Olimpiade Paris 2024

Nostalgia Timnas Indonesia di Olimpiade - Kisah Ramang Vs Lev Yashin

Sepak bola Indonesia punya kisah manis di Olimpiade, tepatnya pada perhelatan tahun 1956 yang berlangsung di Melbourne, Australia.
Tengku SufiyantoTengku Sufiyanto - Kamis, 09 Mei 2024
Nostalgia Timnas Indonesia di Olimpiade - Kisah Ramang Vs Lev Yashin
Aksi Andi Ramang menghadapi Uni Soviet. (FIFA)
Ukuran:
14
Audio:

BolaSkor.com - Sepak bola Indonesia punya kisah manis di Olimpiade, tepatnya pada perhelatan tahun 1956 yang berlangsung di Melbourne, Australia. Jagoan PSM Makassar, Andi Ramang, nyaris mempermalukan kiper terbaik dunia, Lev Yashin.

Indonesia sangat serius mempersiapkan diri menuju Melbourne setelah lolos otomatis karena Taiwan mengundurkan diri pada babak kualifikasi. Rombongan tim Garuda yang dipimpin pelatih Antun Pogacnik terbang ke Eropa.

Mengutip data RSSSF, ada sebelas pertandingan uji coba yang dilakoni Indonesia di Benua Biru. Enam partai berlangsung di Uni Soviet melawan Neftyanik Baku (1-3), Dinamo Tbilisi (2-5), Shakhtyor Stallion (1-2), Avangard Kharkov (1-2), Trudoviye Rezervy Leningrad (2-5) dan Krasnoye Znamya Ivanovo (2-0).

Baca Juga:

Di Tengah Keterbatasan, Shin Tae-yong Berusaha Bawa Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade 2024

Akui Guinea Kuat, Shin Tae-yong Sebut Timnas Indonesia U-23 Hampir 'Runtuh'

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

Dari enam uji tanding tersebut, partai melawan Trudoviye Rezervy Leningrad paling spesial. Laga yang berlangsung di Leningrad atau kini dikenal dengan St.Petersburg, Rusia, itu dihadiri Presiden RI Soekarno.

Setelah dari Uni Soviet, Indonesia melakukan lima laga uji coba di Yugoslavia, Jerman Timur dan Cekoslovakia. Aang Witarsa dkk. harus menerima kenyataan dibobol 22 gol oleh Yugoslavia, Kroasia, Jerman Timur, SC Einheit Dresden dan Cekoslovakia B.

Sebelas partai uji coba itu menjadi ujian menarik bagi 18 personel Garuda. Mereka tak sekadar bertemu lawan tangguh, namun juga bermain dihadapan ribuan pasang mata. Bahkan, menurut data RSSSF, partai melawan Jerman Timur disaksikan 50 ribu pasang mata.

Hasil dari gemblengan itu pun terlihat ketika Indonesia menjamu Amerika Serikat dalam uji coba di Lapangan Ikada, Jakarta, pada 16 November 1956. Indonesia sukses memberi kekalahan kedua pada tim Olimpiade Amerika Serikat selama lawatan di Asia.

Jasrin Jusron menjadi bintang dalam kemenangan 7-5 itu berkat hattricknya. Empat gol lain dicetak Ashari Danu (2 gol), Phoa Sian Liong dan Andi Ramang. Indonesia pun berangkat ke Melbourne dengan percaya diri tinggi.

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

Kehebatan Andi Ramang

Uni Soviet menjadi lawan Indonesia di Olimpiade 1956, tepatnya pada 29 November 1956. Dalam laga yang dipimpin wasit asal Jepang, Takenoko Shi, Indonesia dalam posisi tak diunggulkan. Namun, sebuah kejutan dibuat lewat aksi Andi Ramang.

Jagoan PSM Makassar ini ada di starting eleven, sementara nama Jasrin Jusron yang mencetak hattrick ke gawang Amerika Serikat malah tidak ada. Andi Ramang menjadi pemain paling merepotkan dari kubu Indonesia lewat pergerakan lincahnya.

Lev Yashin yang berstatus penjaga gawang Dynamo Moscow dibuat kerepotan. Ia harus melakukan beberapa penyelamatan setelah Andi Ramang berhasil mengecoh penjagaan Uni Soviet dan melepaskan sepakan ke arah gawang.

