Nostalgia - Ketika Taktik Pohon Cemara Milan Era Ancelotti Kuasai Eropa

BolaSkor.com – Melihat AC Milan saat ini bak singa yang tertidur dan entah sampai kapan mereka akan tertidur. AC Milan, menurut data dari Wikipedia, telah memenangi 18 Scudetto, lima Coppa Italia, dan tujuh titel Liga Champions.
Khusus titel yang disebut terakhir, Liga Champions selalu jadi kebangaan fans lawan AC Milan. Maklum, Milan merupakan tim kedua setelah Real Madrid (13 titel) sebagai klub peraih titel Liga Champions terbanyak di Eropa. Sayang, kelas Rossoneri sekarang bukanlah Liga Champions.
Jangankan berbicara soal Liga Champions atau turnamen antarklub Eropa, masuk ke zona Liga Champions pun sangat sulit diraih Milan dalam beberapa tahun terakhir ini. Konsistensi bermain Milan bukan lagi bersaing di papan atas klasemen Serie A, bahkan, inkonsistensi itu berlanjut pada posisi pelatih klub.

Semenjak menemukan stabilitas di era Carlo Ancelotti, Milan terus berganti pelatih dari Leonardo, Massimiliano Allegri, Mauro Tassotti, Clarence Seedorf, Filippo Inzaghi, Sinisa Mihajlovic, Cristian Brocchi, Vincenzo Montella, Gennaro Gattuso, dan kini ditangani Marco Giampaolo.
Baca Juga:
Latih Napoli, Carlo Ancelotti Teringat AC Milan
5 Fakta Menarik Derby della Madonnina, Nerazzurri Perkasa
Prediksi AC Milan Vs Inter Milan: Duel Dua Pelatih Anyar di Derby della Madoninna
Banyak pelatih keluar masuk San Siro dan Milan masih berada di lingkaran setan yang sama. Lantas, apa yang menyebabkan Milan menurun drastis di era sepak bola modern ini? Sederhana, Milan terjebak nostalgia dan telah menyikapi perubahan era.
Terlalu lama di era Silvio Berlusconi (1986-2017) dan Adriano Galliani, Milan tidak berkembang dan menjaga kejayaan di masa lalu. Alhasil, tidak ada perencanaan jangka panjang mengenai: transfer, pelatih, mengatur keuangan, dan sistem bermain yang jelas. Imbasnya, Milan tidak siap melanjutkan kejayaan mereka di era sepak bola modern.
Tapi, lupakan segala problematika Milan tersebut karena pembahasan dalam artikel ini menitikberatkan kepada salah satu kejayaan tim di era Carlo Ancelotti. Mengapa Ancelotti? Carletto – julukan Ancelotti – mengevolusi taktik Milan.
Arief Hadi
15.461
Berita Terkait
Buat Blunder Berujung Gol pada Laga Real Oviedo vs Barcelona, Joan Garcia Dibela Hansi Flick
Cara Menonton dan Link Streaming Real Oviedo vs Barcelona, Live Sebentar Lagi

Ditentang Rio Ferdinand, Manchester United Akan Tetap Kejar Jarrad Branthwaite di Bursa Transfer Januari

Hasil Super League 2025/2026: Yakob Sayuri Bawa Malut United Menang di Kandang Bhayangkara Presisi Lampung FC

Aston Villa vs Bologna, Unai Emery Bersiap Hadapi Laga Sulit

Fermin Lopez Akui Sempat Digoda Chelsea

Diincar Real Madrid, William Saliba Setuju Perpanjang Kontrak dengan Arsenal

Eberechi Eze Cetak Gol Perdana di Arsenal, Mikel Arteta: Masih Butuh Waktu untuk Lebih Konsisten

Presiden LaLiga Klaim Lamine Yamal Gagal Raih Ballon d'Or karena Faktor Usia

Samai Legenda Real Madrid Alfredo Di Stefano, Franco Mastantuono Jadikan Jude Bellingham sebagai Panutan
