Profil Gianluca Scamacca: Ketika Masalah Keluarga Tak Halangi Diri Jadi Bintang Laga

Profil dan perjalanan karier striker masa depan Italia, Gianluca Scamacca.
Johan KristiandiJohan Kristiandi - Rabu, 02 Februari 2022
Profil Gianluca Scamacca: Ketika Masalah Keluarga Tak Halangi Diri Jadi Bintang Laga
Gianluca Scamacca (Twitter)

BolaSkor.com - Konon, setiap insan memiliki masalah hidup sendiri. Tak jarang, mereka terperosok hingga sulit kembali berdiri. Apalagi, jika batu sandungan yang mengadang adalah keluarga yang sangat berarti. Namun, ihwal tersebut tak berlaku untuk Gianluca Scamacca, penyerang muda Sassuolo yang kerap bikin lawan ngeri.

Nama Gianluca Scamacca memang belum seharum Dusan Vlahovic yang baru-baru ini menyeberang dari Fiorentina ke Juventus. Untuk mendapatkan striker asal Serbia itu, Bianconeri menggelontorkan dana hingga 75 juta euro. Bahkan, ongkos bisa kian membengkak jika ditambah tetek bengek lainnya seperti bonus dan komisi agen.

Walakin, Gianluca Scamacca jelas bukan penyerang kacangan. Ia tampil brilian sebagai juru gedor Sassuolo.

Untuk mencapai posisinya seperti saat ini, Scamacca melalui jalan berliku. Pada awalnya, Scamacca berani mendapatkan cap sebagai Judas ketika pindah dari akademi Lazio ke AS Roma. Tentunya, jalan tersebut ditempuh demi masa depan yang lebih apik.

Baca juga:

Julian Alvarez, Spiderman, dan Fakta-fakta Menarik Suksesor Aguero di Man City

Profil Luis Diaz: Cristiano Ronaldo-nya Kolombia yang Diburu Liverpool dan MU

Sekilas tentang Pemain Kolombia Pertama di Liverpool, Bukan Luis Diaz

Scamacca kembali membuat keputusan besar pada musim dingin 2015. Tak seperti pemain muda lainnya yang biasanya jago kandang, Scamacca memilih berpetualang ke Belanda bersama tim junior PSV Eindhoven. Ia sadar, PSV memiliki satu di antara akademi sepak bola terbaik di Eropa.

Selama dua tahun di Belanda, Gianluca Scamacca menjadi andalah lini depan Jong PSV. Naluri menjebol gawang lawan pun kian terasah. Pria kelahiran Roma itu mendapatkan promosi dari tim U-17 ke tim U-21 PSV. Gelontoran gol pun mulai lahir dari aksi Scamacca.

Harmoni yang dilantunkan Scamacca di negeri Kincir Angin terdengar sampai ke kampung halaman. Bermodal 500 ribu euro, Sassuolo menggondol kembali Scamacca ke Italia pada akhir Januari 2017.

Terbiasa mengorbitkan pemain muda, Neroverdi sadar satu hal yang urgen untuk Scamacca adalah menit bermain. Oleh karena itu, Sassuolo mengirim Scamacca sekolah ke sejumlah klub seperti Cremonese, PEC Zwolle, dan Ascoli.

Scamacca tidak membuang kesempatan yang diperoleh. Scamacca tampil tokcer. Ketika membela panji Ascoli, ia menjadi top skorer Coppa Italia 2019-2020 dengan torehan empat gol.

Capaian tersebut terbilang spesial untuk pemain yang membela klub Serie B. Bahkan, Scamacca mengalahkan Lorenzo Insigne yang berada pada posisi kedua dan membawa Napoli keluar sebagai juara. Total, Scamacca mendulang 13 gol dalam waktu bermain kurang dari 2.500 menit di Ascoli.

Aksi Scamacca membuat Genoa melirik. Rossoblu melayangkan proposal peminjaman kepada Sassuolo untuk musim 2020-2021.

Scamacca langsung tancap gas dengan mencetak enam gol dari tujuh pertandingan awal. Namanya pun mulai dikaitkan dengan raksasa Serie A seperti AC Milan dan Juventus.

Akan tetapi, seperti layaknya pemain muda lainnya, Scamacca juga sulit mencapai konsistensi. Apalagi, penyerang Genoa lainnya, Mattia Destro, tampil mengilap.

Walhasil, ia duduk dibangku cadangan karena ada pemain veteran yang lebih trengginas. Padahal, satu pekan sebelumnya Scamacca digosipkan menjadi target Juventus.

Scamacca juga langganan di tim Italia. Ia sudah mencicipi jersey Gli Azzurri sejak U-15 dan terus berjenjang hingga menembus tim senior. Scamacca digadang-gadang masuk dalam pertimbangan pelatih tim nasional Italia, Roberto Mancini, untuk bermain pada laga play-off Piala Dunia 2022. Maklum, Italia sedang krisis striker.