Aksi Andi Ramang menghadapi Uni Soviet. (FIFA)

Partai pertama antara Indonesia melawan Uni Soviet pun berakhir imbang 0-0. Maka, diputuskan untuk terjadi partai ulangan yang berlangsung di Olympic Park pada 1 Desember 1956.

Pada laga ini, gawang Uni Soviet dijaga Boris Razinsky, bukan Lev Yashin. Sementara tim Indonesia langsung menurunkan Jasrin Jusron dari menit pertama.

Sayangnya, Uni Soviet sudah tahu kekuatan Indonesia. Mereka menjaga khusus Andi Ramang hingga serangan-serangan membahayakan Indonesia berhasil diredam.

Sementara Uni Soviet tampil lebih tajam dengan menceploskan tiga gol pada babak pertama lewat Sergey Salnikov, Valentin Ivanov dan Igor Netto. Pada paruh kedua, Indonesia masih kesulitan dan Uni Soviet menambah satu gol lewat Salnikov.

Dapat Apresiasi FIFA

Meski perjalanan Indonesia harus terhenti pada fase pertama, kehebatan tim ini tetap diakui. Bahkan, FIFA secara khusus mengulas perjalanan Andi Ramang dengan membuat dokumenter berjudul "Ramang, The Man, The Myth, The Legend" di FIFA Plus.

FIFA Plus memunculkan sosok-sosok pegiat sepak bola Sulawesi untuk menceritakan sosok Ramang. Salah satu ulasan dibuat jurnalis bernama M Dahlan Abubakar. Ramang merupakan pejuang yang terinspirasi oleh keuletan sang ayah.

"Ramang waktu kecilnya itu penjual ikan yang menggunakan sepeda. Dia setiap hari menggunakan sepeda ke daerah Sigeri. Itu jaraknya hampir 20 kilometer. Jadi dari segi stamina saya kira dia sudah terbentuk," kata Dahlan dalam petikan dokumenter tersebut.

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

Fakta lain turut diungkap mantan pemain Gaspar FC, Abdul Wahab. Ternyata, semasa menuntut ilmu di sekolah rakyat, Ramang sudah cukup dikenal. Ia menjadi andalan rekan-rekannya ketika bermain olahraga kasti.

"Loyo teman-temannya kalau tidak ada Ramang, karena memang kecepatannya luar biasa," ungkap Abdul Wahab.

Bisa dibilang Indonesia tak cukup beruntung di Olimpiade 1956 Melbourne. Uni Soviet memang tim kuat dan pada akhirnya meraih medali emas. Mereka menyingkirkan Bulgaria pada babak semifinal lewat kemenangan 2-1 dan membungkam Yugoslavia 1-0 pada partai final. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)

Olimpiade Paris 2024 Nostalgia Timnas Indonesia Timnas indonesia u-23 Breaking News
Ditulis Oleh

Tengku Sufiyanto

The author is a senior journalist who has specialized in Indonesian football issues for the past 10 years. Before focusing on sports, the author was also involved in covering political and economic issues. They have covered numerous national and international events, including the 2023 U-17 World Cup, the 2018 Asian Games, and various SEA Games tournaments. Additionally, the author was previously active in the PSSI Pers organization.
Posts

