Pressing Fundamental dalam Sepak Bola Modern

Arrigo Sacchi semakin yakin dengan pentingnya pressing di era sepak bola modern.
Arief HadiArief Hadi - Sabtu, 07 Mei 2022
Pressing Fundamental dalam Sepak Bola Modern
Real Madrid kontra Manchester City (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Setiap era sepak bola memiliki ceritanya masing-masing. Contohnya seperti catenaccio di Italia, total football ala Belanda, atau tiki-taka Spanyol yang dikembangkan oleh Barcelona.

Saat ini pun demikian. Pelatih-pelatih dari Jerman tengah populer di Eropa karena prestasi mereka dalam beberapa tahun terakhir, sebut saja seperti Hans-Dieter Flick, Thomas Tuchel, Jurgen Klopp, hingga Julian Nagelsmann.

Kesamaan dari mereka dengan gaya main sepak bola yang berbeda adalah penerapan pressing (menekan lawan). Pressing dilakukan dalam fase bertahan dengan upaya merebut bola dari lawan, memaksa lawan melakukan kesalahan.

Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, melihat pressing sebagai hal fundamental atau penting dalam dunia sepak bola modern. Dia mencontohkan Real Madrid arahan Carlo Ancelotti di semifinal Liga Champions melawan Manchester City.

Pengalaman Ancelotti menjadi faktor penting saat melawan City, termasuk dengan pertaruhannya memainkan pemain muda menggantikan pemain senior. Akan tapi Madrid juga memainkan serangan balik cepat dan juga intens melakukan pressing.

Baca Juga:

Real Madrid Dinilai Tak Layak Masuk Final Liga Champions

7 Fakta Menarik Usai Real Madrid Singkirkan Manchester City di Semifinal Liga Champions

Dikritik karena Ingin Melawan Real Madrid, Mohamed Salah Heran

“Ancelotti menang melawan City seperti yang dia lakukan melawan PSG dan Chelsea, dengan comeback yang terinspirasi oleh pergantian pemain,” tutur Sacchi dikutip dari Football-Italia.

“Dia mengganti beberapa juara dengan para pemain muda yang menjadikan antusiasme sebagai kualitas terpenting mereka. Dia menggantikan semua gelandang di babak kedua: Casemiro, Luka Modric dan Toni Kroos. Bahkan Karim Benzema di perpanjangan waktu."

“Dia bertaruh pada kesegaran Rodrygo, Marco Asensio dan Eduardo Camavinga. Dia membalikkan keadaan berkat Rodrygo, yang mencetak dua gol penentu ketika Manchester City tampaknya telah mengamankan tempat di final."

“Setiap gol datang dari tekanan, mungkin berkat energi para pemain muda dan serangan balik yang cepat," imbuh Sacchi.

Dari performa Madrid itu dengan cara mereka melakukan pressing kepada City, Sacchi menilainya sebagai contoh untuk ditiru tim-tim Italia agar sukses di Eropa.

“Itulah yang harus dilakukan tim kami untuk mengejar kesuksesan di Eropa. Menekan memberi keberanian dan menakuti lawan, memaksa mereka melakukan sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan dengan baik: bertahan," imbuh Sacchi.

“Klub asing jauh lebih baik menyerang daripada bertahan. Manchester City membuktikannya dalam dua leg. Karena itu, kami harus menekan mereka untuk menang."

"Sayangnya, setiap klub Italia menggunakan satu atau bahkan dua orang tambahan di belakang, seringkali hanya untuk menjaga satu penyerang lawan. Seperti ini, mereka kehilangan seorang pria di lini tengah dan kehilangan kesempatan untuk mendominasi permainan," pungkas dia.

