Nostalgia - Krisis Finansial Tak Surutkan Arema Juara ISL 2009/2010
BolaSkor.com - Arema pernah membuat masyarakat Malang Raya gegap gempita satu dekade silam. Momen itu adalah ketika tim Singo Edan berhasil meraih trofi juara kompetisi Indonesia Super League pada musim 2009/2010.
Trofi juara itu memang sudah dinantikan sangat lama bagi Aremania. Terakhir kali pemain Arema mengangkat trofi adalah saat Joko Susilo dkk menjadi juara pada kompetisi Gabungan Liga Utama (Galatama) tahun 1992/1993 silam.
Sementara untuk level non kompetisi, Arema sudah meraihnya pada Copa Indonesia tahun 2005 dan 2006 silam, setelah menjuarai kompetisi Divisi Satu (Liga 2) pada 2004 silam.
Baca Juga:
Nostalgia - Kisah Persib Bandung Juara Liga Indonesia 1994-1995
Materi Pemain Kelas Menengah
Pada awalnya, skuat bentukan Robert Rene Alberts memang tak begitu mentereng dengan materi pemain kelas menengah. Alih-alih bersaing di jalur juara, bisa mencapai 5 besar pun rasanya tak masuk akal.
Para anak muda yang baru diorbitkan macam Ahmad Bustomi, Beny Wahyudi hingga Dendi Santoso, tentu saja membuat Aremania sempat pesimis. Namun, Arema menguatkan sektor pemain asing dengan label bintang.
"Kami menguatkan komposisi di sektor pemain asing. Noh Alam Shah datang dengan Muhammad Ridhuan setelah terlihat klop di Timnas Singapura," tutur Joko Susilo, Asisten Pelatih Robert waktu itu saat berbincang dengan media, saat berkunjung ke rumahnya di Malang, Jumat (21/04).
"Sedangkan di lini pertahanan, Coach Robert memilih Pierre Njanka dengan segudang pengalamannya (salah satunya tampil di Piala Dunia 2002 berjersey timnas Kamerun)," imbuh sosok yang kini melatih Persik Kediri tersebut.
Krisis Finansial
Peralihan kepengurusan membuat Arema dilanda masa transisi yang lumayan hebat waktu itu. Akuisisi yang dialami PT Bentoel Prima sebagai investor tunggal, membuat tim Singo Edan tak lagi Bergelimang rupiah.
Padahal, perusahaan rokok raksasa di Malang itu berperan sebagai pengalir dana segar tim dalam 6 tahun terakhir. Bentoel mengambil pengelolaan tim sejak dilepas pendirinya, Lucky Acub Zaenal pada akhir 2002, dan mengawal perjalanan tim pada kompetisi Divisi Utama 2003, Divisi Satu 2004, kembali ke Divisi Utama 2005, 2006, 2007, 2008 serta ISL 2008/2009.
Faktor ini yang membuat finansial klub sempat goyah di pertengahan jalan. Gaji pemain dan pelatih yang tertunggak menjadi cerita yang wajar didengar publik sepak bola di Malang dalam periode itu.
Hal itu tak lepas dari minimnya sokongan dana dari sponsor, dan sangat mengandalkan subsidi. Maka tak heran, finansial klub menerapkan sistem tambal sulam, karena hanya mengandalkan penjualan tiket pertandingan sebagai pendapatan utama.
"Ya sempat beberapa kali tertunggak. Tetapi sekarang sudah dilunasi semu kok," kenang Joko Susilo.
Momentum Juara
Tanda-tanda Arema bisa bersaing di jalur juara, terlihat sejak 10 pekan pekan awal. Bahkan, Arema menyandang predikat sebagai tim terkalahkan dalam 9 laga, sebelum dikalahkan Persela 0-1 di Stadion Gelora Surajaya Lamongan (16/12) tahun 2009.
Sejak saat itu, Arema malah lebih stabil dengan menyapu hampir semua potensi poin yang ada. Posisi akhir tim pun mantap sebagai pemuncak klasemen ISL pada paruh musim kompetisi.
Meski begitu, bukan berarti perjalanan Arema tidak mengalami gangguan. Pencoretan Landry Poungalaye menjadi isu demikian besar, setelah sang pemain melaporkan kesewenangan klub kepada FIFA.
Aremania pun bersorak gembira tatkala gol Noh Alam Shah ke gawang PSPS Pekanbaru menjadi penentu gelar juara. Meski laga di Stadion Rumbai berakhir imbang pada (26/05), namun Arema memastikan gelar juara dengan keunggulan 3 angka dari Persipura.
Ahmad Bustomi dkk melengkapinya dengan kemenangan 5-1 di markas Persija pada (30/05), sekaligus mengunci puncak klasemen ISL dengan 73 poin. Posisi lima besar dihuni oleh Persipura (67), Persiba Balikpapan (54), Persib Bandung (53) dan Persija Jakarta (52).
Prestasi fenomenal itu dilalui Arema dari 34 pekan pertandingan yang tersaji lengkap. Berikut data dan fakta pertandingan tim Singo Edan sepanjang kompetisi ISL, beserta tanggal, pencetak gol dan daftar top skorer tim. (Laporan Kontributor Kristian Joan/Malang)
Tengku Sufiyanto
17.795
Berita Terkait
Kawinkan Scudetto dan Piala Super Italia, Napoli Belum Siap Mendominasi Sepak Bola Italia
Hasil Pertandingan: Bekuk Bologna 2-0, Napoli Juara Piala Super Italia
Jadwal Siaran Langsung dan Jam Tayang Final Piala Super Italia Antara Napoli vs Bologna di ANTV
I League Buka Pintu Sambut Joey Pelupessy, Maarten Paes, dan Ivar Jenner ke Super League
Seharusnya Persib Bisa Cetak Gol Lebih Banyak ke Gawang Bhayangkara FC
I League dan PSSI Tunjuk Yudai Yamamoto Menjadi Wasit Tetap di Super League
Hasil Super League 2025/2026: Persija Takluk di Kandang Semen Padang
Ruben Amorim Ungkap Rencana Manchester United pada Jendela Transfer Tengah Musim Ini
Link Streaming Napoli vs Bologna, Selasa 23 Desember 2025
5 Striker yang Dikaitkan dengan AC Milan pada Bursa Transfer Tahun Depan