Perkembangan Teknologi dalam Sepak Bola: Misi Mulia yang Mengundang Pro dan Kontra

teknologi yang dihadirkan FIFA. Mulai dari papan pergantian pemain digital, vanishing spray, alat komunikasi wasit, teknologi garis gawang, dan VAR
Taufik HidayatTaufik Hidayat - Selasa, 29 September 2020
Perkembangan Teknologi dalam Sepak Bola: Misi Mulia yang Mengundang Pro dan Kontra
Ilustrasi sepak bola dan teknologi. (FIFA)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Hampir seluruh aspek kehidupan saat ini terbantu dengan kemajuan teknologi. Hal yang sama juga terjadi di sepak bola.

Sejarah mengungkap bahwa sepak bola telah dimainkan sejak berabad-abad lalu. FIFA mengakui bangsa Tiongkok sebagai orang yang pertama kali menemukan olahraga ini di masa Dinasti Han pada abad ke-3 sebelum masehi.

Pada abad ke-19, Inggris mulai mempopulerkan sepak bola modern seperti yang kini kenal saat ini. Ketika itu, regulasi dan peraturan pertandingan belum sedetail seperti sekarang.

Baca Juga:

Kisah Pahit Masa Kecil Romelu Lukaku: Minum Susu Bekas

Perlahan tapi Pasti, 3 Pemain Menapaki Jalan yang Tak Mudah untuk Jadi Bintang di Eropa

Melangkah Melupakan Kegalauan bersama Josip Ilicic

Jersey sepak bola tak lepas dari sentuhan teknologi

Salah satu terobosan penting pada masa itu adalah penggunaan seragam dengan warna yang sama untuk satu tim dalam pertandingan. Aturan ini dikeluarkan Federasi sepak bola Inggris (FA) pada 1891.

Butuh waktu 37 tahun untuk memodifikasi aturan terkait jersey. Arsenal menjadi pelopor penggunaan jersey dengan nomor punggung pada 1928.

Pada masa sekarang, jersey bukan hanya sekadar salah satu peraturan yang wajib dipatuhi setiap tim. Seragam bertanding kini sudah menjadi salah satu simbol klub.

Sentuhan teknologi tak lepas dalam perkembangan jersey. Perusahan apparel berlomba-lomba membuat terobosan yang membuat nyaman para pemain saat bertanding.

Hal yang sama juga berlaku untuk sepatu. Alat pelindung kaki ini sekarang sudah menjadi semacam senjata perang untuk membantu meningkatkan performa pemain.

Masih banyak lagi sentuhan teknologi yang diciptakan untuk mendukung para aktor lapangan hijau. Setiap klub atau negara coba memaksimalkan potensi para atlet dengan mengandalkan sport science.

Namun sentuhan teknologi dalam sepak bola tidak hanya digunakan untuk kepentingan pemain. FIFA selaku federasi sepak bola dunia juga coba memaksimalkan hal ini demi menunjang semua aspek pertandingan.

FIFA cukup berhati-hati memasukkan unsur teknologi dalam olahraga ini. Mereka tidak ingin sepak bola justru kehilangan magisnya.

Deretan bola edisi Piala Dunia dari masa ke masa.

Namun pada akhirnya, berbagai perangkat pertandingan sudah tersentuh teknologi. Salah satunya adalah bola yang merupakan unsur terpenting dalam olahraga ini.

FIFA sudah mengatur sedetail mungkin regulasi terkait perangkat utama dalam olahraga ini. Bola yang digunakan saat ini tentu sudah jauh lebih baik ketimbang puluhan tahun lalu.

Selain itu, berbagai perangkat penunjang juga terus dihadirkan FIFA. Mulai dari papan pergantian pemain digital, vanishing spray, alat komunikasi wasit, teknologi garis gawang, dan video assistant referee (VAR).

Berbagai teknologi ini digunakan FIFA untuk meningkatkan kualitas setiap pertandingan. Kebijakan ini juga dianggap membantu kinerja wasit yang tak luput dari kesalahan.

Sayang tak semua terobosan FIFA tersebut berjalan sukses. VAR menjadi bukti paling nyata.

Teknologi ini justru menimbulkan pro dan kontra di kalangan pecinta sepak bola. Ada yang mendukung tapi tak sedikit yang menolaknya.

Video assistant Referee (VAR)

Untuk kubu yang mendukung, VAR dianggap sebagai solusi dari berbagai kontroversi di masa lalu yang merugikan salah satu pihak dan menguntungkan lawannya. Momen Tangan Tuhan Diego Maradona dan gol hantu Frank Lampard ke gawang Jerman pada Piala Dunia 2010 menjadi contohnya.

Sementara untuk mereka yang menolak, VAR dianggap menghilangkan drama yang menjadin nilai tambah dalam sepak bola. Kerap terhentinya laga karena teknologi ini juga dianggap membuat para penonton tak nyaman.

