Pelatih Persib Bedah Perkembangan Taktik di Eropa, Amerika Latin, hingga Asia

Robert Rene Alberts juga memperhatikan sepak bola Olimpiade sambil menunggu bergulirnya Liga 1.
Frengky AruanFrengky Aruan - Senin, 02 Agustus 2021
Pelatih Persib Bedah Perkembangan Taktik di Eropa, Amerika Latin, hingga Asia
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts. (Media Persib)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts memanfaatkan waktunya dengan baik seiring belum bergulirnya Liga 1 2021/2022. Terlebih saat ini, pemerintah Republik Indonesia masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pelatih asal Belanda ini memanfaatkan waktu dengan melihat sepak bola secara menyeluruh, baik di Eropa, Amerika atau Asia. Sebab, ia tak memungkiri bahwa taktik permainan di sepak bola bersifat dinamis dan terus mengalami perkembangan.

"Seperti Euro, bagaimana tim menerapkan taktiknya dan membaca laporan penyelenggaraannya, apa yang dihasilkan dan analisis terhadap taktik yang diperagakan," ujar Robert Rene Alberts saat dihubungi.

"Lalu Copa America, dimana adanya perbedaan soal filosofi sepak bola antara Eropa dan Amerika Latihan. Piala Dunia juga ada perbedaan gaya dan level dalam pengetahuan akan taktik," tambahnya.

Baca Juga:

Pilih Gabung Persija Sebuah Kecelakaan bagi Bambang Pamungkas

Pesepak Bola Profesional Indonesia Surati Jokowi, Teco: Kompetisi Harus Jalan

Tidak hanya itu, Olimpiade juga tak luput dari perhatian Robert Rene Alberts. Ia mengaku bisa melihat bagaimana penampilan para pemain muda yang bisa memahami secara jelas dengan taktik yang diberikan meski memiliki pengalaman yang lebih minim.

"Saya juga membaca banyak hal tentang filosofi secara teknis yang terjadi di FIFA, Eropa, dan Asia dan selalu ada informasi baru tentang itu semua," katanya.

Tentu saja, dikatakan Robert diperlukan untuk mengkaitkannya dengan pemahaman akan sepak bola Indonesia. Apalagi, saat ini ia tengah menangani Persib Bandung.

"Tapi situasinya menjadi rumit karena yang terjadi di Eropa berkenaan dengan sistem pengembangan sepak bola, menunjukan banyak hal tentang nilai profesionalisme di negara tersebut," tuturnya.

Semisal, saat Robert Rene Alberts dipercaya menangani tim nasional Malaysia U-20. Saat itu timnya bermain melawan tim seperti Chelsea, Bayern Munchen, dan PSV Eindhoven.

"Di usianya saat itu, para pemain di klub Eropa tersebut telah menjalani 250 hingga 300 laga karena adanya sistem pembinaan di usia muda. Sedangkan pemain saya waktu itu sangat sulit sekali mendapatkan kesempatan bermain karena tidak ada sistem pembinaan sepak bola usia muda di Malaysia."

"Perbedaan yang ditemukan meskipun usia mereka sama yaitu 19-20 tahun, bukan soal kualitas atau kemampuan teknik, bukan juga soal kecepatan atau daya tahan, melainkan murni soal pengalaman pemain menjalani laga kompetitif."

"Hanya di laga kompetitif lah, pemain bisa berkembang. Sedangkan di dalam latihan, mereka berusaha untuk bermain lebih baik," tegasnya.

Robert Rene Alberts lantas membandingkannya saat masih membela Ajax Junior. Saat itu, ia memiliki banyak menit bermain lantaran diterapkan sistem Liga.

"Apa yang terjadi di Malaysia, serupa dengan di Indonesia. Di sana (Malaysia) tidak ada laga yang digelar setiap pekan melainkan turnamen dan itu dua hal yang berbeda. Di turnamen Anda dituntut untuk memenangi laga sehingga mentalitas yang terbentuk sangatlah berbeda," bebernya.

Ketika melihat perkembangan sepak bola di dunia, Robert Rene Alberts mengaku harus mengkonversi tren taktik yang terjadi ke metode yang bisa dipahami para pemain yang tidak dialami saat masih menjadi pemain muda. Ini menjadi alasan perkembangan sepak bola Indonesia tertinggal.

"Bukan karena para pemain tidak memiliki bakat dan sebagainya, tapi karena tidak memiliki struktur yang cukup baik dalam pengembangan sepak bola. Ini membuat pekerjaan saya menarik setelah melihat perkembangan sepak bola yang fantastis di negara lain dan berharap perkembangan itu juga bisa terjadi di tim saya."

"Saya coba menerapkannya di dalam latihan, tapi kemudian ada kebingungan di antara pemain, mereka yang tidak bisa belajar dengan cepat mulai kehilangan kemampuannya. Jika itu terjadi, kepercayaan diri juga akan menurun dan tentunya performa tim pun menurun. Sedangkan tugas saya adalah membuat tim mendapat hasil terbaiknya di setiap laga."

"Ini menjadi hal menarik bagaimana bisa menerapkan tren terbaru dalam perkembangan di sepak bola dengan budaya yang terjadi di sepak bola kita," tuturnya.

Pelatih berusia 65 tahun ini mengaku terkadang hal itu berjalan dengan mulus. Terbukti, tiga klub dari tiga negara berbeda bisa dibawanya menjadi juara.

