaite di Bursa Transfer Januari

Fermin Lopez Akui Sempat Digoda Chelsea

Diincar Real Madrid, William Saliba Setuju Perpanjang Kontrak dengan Arsenal

Syarat Andre Onana Kembali Masuk Skuad Manchester United

Enzo Maresca: Liverpool Sudah Ada di Jalur yang Tepat untuk Pertahankan Gelar Premier League
