Polisi Rusia Telanjangi Fans Spartak Moscow Sebelum Masuk Stadion

Kazan - Aksi kurang terpuji dilakukan pihak Kepolisian Rusia. Beberapa wanita mengaku tak diizinkan masuk ke dalam stadion untuk menonton laga Liga Rusia jika tidak menunjukkan tubuh telanjang mereka kepada polisi tersebut. Seperti diberitakan Daily Mail, beberapa pendukung wanita klub Spartak Moscow ditahan masuk ke dalam stadion oleh pihak kepolisian untuk menyaksikan pertandingan melawan Rubin Kazan, Jumat (1/8) waktu setempat. Mereka baru diizinkan masuk jika sudah membuka baju dan memperlihatkan kemolekan tubuh mereka di depan para polisi tersebut. Salah seorang pendukung wanita Spartak Moscow, Ekaterina Stepanova, curhat melalui blog pribadinya mengenai 'penghinaan' yang dilakukan oleh para polisi tersebut. Stepanova mengungkaplan bahwa para wanita tersebut dituntut untuk melucuti baju mereka selama sepuluh menit oleh para polisi tersebut. Namun, Stepanova mengaku dia tak memenuhi perintah polisi tersebut. Alhasil, dia harus menunggu selama satu setengah jam lebih, sebelum akhirnya diizinkan masuk ke dalam stadion. Ketika berhasil masuk, pertandingan sendiri tinggal tersisa lima menit lagi. Tindakan tak terpuji pihak kepolisian itu ditanggapi berang oleh Direktur Keselamatan Liga Rusia, Alexander Meitin. Pihaknya mengaku sudah mengajukan surat komplain kepada R-Sport, pihak penyelenggara pertandingan itu. Meitin meminta para wanita yang menjadi korban juga melakukan tindakan yang sama. Ketika dimintai konfirmasi, pihak kepolisian Rusia pun berkilah dengan mengatakan tindakan itu diperlukan untuk mencegah fans membawa barang-barang berbahaya dan hanya para fans tertentu yang digeledah. Padahal, para pendukung Spartak terus melemparkan bom asap sepanjang laga. Kota Kazan hanya berjalak 450 mil dari Kota Moscow dan merupakan salah satu dari 11 Kota penyelenggara Piala Dunia 2018. Keajadian ini tentu saja semakin mencoreng nama Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018, yang saat ini terancam dicabut.