"Selangkah demi selangkah. Namun, jika saya berhasil melakoni musim seperti keinginan, kesempatan itu akan datang," urai Scamacca seperti dinukil Guardian ketika ditanya soal kans membela timnas Italia.

Secara fisik, Scamacca banyak dibandingkan dengan Zlatan Ibrahimovic ketika masih muda. Seperti Ibra, terutama ketika pada awal kariernya, Scamacca mampu menjadi mimpi buruk untuk bek lawan pada sepertiga akhir lapangan.

Scamacca memainkan peran sebagai target man. Pria yang merajah tubuhnya dengan tato tersebut juga tidak segan menjadi pemantul bola pada pemain lain. Selain itu, Scamacca juga kapabel bermain sedikit melebar.

Akan tetapi, kembali ke paragraf awal kisah ini, Scamacca juga merasakan kepedihan dalam upayanya ke puncak tertinggi. Perkembangan kariernya diganggu masalah yang bukan karena ulah sendiri.

Emiliano Scamacca, sang ayah, ditangkap karena merusak mobil di pusat pelatihan AS Roma pada Mei tahun lalu. Sang ayah membawa batang besi untuk menghancurkan hingga lima mobil.

Scamacca senior mengancam setiap orang yang berupaya menenangkan. Ia juga menabrak mobil Tiago Pinto dan Morgan De Sanctis. Tak hanya itu, patung La Lupa yang merupakan simbol tim juga menjadi sasaran.

Menurut laporan yang beredar saat itu, Emiliano Scamacca datang dengan hoodie Sassuolo. Ia mencari kepala akademi Roma, Bruno Conti. Kabarnya, Emiliano Scamacca menagih uang yang belum dibayarkan Conti di masa lalu.

Masalah keluarga kembali menjadi angin dalam pertumbuhan pohon karier Scamacca. Sang kakek, Sandro, ditangkap setelah menodongkan pisau ke leher seorang pria di sebuah bar, di Roma, pada November 2021.

Rentetan episode kekerasan yang dilakukan orang terdekat membuat Scamacca buka suara di media sosial. Pria yang memiliki pengikut 139 ribu di Instagram itu menegaskan sudah memutus hubungan dengan sang ayah.

"Untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan, saya menemukan diri lagi harus menjauh dari adegan kekerasan yang dilakukan orang-orang terkait nama keluarga saya," tulis Scamacca.

Scamacca pun memilih mengakhiri ikatan. Bukannya tak sayang atau kacang lupa kulit, tetapi sang ujung tombak paham jika benalu bisa membuat pertumbuhan menjadi lamban.

"Namun, pada beberapa tahun sebelumnya, saya sudah mengakhiri segala jenis hubungan. Saya ulangi sekali lagi. Saya tumbuh bersama ibu dan saudara perempuan saya. Mereka adalah keluarga untuk saya. Tidak ada yang lain," imbuhnya.

Meski keluarga jadi ganjalan, Scamacca tetap berupaya berjalan. Scamacca meningkatkan level diri sambil berlari, hingga kini kukuh berdiri.

Musim ini, Sassuolo memanggil kembali Scamacca. Penyerang 23 tahun itu langsung mendapatkan tempat di tim utama. Scamacca meresponsnya dengan mengemas sembilan gol dalam 22 laga Serie A. Catatan tersebut membuat Scamacca masuk daftar striker muda Italia paling bersinar.

Seperti musim sebelumya, Scamacca pun kembali diisukan menjadi target tim-tim elite Eropa. Borussia Dortmund dan Inter Milan adalah dua di antaranya.

Kali ini, Scamacca dilaporkan sudah menentukan sikap. Ia siap mengambil langkah maju dalam pekerjaan dengan hengkang ke Inter Milan pada musim panas mendatang.

Scamacca pengin berdeging di Italia, sehingga tawaran Dortmund tak masuk agenda acara.

CEO Sassuolo, Giovanni Carnevali, memberikan kode jika Inter memang sudah memesan Scamacca untuk musim panas. Kabar yang berembus di Italia mengatakan, Sassuolo membanderol Scamacca seharga 40 juta euro.

"Saya selalu berusaha jujur. Inter menjadi tim pertama. Namun, tidak hanya Inter. Ada klub lainnya dari luar negeri," ujar Carnevali kepada Sky Sports.

Sebagai penutup, penggalan sebuah lagu lawas berbunyi: Harta yang paling berharga adalah keluarga. Sayangnya, tak semua orang mendapatkan keluarga yang terasa sebagai harta.

Begitu pula dengan cerita kehidupan Gianluca Scamacca. Hebatnya, ia tetap menjadi bintang laga kendati masalah keluarga menerpa.