17.397

Berita Terkait

Hasil akhir
Hasil Serie A: Thuram Bersaudara Cetak Gol, Juventus Tekuk Inter Milan 4-3
Juventus meraih kemenangan dramatis 4-3 atas Inter Milan pada pekan ketiga Serie A 2025/2026 di Allianz Stadium. Lloyd Kelly, Kenan Yildiz, Khéphren Thuram, dan Vasilije Adži? mencetak gol kemenangan Bianconeri, sementara Inter membalas lewat Hakan Çalhano?lu dan Marcus Thuram.
Johan Kristiandi - Minggu, 14 September 2025
Hasil Serie A: Thuram Bersaudara Cetak Gol, Juventus Tekuk Inter Milan 4-3
Hasil akhir
Hasil LaLiga: Dean Huijsen Kartu Merah, Real Madrid Tetap Menekuk Real Sociedad
Real Madrid meraih kemenangan 2-1 atas Real Sociedad meski bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-32 akibat kartu merah Dean Huijsen pada pekan keempat LaLiga 2025/2026 di Reale Arena.
Johan Kristiandi - Sabtu, 13 September 2025
Hasil LaLiga: Dean Huijsen Kartu Merah, Real Madrid Tetap Menekuk Real Sociedad
Jadwal
Cara Menonton dan Link Live Streaming Brentford vs Chelsea, Live Sebentar Lagi
Brentford vs Chelsea akan berlangsung Minggu, 14 September 2025 pukul 02.00 WIB di Gtech Community Stadium. Simak jadwal lengkap Premier League dan link live streaming resmi di Vidio.
Johan Kristiandi - Sabtu, 13 September 2025
Cara Menonton dan Link Live Streaming Brentford vs Chelsea, Live Sebentar Lagi
Jadwal
Cara Menonton dan Link Streaming Juventus vs Inter Milan, Live Sebentar Lagi
Derby klasik Serie A kembali panas! Juventus vs Inter Milan bakal tersaji Sabtu, 13 September 2025 pukul 23.00 WIB di Allianz Stadium. Cek jadwal lengkap dan link live streaming resmi di sini sebelum kehabisan akses!
Johan Kristiandi - Sabtu, 13 September 2025
Cara Menonton dan Link Streaming Juventus vs Inter Milan, Live Sebentar Lagi
Hasil akhir
Hasil Premier League: Martin Zubimendi Brace, Arsenal Bekuk Nottingham Forest 3-0
Arsenal memetik kemenangan 3-0 saat menjamu Nottingham Forest di Emirates Stadium pada pekan keempat Premier League 2025-2026, Sabtu (13/9) malam WIB.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 13 September 2025
Hasil Premier League: Martin Zubimendi Brace, Arsenal Bekuk Nottingham Forest 3-0
Timnas
Analisis: Gerald Vanenburg, Kegagalan, Kegagalan, dan Kemunduran Timnas Indonesia U-23
Kegagalan Timnas Indonesia U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2026 adalah pukulan telak untuk Garuda Muda, setelah gagal menjadi juara Piala AFF U-23 2025.
Tengku Sufiyanto - Sabtu, 13 September 2025
Analisis: Gerald Vanenburg, Kegagalan, Kegagalan, dan Kemunduran Timnas Indonesia U-23
Inggris
Prediksi Pemenang Duel Manchester City vs Manchester United Versi Superkomputer
Superkomputer Opta memprediksi hasil Derby Manchester di Etihad Stadium, Minggu 14 September 2025. Simak peluang menang Manchester City dan Manchester United lengkap dengan persentase hasil simulasi.
Johan Kristiandi - Sabtu, 13 September 2025
Prediksi Pemenang Duel Manchester City vs Manchester United Versi Superkomputer
Liga Indonesia
Ungkapan Eliano Reijnders Usai Jalani Debut bersama Persib Bandung
Pemain sayap Timnas Indonesia, Eliano Reijnders, menjalani debut bersama Persib Bandung di Super League 2025/2026, ketika mengalahkan Persebaya Surabaya 1-0.
Tengku Sufiyanto - Sabtu, 13 September 2025
Ungkapan Eliano Reijnders Usai Jalani Debut bersama Persib Bandung
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Real Sociedad vs Real Madrid, Sabtu 13 September 2025
Real Madrid akan menghadapi Real Sociedad di Stadion Anoeta pada laga lanjutan LaLiga 2025-2025, Sabtu (13/9) pukul 21.15 WIB.
Yusuf Abdillah - Sabtu, 13 September 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Real Sociedad vs Real Madrid, Sabtu 13 September 2025
Ragam
Derby d'Italia dan Pengkhianatan Dua Judas kepada Juventus
Derby d’Italia Juventus vs Inter Milan selalu penuh gengsi dan rivalitas. Dari Arturo Vidal hingga Antonio Conte, ada kisah pengkhianat alias “Judas” yang justru membawa Nerazzurri meraih Scudetto.
Johan Kristiandi - Sabtu, 13 September 2025
Derby d'Italia dan Pengkhianatan Dua Judas kepada Juventus
Bagikan