Baca Juga:

Cara Robert Alberts Pantau Skuat Persib Selama Liburan

HUT ke-34, Arema FC Gelar Bakti Sosial hingga Turnamen

"Tidak ada yang namanya kebetulan ketika saya menukangi tiga tim dari negara berbeda dan membawa mereka juara tanpa mengalami kekalahan karena rahasianya adalah saya selalu memperhatikan perkembangan sepak bola dan membuat tim saya lebih maju terhadap perkembangan taktik yang terjadi."

"Sekarang saya berusaha melakukannya bersama Persib, tapi juga itu dipengaruhi oleh pemain yang tersedia. Jika saya pelatih Manchester City, saya bisa beli pemain apapun yang saya mau, dengan tim pemantau untuk mencari pemain sesuai dengan kebutuhan. Tapi kami di sini tidak bisa melakukannya, kami lihat situasi sekitar siapa saja pemain yang tersedia untuk bisa kita rekrut tanpa mengeluarkan uang transfer. Ketika pemain itu bergabung, lalu kita mulai sesuaikan kemampuannya dengan taktik terbaik untuk tim."

"Jadi saya selalu mencari tahu perkembangan yang terjadi di dunia sepak bola, tapi saya juga harus memastikan bahwa itu bisa diterapkan di level yang kami miliki dengan tidak mengesampingkan kemenangan di pertandingan."

"Saya beri dua contoh buku yang sedang saya pelajari saat ini, satunya soal perkembangan terkini yang dibuat oleh FIFA. Ini buku yang sangat detail karena mengupas bagaimana mengembangkan kemampuan pemain dan sistem. Buku lainnya adalah soal laws of the game, kita harus tahu secara persis apa perkembangan soal laws of the game," tandasnya. (Laporan Kontributor Gigi Gaga/Bandung)

Robert Rene Alberts Liga 1 Persib Bandung Breaking News
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Posts

15.464

Berita Terkait

Italia
Inter Milan Telah Tentukan Masa Depan Manuel Akanji
Inter Milan dikabarkan puas dengan performa Manuel Akanji. Nerazzurri siap mengaktifkan opsi pembelian €15 juta dari Manchester City sebelum musim berakhir.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Inter Milan Telah Tentukan Masa Depan Manuel Akanji
Italia
Masuk Buku Sejarah Inter Milan, Perkembangan Pesat Pio Esposito Kejutkan Cristian Chivu
Francesco Pio Esposito berhasil mengukir namanya dalam buku sejarah Inter Milan setelah mencetak gol pertamanya di Serie A.
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Masuk Buku Sejarah Inter Milan, Perkembangan Pesat Pio Esposito Kejutkan Cristian Chivu
Inggris
Legenda Manchester United Klaim Arsenal Miliki Skuad Terbaik di Premier League Saat Ini
Arsenal memetik kemenangan dramatis atas Newcastle United di St James' Park pada pekan keenam Premier League, Minggu (28/9).
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Legenda Manchester United Klaim Arsenal Miliki Skuad Terbaik di Premier League Saat Ini
Inggris
Alasan Gareth Southgate Jadi Kandidat Terkuat Pengganti Ruben Amorim di Manchester United
Manchester United dikabarkan serius mempertimbangkan Gareth Southgate sebagai pengganti Ruben Amorim. Inilah alasan mengapa Southgate jadi kandidat terkuat.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Alasan Gareth Southgate Jadi Kandidat Terkuat Pengganti Ruben Amorim di Manchester United
MotoGP
Marc Marquez Panen Pujian Usai Juara MotoGP 2025
Keberhasilan Marc Marquez menjuarai MotoGP 2025 disambut meriah oleh para pebalap dunia lainnya.
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 September 2025
Marc Marquez Panen Pujian Usai Juara MotoGP 2025
Spanyol
Lini Belakang Keropos, Real Madrid Soroti Kelemahan Dean Huijsen
Dalam laga derby di Metropolitano, Real Madrid tampil mengecewakan, terutama di barisan pertahanan.
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Lini Belakang Keropos, Real Madrid Soroti Kelemahan Dean Huijsen
Timnas
Resmi, Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-23 SEA Games 2025 Thailand
Hal ini diumumkan langsung oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI Zainudin Amali, dalam konferensi pers di kantor I League, Jakarta, Senin (29/9) sore WIB.
Tengku Sufiyanto - Senin, 29 September 2025
Resmi, Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-23 SEA Games 2025 Thailand
Italia
Curahan Hati Massimiliano Allegri Jelang Pertemuan dengan Sang Mantan, Juventus
Massimiliano Allegri buka suara jelang AC Milan vs Juventus. Eks pelatih Bianconeri itu mengaku laga nanti akan penuh emosi dan ketegangan.
Johan Kristiandi - Senin, 29 September 2025
Curahan Hati Massimiliano Allegri Jelang Pertemuan dengan Sang Mantan, Juventus
Inggris
Setelah Ditinggal Roman Abramovich, Chelsea Kehilangan Identitas Juara
Jose Mourinho menilai Chelsea telah kehilangan arah sejak berpindah kepemilikan dari Roman Abramovich ke Todd Boehly.
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Setelah Ditinggal Roman Abramovich, Chelsea Kehilangan Identitas Juara
Italia
Strategi Jitu Allegri di Balik Kemenangan AC Milan atas Napoli
AC Milan melanjutkan 'bulan madu' pada periode dua dilatih Massimiliano Allegri setelah mencetak kemenangan 2-1 atas Napoli.
Yusuf Abdillah - Senin, 29 September 2025
Strategi Jitu Allegri di Balik Kemenangan AC Milan atas Napoli
Bagikan