Kisah Pahit Masa Kecil Romelu Lukaku: Minum Susu Bekas
BolaSkor.com - Romelu Lukaku saat ini dikenal sebagai satu di antara pemain yang memiliki banderol paling tinggi. Namun, pada masa kecilnya, hari-hari Lukaku berada di garis kemiskinan.
Romelu Lukaku membuat Inter Milan mengucurkan dana 74 juta euro untuk memboyongnya pada bursa transfer musim panas 2019. Sebelumnya, Manchester United merogoh kocek 84,7 juta euro untuk mendapatkan Lukaku dari Everton pada 2017.
Kini, kehidupan Lukaku bergelimang harta. Penyerang 28 tahun tersebut dikabarkan mendapatkan upah Rp2,58 miliar per pekan. Selain itu, ia juga tampil tajam dengan mendulang 34 gol pada musim debut di Inter.
Akan tetapi, apa yang diraih Lukaku saat ini bukanlah melewati jalan yang mulus. Lukaku meraih kesuksesan setahap demi setahap.
Baca Juga:
Lewat Pesan Perpisahan, Lionel Messi Ungkap Peran Penting Arturo Vidal di Barcelona
Inter Milan Resmi Ikat Arturo Vidal dengan Kontrak 2 Tahun
Berpisah dengan Inter Milan, Diego Godin Segera Jadi Milik Cagliari
"Ketika berumur satu setengah tahun, kami memiliki rumah di Liege, Belgia. Sejak saat itu, saya tidak pernah meninggalkan sepak bola. Itu adalah awal kecintaan saya dengan sepak bola," terang Lukaku kepada Gazetta dello Sport.
"Ayah saya selalu mengajak menghadiri sesi latihan. Ia meninggalkan Zaire untuk bermain sepak bola di Belgia. Ia tiba sekitar tahun 1990 dan bermain di kompetisi teratas selama 10 tahun," timpalnya.
Pada masa kecilnya, hari-hari Lukaku banyak dilalui dengan kesulitan finansial. Keluarga Lukaku tidak memiliki rumah sendiri.
"Ketika ayah saya mengakhiri karier, dia tidak punya rumah karena tak pernah menabung. Ketika mengakhiri kariernya, saya dengan cepat sadar keluarga kami menghadapi masalah finansial yang sulit."
"Kemudian, saya memutuskan menjadi pesepak bola. Saya ingin memperbaiki kondisi keuangan keluarga," terang sang striker.
Momen terberat bagi Lukaku hadir ketika masih kecil. Ia melihat pengorbanan sang ibu yang sangat besar.
"Suatu hari sebelum pergi ke sekolah, saya melihat ibuku membuat susu, namun mengambilnya dari susu sisa hari sebelumnya. Ia menambahkan air dan memanaskannya. Kemudian, ia memberikan kepada anak-anaknya."
"Itu adalah sarapan yang saya konsumsi bersama saudaraku. Melihat pengorbanan tersebut, saya selalu mendapatkan kekuatan besar. Tidak ada yang mudah untuk saya," papar eks Chelsea tersebut.
Ketika mendapatkan kontrak pertama sebagai pemain profesional, Lukaku tak melupakan kedua orang tuanya. Lukaku memberikan rumah.
"Beberapa tahun awal dalam karier, saya memberikan seluruh uang yang dihasilkan untuk ayah dan ibu karena mereka membutuhkan itu. Bagi saya, bermain sepak bola saja sudah cukup," kenang Lukaku.
"Saya hanya membutuhkan Playstasion 3 atau Xbox untuk bermain dengan saudara saya. Akan tetapi, hal pertama yang saya lakukan usai meneken kontrak adalah membelikan orang tua sebuah rumah."
"Mereka sudah membesarkan dan menyekolahkan saya. Kerja keras yang mereka lakukan adalah untuk saya. Jadi, saya merasa hal yang tepat untuk membalas jasa mereka," ungkap Lukaku.
Perjalanan Romelu Lukaku membuktikan jika usaha keras dapat membuahkan hasil manis. Rasa cinta Lukaku kepada kedua orang tuanya turut membuka jalan menuju kesuksesan. Pemain internasional Belgia tersebut menggapai kariernya saat ini secara bertahap.
Johan Kristiandi
17.662
Berita Terkait
Jadwal Siaran Langsung dan Link Streaming Atalanta vs AC Milan, Live Sebentar Lagi
Oktober Ceria untuk Manchester United
UKSW dan SCU Dominasi Lima Basketball 2025 Seri Yogyakarta
I League Dukung Media Cup 2025 sebagai Wadah Kreativitas dan Silaturahmi Wartawan
Respons Luciano Spalletti soal Kabar Jadi Pelatih Anyar Juventus
Tiga Striker yang Masuk Radar AC Milan pada Januari 2026, Ada Nama Ujung Tombak AS Roma
Kesabaran Ada Batasnya, Barcelona Murka dengan Ulah Lamine Yamal Belakangan Ini
Pembinaan Atlet Voli Indonesia Kompetisi U-16 JEVA Spike Nation 2025
Prediksi Starting XI AC Milan Versus Atalanta: Rafael Leao dan Santiago Gimenez Kembali Berduet
Mandiri Media Cup 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan Banyak Kegiatan Seru