Striker Arema FC Abel Camara: Saya Lihat Langsung Orang Meninggal Terkena Gas Air Mata di Ruang Ganti
BolaSkor.com - Striker asing Arema FC, Abel Camara, syok atas Tragedi Kanjuruhan. Ia tak bisa berkata apa-apa saat itu.
Kepada media Portugal, Mais Futebol, Camara menceritakan malam kelam Tragedi Kanjuruhan. Di mana, ia melihat secara langsung orang meninggal dunia di ruang ganti usai terkena gas air mata.
"Ini adalah derbi yang sudah lama, dan selama seminggu sudah terasa di seluruh kota bahwa itu adalah pertandingan dengan lebih dari tiga poin. Mereka bilang ini adalah pertandingan hidup dan mati, bahwa kami bisa kalah di setiap pertandingan kecuali yang ini. Ada ketegangan di udara. Setelah kami kalah, kami pergi untuk meminta maaf kepada para penggemar. Mereka mulai memanjat pagar, pembatas, lalu kami pergi ke ruang ganti," buka Camara.
"Sejak saat itu kami mulai mendengar teriakan, tembakan, orang saling dorong. Kami menampung orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata, dan meninggal tepat di depan kami. Kami memiliki sekitar tujuh atau delapan orang yang akhirnya meninggal di ruang ganti."
Baca Juga:
Tragedi Kanjuruhan, Duka bersama Suporter di Indonesia
Imbas Tragedi Kanjuruhan, PSSI Bakal Evaluasi Pertandingan Liga 1 Malam Hari
“Kami harus tinggal di sana selama empat jam sebelum mereka berhasil mendorong semua orang menjauh. Ketika kami pergi, ketika semuanya lebih tenang, ada darah, sepatu kets, pakaian di seluruh aula stadion. Ketika kami meninggalkan stadion dengan bus, ada mobil sipil dan polisi yang terbakar, tetapi kami memiliki perjalanan yang mulus ke pusat pelatihan kami, kami mengambil mobil dan pulang. Sekarang kami di rumah, menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi," tambahnya.
Ratusan jiwa melayang meninggal dunia pasca pertandingan Arema FCkontra Persebaya Surabaya, pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) malam WIB.
Kejadian ini bermula usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya. Kekalahan ini membuat suporter Arema FC, Aremania turun ke lapangan.
Ricuh pun tak bisa dihindarkan. Kepolisian melepaskan gas air mata untuk meredam kericuhan. Malang, ada korban meninggal dunia dan mengalami luka-luka. Ini akibat terinjak-injak dan sesak nafas.
Data per Minggu (2/10) Pukul 21.00 WIB, sudah ada 125 orang meninggal dunia akibat tragedi tersebut. Hampir 180 orang mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit. Setidaknya para korban tersebar di 8 rumah sakit.
Tengku Sufiyanto
17.697
Berita Terkait
Hasil Super League 2025/2026: Tak Ada Gol Tercipta di Laga Persita vs Malut dan Bali United vs Persis
Hasil Premier League: Eberechi Eze Hat-trick, Arsenal Hajar Tottenham 4-1
Bandung Menutup LIMA Basketball 2025 dengan Cerita Besar
Klasemen Super League 2025/2026 hingga Pekan 13: Borneo FC Masih Sempurna, Persija dan Persib Mengekor
Burngreave United Juara, Asian Champions League 2025 Berjalan Sukses
Ditargetkan Medali Perak di SEA Games 2025, Penyerang Timnas Indonesia U-22 Ingin Pertahankan Emas
Inter Milan vs AC Milan: Cristian Chivu Tegaskan Tidak Ada Favorit dalam Derby della Madonnina
Link Streaming Elche vs Real Madrid, Senin 24 November 2025
Manchester City Kalah, Pep Guardiola Bungkam soal Wasit
Waketum PSSI Kaget Nova Arianto Diumumkan Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20