Sepak Bola di Serie A Tidak Banyak Berevolusi
BolaSkor.com - Berkembang, berinovasi atau semakin tertinggal. Situasi itu dapat terjadi di banyak hal dalam kehidupan, termasuk dunia sepak bola. Tengok saja Serie A yang dahulu pernah populer sebagai 'surga' sepak bola di Eropa.
Serie A pada medio 1980 dan 1990-an bertabur bintang-bintang Eropa yang kini namanya legendaris. Namun lambat laun popularitas mereka tergerus dengan kemewahan Premier League yang saat ini jadi liga terbaik dunia.
Serie A bahkan tidak lebih baik dari LaLiga dan kalah populer ketimbang Premier League. Hal itu terlihat dari minimnya klub-klub dari Serie A yang bisa tampil kompetitif di turnamen antarklub Eropa seperti Liga Champions.
Turunnya pamor Serie A diakui langsung oleh pemain yang bermain di dalamnya. Dia adalah gelandang Lazio berusia 30 tahun, Luis Alberto, yang sudah bermain di Serie A sejak 2016 sampai saat ini setelah sebelumnya membela Sevilla dan Liverpool.
Baca Juga:
Nicolo Zaniolo Resmi ke Galatasaray, Harapan Milan Belum Pupus
5 Pemain yang Gagal Hengkang pada Deadline Day Transfer Musim Dingin 2023
Inter Kalahkan AC Milan, Eksperimen Stefano Pioli Tak Berjalan Baik
"Ini (Serie A) adalah liga yang belum banyak berkembang. Di Italia kami banyak bermain dengan pertahanan tiga orang, dengan penjagaan pemain (man to man marking)," ucap Alberto seperti dilansir Football-Italia.
"Napoli, Lazio, Sassuolo dan Fiorentina adalah empat tim yang memainkan gaya sepak bola Eropa. Sepak bola Juve sedikit berbeda. Pengurangan poin Juventus? Tidak ada komentar."
Alberto salah satu pemain yang berpotensi meninggalkan Serie A pada Januari lalu dan diminati klub kampung halamannya, Cadiz, tetapi bertahan karena tak ingin pergi begitu saja dan meninggalkan kesan buruk.
“Saya tidak bersenang-senang ketika mendapat kabar bahwa mereka menginginkan saya. Saya sangat menghargai minat Cadiz, tetapi di bulan Januari itu tidak mudah. Saya tidak ingin mengakhiri hal-hal buruk dengan Lazio. Ketika saya pergi, saya akan berbicara dengan presiden, direktur olahraga, dan pelatih yang memiliki hubungan baik dengan saya," tambah Alberto.
"Saya berutang segalanya kepada Lazio. Klub dan fans mencintai saya. Akan sangat bodoh jika putus dengan mereka. Sampai hari terakhir saya akan memberikan segalanya untuk Lazio, mencoba membawa tim ke Liga Champions," pungkasnya.
Arief Hadi
15.782
Berita Terkait
Persaingan Scudetto Berjalan Ketat, Tidak Mudah bagi AC Milan Meraih Titel Serie A
Dikonfirmasi Fabrizio Romano, AC Milan Pantau Penyerang Strasbourg
Jeda Internasional November, Max Allegri Punya 3 Isu yang Harus Dibenahi di AC Milan
Krisis Lini Depan, AC Milan Pertimbangkan Rekrut Striker West Ham
AC Milan Sudah Tentukan Masa Depan Luka Modric
AC Milan Terlalu Bergantung kepada Adrien Rabiot
Sandro Tonali Ungkap Starting XI Terbaik Versinya, Ada Pemain Milan dan Inter
Presiden Napoli Jawab Isu Pengunduran Diri Antonio Conte
Tergusur dari Puncak Serie A, Para Pemain Napoli Ingin Singkirkan Antonio Conte?
AS Roma Pantas Bermimpi Raih Scudetto Musim Ini