PT LIB Mengacu Sanksi di Regulasi jika Ada Klub Tolak Ikut Lanjutan Liga 1
BolaSkor.com - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, memberikan penjelasan terkait dengan hukuman kepada klub yang mundur dari Liga 1. Menurutnya, regulasi tersebut sudah ada sejak sebelum kompetisi dihentikan karena COVID-19.
Pria berusia 55 tahun itu mengaku sebenarnya hukuman ini sudah menjadi perdebatan klub-klub Liga 1. Beberapa tim menganggap hukuman ini tidak pas jika dilakukan ketika Liga 1 dilangsungkan pada saat pandemi COVID-19 ini.
Seperti diketahui, hukuman tim yang mundur nantinya akan diturun paksa ke Liga 3 pada musim setelahnya. Selain itu, mereka juga harus mengembalikan uang subsidi yang sudah diberikan ditambah dengan membayar ganti rugi ke klub lain, PSSI, PT LIB, dan TV. Belum lagi hukuman tambahan dari Komdis PSSI.
Baca Juga:
Kontestan Liga 1 Dapat 11 Kali Swab Test Selama Satu Musim
Hanya Persebaya dan Barito Putera yang Belum Tentukan Markasnya untuk Lanjutan Liga 1
"Ya sebenarnya regulasinya itu kita beberkan dulu semuanya. Gimana nih dengan kondisi sekarang ini ada regulasi seperti itu, kita akan bicarakan lagi nanti," ujar Ahkmad Hadian kepada awak media ketika ditemui di Kantor PT LIB, Jakarta, Jumat (14/8).
"Jadi hukuman itu, kan memang salah satu regulasi yang memang waktu tahun 2020 keluar sudah ada," jelas pria berusia 55 tahun tersebut.
Lebih lanjut, Akhmad Hadian mengatakan, bukan hukuman yang harus menjadi pembahasan klub Liga 1. Namun, semangat untuk berkompetisi meski di tengah pandemi COVID-19 lah yang harusnya menjadi dilihat oleh para tim untuk kelanjutan Liga 1 ini.
"Tapi intinya semangatnya, biar klub ini jadi penyemangat bangsa Indonesia di tengah pandemi. Jadi jangan sampai sepak bolanya mati gitu kan," jelasnya.
"Malah kita diarahkan oleh Satgas (Satuan Tugas) COVID-19 bahwa sepakbola menjadi pelopor kondisi yang memang kondisi seperti ini, mungkin kita akan kampanyenya juga kampanyenya soal protokol kesehatan, kaya pakai masker," pungkasnya.
Hadi Febriansyah
4.870
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City