Berbagai kontroversi yang mengiringi penggunaan teknologi dalam sepak bola nyatanya tak membuat FIFA gentar. Hal ini merupakan salah satu komitmen mereka yang menjunjung tinggi asas sportivitas.

Bukan tidak mungkin sejumlah teknologi lain akan diterapkan FIFA pada masa mendatang. Yakinlah hal tersebut tidak akan mengurangi keindahan sepak bola itu sendiri.

Fifa Sepak Bola Sejarah September Steptember Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.515

Berita Terkait

Ragam
5 Pertarungan Klasik Juventus vs AC Milan dalam Sejarah
Menjelang pertandingan di Allianz Stadium, menarik untuk kembali melihat sejarah dan membahas lima laga klasik anatara Juventus vs AC Milan.
Yusuf Abdillah - Minggu, 05 Oktober 2025
5 Pertarungan Klasik Juventus vs AC Milan dalam Sejarah
Timnas
Jens Raven Ingin Generasi Baru Timnas Indonesia U-23 Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Timnas Indonesia U-23 berstatus sebagai juara bertahan di SEA Games 2025.
Rizqi Ariandi - Minggu, 05 Oktober 2025
Jens Raven Ingin Generasi Baru Timnas Indonesia U-23 Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Timnas
Timnas Indonesia U-23 Gelar TC Jelang SEA Games 2025, 4 Pemain Abroad Diizinkan Tetap bersama Klubnya
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, mengizinkan para pemain abroad tetap bersama klubnya jika dibutuhkan.
Rizqi Ariandi - Minggu, 05 Oktober 2025
Timnas Indonesia U-23 Gelar TC Jelang SEA Games 2025, 4 Pemain Abroad Diizinkan Tetap bersama Klubnya
Inggris
Arne Slot Uraikan Alasan Liverpool Kalah dari Chelsea
Liverpool kembali menelan kekalahan setelah ditekuk Chelsea 1-2 pada pekan ketujuh Premier League di Stamford Bridge, Minggu (5/10) dini hari WIB.
Yusuf Abdillah - Minggu, 05 Oktober 2025
Arne Slot Uraikan Alasan Liverpool Kalah dari Chelsea
Timnas
Uji Coba Dua Kali dengan India, Timnas Indonesia U-23 Tidak TC ke Luar Negeri Jelang SEA Games 2025
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, menjelaskan alasan tidak menggelar persiapan di luar negeri.
Rizqi Ariandi - Minggu, 05 Oktober 2025
Uji Coba Dua Kali dengan India, Timnas Indonesia U-23 Tidak TC ke Luar Negeri Jelang SEA Games 2025
Liga Indonesia
Sempat Dibawa ke Rumah Sakit karena Kolaps, Pemain Persikad Depok Sudah Siuman
Pemain Persikad Depok, Bil'Asqan Hi Tenang, didiagnosa mengalami gegar otak usai berduel dengab pemain PSPS.
Rizqi Ariandi - Minggu, 05 Oktober 2025
Sempat Dibawa ke Rumah Sakit karena Kolaps, Pemain Persikad Depok Sudah Siuman
Hasil akhir
Hasil Pertandingan: Inter Milan Pesta Gol, Real Madrid Naik ke Puncak Klasemen
Pada laga-laga liga top Eropa di akhir pekan ini, sebelum jeda internasional, Inter Milan dan Real Madrid sama-sama menang telak.
Arief Hadi - Minggu, 05 Oktober 2025
Hasil Pertandingan: Inter Milan Pesta Gol, Real Madrid Naik ke Puncak Klasemen
Hasil akhir
Hasil Premier League: Gol Telat Estevao Bawa Chelsea Tumbangkan Liverpool 2-1
Chelsea meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Liverpool dalam laga pekan ketujuh Premier League di Stamford Bridge.
Yusuf Abdillah - Minggu, 05 Oktober 2025
Hasil Premier League: Gol Telat Estevao Bawa Chelsea Tumbangkan Liverpool 2-1
Hasil akhir
Hasil Premier League: Manchester United dan Arsenal Kompak Menang 2-0
Manchester United dan Arsenal sama-sama memetik kemenangan 2-0 di kandang pada pekan ketujuh Premier League.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 04 Oktober 2025
Hasil Premier League: Manchester United dan Arsenal Kompak Menang 2-0
MotoGP
Pecco Bagnaia Frustrasi, Pasrah di Sisa Seri MotoGP 2025
Pecco Bagnaia kehilangan semangat setelah mencatat hasil buruk saat tampil di sprint race MotoGP Mandalika 2025.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 04 Oktober 2025
Pecco Bagnaia Frustrasi, Pasrah di Sisa Seri MotoGP 2025
Bagikan