Roberto De Zerbi Bukan Pelatih yang Tepat untuk Liverpool

BolaSkor.com - Calon pengganti Jurgen Klopp di Liverpool masih menjadi teka-teki. Klopp meninggalkan The Reds setelah melatih klub dari 2019 pada akhir musim ini, dan sejumlah nama jadi kandidat penggantinya seperti Roberto De Zerbi.

Sebelumnya, Xabi Alonso dirumorkan jadi pengganti Klopp mengingat ia mantan pemain Liverpool. Terlebih, ia jadi komoditas panas karena membawa Bayer Leverkusen sebagai tim yang tak terkalahkan sejauh ini.

Namun, Alonso memutuskan bertahan dan menghormati kontraknya yang tersisa hingga 2026. De Zerbi pun naik ke permukaan sebagai pengganti Klopp dan saat ini melatih Brighton & Hove Albion.

Selain De Zerbi kandidat lainnya adalah pelatih Sporting Lisbon, Ruben Amorim. Mark Lawrenson, eks pemain Liverpool, menilai De Zerbi bukan sosok pelatih yang tepat untuk melatih Liverpool. Apa alasannya?

Baca Juga:

Krisis Cedera Pemain, Manchester United Akan Buka Investigasi Internal

5 Pemain yang Bisa Menggendong Manchester United pada Sisa Musim Ini

Manchester United Tunggu Everton Tetapkan Harga Jarrad Branthwaite

"Kita sudah melihat berapa banyak uang yang mereka hasilkan tahun ini. Saya pikir Roberto De Zerbi agak nakal minggu lalu, mengatakan dia menginginkan lebih banyak pemain," papar Lawrenson dikutip dari Goal.

"Brighton memberinya pertunjukan besar, dan dia melakukannya dengan sangat, sangat baik. Tapi sekali Anda mengambil cara untuk meminta lebih banyak pemain, dan mungkin agennya sedang berbicara dengan klub lain, saya rasa Liverpool tidak akan mendekatinya."

"Dia manajer yang bagus, tapi menurut saya dia terbawa suasana – Brighton belum menjalani musim yang bagus. Dia tidak memikirkan pertandingan tambahan dan menyalahkan kurangnya pemain."

"De Zerbi tidak akan pergi ke Liverpool, dan dia mungkin akan melepas satu atau dua calon pemilik klub darinya. Brighton adalah klub yang dikelola dengan baik – mereka mendapat 22 juta poundsterling untuk Graham Potter dan staf ruang belakangnya."

"Mereka hanya akan merekrut manajer lain – dan akan dijalankan memang begitu, mereka mungkin tahu siapa manajer mereka selanjutnya," pungkas Lawrenson.