Persis Tunggak Gaji, APPI: Manajemen Lama atau Baru Harus Tanggung Jawab


BolaSkor.com - Persis Solo ternyata memiliki masalah besar sebelum Liga 2 2021 dimulai. Klub kebanggaan warga Solo ini digugat oleh Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) melalui National Dispute Resolution Chamber (NDRC) terkait tunggakan gaji mantan pemainnya di musim lalu.
Kasus tunggakan gaji ini terjad sebelum, putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep membeli saham mayoritas Persis.
Total tunggakan gaji yang belum dibayarkan Persis kepada 18 pemain menyentuh angka Rp2,3 miliar. Namun, APPI hanya menggugat Persis untuk menyelesaikan tujuh tunggakan gaji pemain saja.
Baca Juga:
Muamar Qadafi, Anak Sukoharjo yang Antarkan Guatemala Berprestasi di Olimpiade 2020
Sri Widadi: Legenda Arseto, Pelatih Bambang Pamungkas, Penjaga Sriwedari hingga Manahan
"11 Pemain lainnya tidak memiliki salinan kontrak dan tidak mendapatkan akses untuk meminta salinan tersebut dari pihak Klub. Karena itu tidak dapat mengajukan gugatan atas kasus mereka melalui NDRC," kata Komite Eksekutif APPI, Riyandi Angki, saat jumpa pers virtual, Jumat (13/8).
"Karena dengan tidak adanya salinan kontrak, selain melanggar peraturan FIFA, hal ini juga sangat merugikan bagi pesepak bola karena tidak dapat melakukan penyelesaian atas kasusnya melalui NDRC," sambung Riyandi.
Lebih lanjut, Legal APPI, Jannes Silitonga, mengatakan Persis harus segera menyelesaikan masalah ini. Ia menambahkan siapa pun pengelola klub sekarang, semua harus bertanggung jawab untuk masalah ini.
"Siapa pun pengelola yang baru atau manajemen baru, saat ambil alih, maka harus tanggung jawab terhadap situasi klub itu, termasuk utang piutangnya. Jadi tak bisa misalkan ada masalah lama terhadap klub itu, yang baru lepas tangan dan berdalih itu tanggung jawab yang lama," kata Jannes Silitonga.
"Itu harus dibuktikan pada saat pengambilalihan dari manajemen lama ke baru. Maka pengelola yang baru harus tanggung jawab, siapapun klubnya, kebetulan yang ajukan dari Persis Solo."
"Makanya kami sampaikan, karena kami dengar dari pemain, pengelola yang baru sampaikan itu tanggung jawab yang lama katanya. Makanya kami sampaikan saat take over ada audit, maka saat audit itu pengelola yang baru harus tahu, termasuk ada utang piutangnya," jelasnya.
Hadi Febriansyah
4.870
Berita Terkait
Jika Gagal ke Piala Dunia 2026, Gennaro Gattuso Siap Tinggalkan Italia

Gagal Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026, Pelatih Irak Kritik Keras Format Kualifikasi

Daftar 28 Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026, Inggris Jadi Wakil Eropa Pertama

Marselino Ferdinan Ingin Bawa AS Trencin ke Posisi Teratas di Liga Slovakia

Hadapi Persebaya Akhir Pekan Ini, Persija Harus Tunjukkan Karakternya
3 Fakta Menarik Jelang Duel Klasik Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta

Persiapan Panjang, Tim Esports Indonesia Percaya Diri Boyong Medali di SEA Games Thailand 2025

Semangat Petarung, Kickboxing Targetkan Tambahan Emas di SEA Games Thailand 2025

Cara Menonton dan Link Streaming Puerto Rico vs Argentina, Live Sebentar Lagi
