Perlahan tetapi Pasti, 3 Pemain Menapaki Jalan yang Tak Mudah untuk Jadi Bintang di Eropa

Tidak ada jalan pintas untuk meraih sukses. Dibutuhkan kerja keras. Begitu juga di dunia sepak bola.
Arief HadiArief Hadi - Senin, 28 September 2020
Perlahan tetapi Pasti, 3 Pemain Menapaki Jalan yang Tak Mudah untuk Jadi Bintang di Eropa
Alexis Sanchez ketika masih di akademi Cobreloa (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Kerja keras dibutuhkan untuk meraih sukses dan menggapai impian. Hal tersebut merupakan hal yang umum dalam kehidupan manusia, pun demikian praktiknya dalam dunia sepak bola. Bintang-bintang Eropa saat ini mengawali segalanya dengan kerja keras.

Ada istilah talenta natural jika dikombinasikan dengan kerja keras akan menghasilkan satu individu yang sangat kuat. Jika keduanya dipisahkan: hanya punya talenta atau bermodal kerja keras maka mereka punya keunggulan di satu aspek.

Pesepak bola profesional di Eropa juga tidak meraih sukses dengan kemudahan meski bertalenta. Sudah cukup banyak pemain A atau pemain B yang disebut sebagai calon bintang atau suksesor pemain legendaris karena bertalenta namun berakhir gagal.

Baca Juga:

Rekor yang Dapat Dipecahkan Lionel Messi bersama Barcelona di Musim 2020-2021

Barcelona 4-0 Villarreal: Ansu Fati Tampil Fantastis, Lionel Messi Samai Rekor Sergio Ramos

Nomine Pemain Terbaik UEFA 2020 Diumumkan, Tak Ada Nama Messi dan Ronaldo

Kegagalan itu terjadi karena kebanyakan di antara mereka tak punya motivasi kuat untuk terus bekerja keras mengasah talentanya, sebagian besar tenggelam karena tekanan tinggi publik.

Tak ayal kerja keras untuk mulai melangkah perlahan dari satu anak tangga ke anak tangga lainnya - plus faktor keberuntungan - dibutuhkan untuk sukses. Anda bisa melihat bagaimana tiga pemain top di bawah ini memulai jalan yang tidak mudah untuk jadi bintang, berikut ulasan dari BolaSkor.com:

1. Lionel Messi

Lionel Messi di waktu kecil

Megabintang Barcelona berusia 33 tahun telah meraih segalanya dari segi raihan titel kolektif klub dan juga personal. Empat titel Liga Champions, 10 titel LaLiga, dan enam Ballon d'Or telah diraih Messi bersama Barcelona sejak promosi pada 2004.

Segala kesuksesan yang diraihnya sampai saat ini tidak diraih kebetulan. Tahukan Anda jika Messi pernah mengalami masa sulit ketika masih kecil atau tepatnya pada usia 11 tahun kala badannya jauh lebih kecil daripada anak-anak seumurannya.

Pemain kelahiran Rosario, Argentina 24 Juni 1987 didiagnosis memiliki kelainan hormon pada pertumbuhannya hingga ia harus menjalani terapi suntik hormon pada kakinya.

"Saya menyuntik kaki saya setiap malam. Saya memulainya di usia 12 tahun. Itu tidak mengesankan buat saya," ucap Messi kepada America TV.

"Awalnya orang tua saya memberi suntikan ketika saya delapan tahun sampai saya belajar. Jarumnya kecil. Tidak terasa sakit, itu adalah hal rutin yang harus saya lakukan dan biasa buat saya."

Biaya 1.000 poundsterling per bulan bukan biaya yang murah untuk orang tua Messi kala itu, namun Messi tidak membuang impiannya hingga Barca datang pada 2001 dan menawarkan kans gabung La Masia. Barca bersedia membayar seluruh perawatan medis Messi.

Barca menempanya hingga memiliki otot dan tulang yang kuat. Alhasil setelahnya sudah menjadi cerita kerja keras, talenta, dan kesuksesan Lionel Messi.

2. Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo

Lahir di Madeira, Portugal 5 Februari 1985 Cristiano Ronaldo tidak langsung memulai kariernya di akademi klub top Eropa dan memulai sepak bola dengan bermain bola di jalan sekitar rumah. Ronaldo juga masih kurus ceking dan tidak memiliki otot sekuat saat ini.

Pada usia 35 tahun kini Ronaldo telah meraih lima titel Liga Champions, lima Ballon d'Or, dan meninggalkan Manchester United serta Real Madrid dengan status legenda klub. Kini Ronaldo berusaha mempersembahkan titel Liga Champions untuk Juventus.

Ronaldo adalah contoh pekerja keras dan profesional sejati. Karakter itu sudah diperlihatkan ketika Ronaldo bekerja keras di akademi Sporting Lisbon, ditinggal ayah meninggal dunia karena alkohol, dan ibu yang banting tulang membesarkannya.

Selama sedekade terakhir Ronaldo bersaing dengan Messi untuk jadi pemain terbaik dunia. Level keduanya masih tetap tinggi meski sudah berkepala tiga lebih.

3. Alexis Sanchez

Alexis Sanchez

Lahir di Tocopilla, Chile pada 19 Desember 1988 hidup Alexis Sanchez bukan datang dari latar belakang keluarga kaya raya. Ayahnya pergi meninggalkan keluarga, ibunya buruh cuci baju serta menjual ikan jauh dari rumah.