Gianluca Scamacca Serie a Sassuolo
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Experienced Journalist with a work history in the online media industry of more than 7 years.
Posts

17.315

Berita Terkait

Ragam
10 Besar Penjualan Pemain Serie A Termahal pada Musim Panas 2025
Pemain-pemain yang tergolong pada kategori penjualan pemain Serie A termahal pada musim panas 2025.
Arief Hadi - Senin, 08 September 2025
10 Besar Penjualan Pemain Serie A Termahal pada Musim Panas 2025
Italia
Belum Menyerah, AC Milan Siap Gaet Dusan Vlahovic pada Januari
Pada bursa transfer musim panas, Vlahovic kencang diberitakan bakal bereuni lagi dengan Massimiliano Allegri yang sekarang melatih Milan.
Yusuf Abdillah - Minggu, 07 September 2025
Belum Menyerah, AC Milan Siap Gaet Dusan Vlahovic pada Januari
Italia
Ada Udang di Balik Batu, Juventus Berharap Thiago Motta Jadi Pelatih Bayer Leverkusen
Juventus dikaitkan dengan rumor Thiago Motta menuju Bayer Leverkusen usai isu pergantian pelatih mencuat. Benarkah Leverkusen jadi destinasi baru Motta dan apa dampaknya bagi Juve?
Johan Kristiandi - Minggu, 07 September 2025
Ada Udang di Balik Batu, Juventus Berharap Thiago Motta Jadi Pelatih Bayer Leverkusen
Italia
Manuel Akanji Datang, Inter Milan Akan Beralih ke Formasi Pohon Natal
Inter Milan resmi datangkan Manuel Akanji dari Manchester City dengan status pinjaman plus opsi tebus. Kedatangan bek Swiss ini diyakini akan memicu perubahan taktik Cristian Chivu dari formasi 3-5-2 ke pola pohon natal 4-3-2-1.
Johan Kristiandi - Minggu, 07 September 2025
Manuel Akanji Datang, Inter Milan Akan Beralih ke Formasi Pohon Natal
Italia
Lebih Percaya Diri, Rasmus Hojlund Siap Buktikan Diri di Napoli
Setelah resmi bergabung dengan Napoli dari Manchester United, Rasmus Hojlund akhirnya buka suara dan mengutarakan isi hatinya.
Yusuf Abdillah - Jumat, 05 September 2025
Lebih Percaya Diri, Rasmus Hojlund Siap Buktikan Diri di Napoli
Italia
Ayah Santiago Gimenez Kesal dengan Cara AC Milan Memperlakukan Putranya
Christian, ayah dari Santiago Gimenez, tidak habis pikir dengan cara AC Milan memperlakukan putranya di bursa transfer musim panas 2025.
Arief Hadi - Kamis, 04 September 2025
Ayah Santiago Gimenez Kesal dengan Cara AC Milan Memperlakukan Putranya
Italia
Terus Cari Amunisi Baru, AC Milan Tertarik Rekrut Takehiro Tomiyasu dengan Status Bebas Transfer
AC Milan dikabarkan tertarik merekrut bek Jepang Takehiro Tomiyasu dengan status bebas transfer. Rossoneri ingin memperkuat lini belakang sambil memantau kondisi fisik eks pemain Arsenal itu.
Johan Kristiandi - Kamis, 04 September 2025
Terus Cari Amunisi Baru, AC Milan Tertarik Rekrut Takehiro Tomiyasu dengan Status Bebas Transfer
Italia
Pemain Baru Juventus Akui Tidak Bisa Tidur di Malam sebelum Transfernya ke Bianconeri
Rekrutan anyar Juventus, Lois Openda, akui tidak bisa tidur di malam sebelum transfernya terealisasi ke Bianconeri.
Arief Hadi - Rabu, 03 September 2025
Pemain Baru Juventus Akui Tidak Bisa Tidur di Malam sebelum Transfernya ke Bianconeri
Italia
Penyerang Baru Juventus Lois Openda Akui Akan Kesulitan di Serie A
Juventus resmi mendapatkan Lois Openda dari RB Leipzig lewat skema peminjaman dengan kewajiban membeli.
Yusuf Abdillah - Rabu, 03 September 2025
Penyerang Baru Juventus Lois Openda Akui Akan Kesulitan di Serie A
Italia
AC Milan Masih Punya Urusan di Bursa Transfer, Berharap Raup Dana Segar Lebih Banyak
Bursa transfer Serie A sudah ditutup, tapi AC Milan masih berburu dana segar. Yacine Adli jadi kandidat dilepas ke klub Arab Saudi!
Johan Kristiandi - Rabu, 03 September 2025
AC Milan Masih Punya Urusan di Bursa Transfer, Berharap Raup Dana Segar Lebih Banyak
Bagikan