Real Madrid Liga Champions
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.529

Berita Terkait

Ragam
7 Klub Terbaik Dunia Versi Opta Analyst per Pertengahan 2025
Opta Analyst merilis klub-klub terbaik dunia terhitung per pertengahan 2025. Apa saja ketujuh klub tersebut?
Arief Hadi - Jumat, 03 Oktober 2025
7 Klub Terbaik Dunia Versi Opta Analyst per Pertengahan 2025
Spanyol
Statistik Membuktikan, Ferran Torres Bermain Baik sebagai False Nine Barcelona
Ferran Torres dipercaya bermain oleh Hansi Flick sebagai false nine di Barcelona dan ia menjalaninya dengan baik.
Arief Hadi - Kamis, 02 Oktober 2025
Statistik Membuktikan, Ferran Torres Bermain Baik sebagai False Nine Barcelona
Spanyol
Kedalaman Skuad Jadi Pembeda saat Barcelona Kalah 1-2 Melawan PSG
Barcelona kalah 1-2 melawan Paris Saint-Germain (PSG) pada lanjutan laga Liga Champions. Menurut eks Barcelona, Thierry Henry, kedalaman skuad kedua tim jadi pembeda.
Arief Hadi - Kamis, 02 Oktober 2025
Kedalaman Skuad Jadi Pembeda saat Barcelona Kalah 1-2 Melawan PSG
Inggris
Kemewahan yang Dimiliki Mikel Arteta di Arsenal: Rotasi Pemain dan Kedalaman Skuad
Berkat belanja jor-joran pemain pada bursa transfer musim panas 2025, Arsenal punya kedalaman skuad bagus saat ini.
Arief Hadi - Kamis, 02 Oktober 2025
Kemewahan yang Dimiliki Mikel Arteta di Arsenal: Rotasi Pemain dan Kedalaman Skuad
Inggris
'Hobi' Chelsea Koleksi Kartu Merah Hambat Alejandro Garnacho
Chelsea sudah mengoleksi tiga kartu merah dalam empat pertandingan terakhir.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
'Hobi' Chelsea Koleksi Kartu Merah Hambat Alejandro Garnacho
Spanyol
Isu Pemain Mogok Tampil Warnai Kemenangan Real Madrid di Kazakhstan
Kemenangan Real Madrid atas Kairat Almaty dinodai kabar adanya pemain yang menolak bermain.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Isu Pemain Mogok Tampil Warnai Kemenangan Real Madrid di Kazakhstan
Italia
Napoli Kalahkan Sporting, Antonio Conte dan Kevin De Bruyne Bantah Berselisih
Antonio Conte menjawab isu yang menyebutkan adanya keretakan hubungan dengan Kevin De Bruyne.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Napoli Kalahkan Sporting, Antonio Conte dan Kevin De Bruyne Bantah Berselisih
Inggris
Beri Kebebasan Penuh, Mikel Arteta Ingin Martin Odegaard Lebih Berani Ambil Risiko
Pelatih Arsenal Mikel Arteta menginginkan Martin Odegaard untuk lebih berani mengambil risiko dalam menciptakan kreasi bagi timnya.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Beri Kebebasan Penuh, Mikel Arteta Ingin Martin Odegaard Lebih Berani Ambil Risiko
Italia
Cetak Brace, Rasmus Hojlund Samai Jumlah Gol yang Dibuatnya dalam 35 Laga Terakhir di Manchester United
Rasmus Hojlund memborong dua gol saat Napoli mengalahkan Sporting CP 2-1 di Liga Champions.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
Cetak Brace, Rasmus Hojlund Samai Jumlah Gol yang Dibuatnya dalam 35 Laga Terakhir di Manchester United
Liga Champions
Gagal Kalahkan Villarreal, Igor Tudor Anggap Pemain Juventus Tidak Becus dalam Memberikan Umpan
Juventus ditahan imbang Villarreal 2-2 di Liga Champions 2025/2026. Igor Tudor kecewa dengan banyaknya kesalahan umpan pemainnya meski sempat unggul.
Johan Kristiandi - Kamis, 02 Oktober 2025
Gagal Kalahkan Villarreal, Igor Tudor Anggap Pemain Juventus Tidak Becus dalam Memberikan Umpan
Bagikan