Apabila Sanchez tak mengenal sepak bola dia bisa jadi bekerja kasar di pertambangan (Tocopilla Kota Pertambangan). Sedari kecil Sanchez sudah memaknai hidup dengan perjuangannya untuk hidup membantu keluarga.

Sanchez bahkan membantu keluarganya mencari nafkah dengan menjadi tukang cuci mobil, sampai ia dan ibunya pernah menahan lapar untuk menanti makanan dari tetangga. Latar belakangnya yang sulit itu menjadi motivasi spesial Sanchez.

Mengawali karier di akademi Cobreloa pada 2004 Sanchez terus bekerja keras meningkatkan kemampuan hingga akhirnya membela Udinese, lalu setelahnya menerima gaji besar dengan bermain untuk Barcelona, Arsenal, Manchester United, dan kini dengan Inter Milan.

Meski performanya menurun saat ini, striker berusia 31 tahun sudah meraih trofi dan sukses di level top Eropa dan menjadi juara Copa America dengan timnas Chile.

Breaking News Trivia Sepak Bola September Steptember Cristiano Ronaldo Lionel Messi Alexis Sanchez
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.071

Berita Terkait

Timnas
Alasan John Herdman Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Honduras
Media Honduras, Once Noticias, memberitakan hal tersebut, menyebut John Herdman bakal dikontrak PSSI hingga 2030.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 24 Desember 2025
Alasan John Herdman Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Honduras
Liga Indonesia
Kritik Jadwal Persib vs PSM Makassar, Thom Haye: Sangat Gila
Pasalnya laga digelar dua hari setelah Hari Raya Natal atau tepatnya pada 27 Desember 2025.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 24 Desember 2025
Kritik Jadwal Persib vs PSM Makassar, Thom Haye: Sangat Gila
Lainnya
Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Dipastikan Pisah Kelas di Olimpiade 2028, Dua Medali Emas untuk Indonesia Dalam Genggaman
Raja Sapta Oktohari mengungkapkan bahwa Olimpiade 2028 LA akan mempertandingkan kelas berat baru di cabang olahraga (cabor) angkat besi.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 24 Desember 2025
Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Dipastikan Pisah Kelas di Olimpiade 2028, Dua Medali Emas untuk Indonesia Dalam Genggaman
Lainnya
NOC Indonesia Tidak Pernah Intimidasi Atlet Kickboxing di SEA Games 2025: Semua Sesuai Peraturan
Sebelumnya, sempat viral diperbincangkan secara luas terkait dengan atlet kickboxing, Andi Jerni yang mengunggah video keluhan di media sosial pribadinya.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 24 Desember 2025
NOC Indonesia Tidak Pernah Intimidasi Atlet Kickboxing di SEA Games 2025: Semua Sesuai Peraturan
Inggris
Manchester United vs Newcastle: The Magpies Sering Jadi Korban The Red Devils di Boxing Day
Manchester United kembali menghadapi Newcastle di Boxing Day. Rekor pertemuan dan statistik menunjukkan The Red Devils kerap unggul. Mampukah The Magpies membalikkan tren?
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Manchester United vs Newcastle: The Magpies Sering Jadi Korban The Red Devils di Boxing Day
Spanyol
Vinicius Junior Akan Tinggalkan Real Madrid, Premier League Jadi Destinasi Berikutnya
Masa depan Vinicius Junior di Real Madrid kembali disorot. Negosiasi kontrak disebut belum menemui titik temu, Premier League jadi tujuan yang dikaitkan.
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Vinicius Junior Akan Tinggalkan Real Madrid, Premier League Jadi Destinasi Berikutnya
Italia
Fabio Capello Jawab Pertanyaan: Pantaskah Niclas Fullkrug Membela AC Milan?
Fabio Capello akhirnya menjawab kontroversi transfer Niclas Fullkrug ke AC Milan. Faktor usia, performa, hingga risiko transfer gagal jadi sorotan. Simak analisis lengkapnya di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Fabio Capello Jawab Pertanyaan: Pantaskah Niclas Fullkrug Membela AC Milan?
Italia
Nilai Jay Idzes Meroket Lebih dari 10 Kali Lipat, Minat AC Milan Tetap Sama
Performa Jay Idzes bersama klub dan Timnas Indonesia membuat nilai pasarnya melonjak drastis. AC Milan dikabarkan masih memantau perkembangan sang bek.
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Nilai Jay Idzes Meroket Lebih dari 10 Kali Lipat, Minat AC Milan Tetap Sama
Inggris
Jadwal Semifinal Piala Liga Inggris: Newcastle vs Manchester City, Chelsea vs Arsenal
Empat tim tersisa siap bertarung di semifinal Piala Liga Inggris 2025/2026. Newcastle vs Manchester City dan Chelsea vs Arsenal akan tersaji dalam duel dua leg penuh gengsi!
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Jadwal Semifinal Piala Liga Inggris: Newcastle vs Manchester City, Chelsea vs Arsenal
Inggris
Resep Kepa Arrizabalaga Jadi Pahlawan Arsenal pada Adu Penalti Lawan Crystal Palace
Kepa Arrizabalaga tampil sebagai pahlawan saat Arsenal menyingkirkan Crystal Palace lewat adu penalti dramatis. Mental baja jadi kunci kelolosan ke semifinal!
Johan Kristiandi - Rabu, 24 Desember 2025
Resep Kepa Arrizabalaga Jadi Pahlawan Arsenal pada Adu Penalti Lawan Crystal Palace
Bagikan