Nostalgia - Casa Mariano, Bar Kecil di Spanyol yang Menjadi Tempat Lahirnya Suporter Tertua Real Madrid

Real Madrid miliki basis fans tertua bernama Pena Casa Mariano.
Arief HadiArief Hadi - Minggu, 27 September 2020
Nostalgia - Casa Mariano, Bar Kecil di Spanyol yang Menjadi Tempat Lahirnya Suporter Tertua Real Madrid
Pena Casa Mariano (Twitter)

BolaSkor.com - Seringkali berkumpul dan bercengkrama bersama teman-teman di warung kopi atau kafe memunculkan gagasan brilian dari isi percakapan yang 'berbobot'. Ide atau gagasan itu muncul karena saling tukar pikiran dengan pemikiran individu yang berbeda-beda.

Suatu hal yang hebat dan besar saat ini banyak lahir dari kebiasan yang sebenarnya biasa-biasa saja atau lumrah terjadi di kehidupan masyarakat. Bahasa kerennya adalah nongkrong.

Meski dunia saat ini memaksa orang-orang yang suka keluar dan nongkrong bersama teman membatasi kebiasaannya itu, namun istilah kumpul bareng teman itu akan selalu jadi media bagi beberapa individu untuk berbahagia bersama, berbagi cerita, serta mencetuskan ide brilian.

Baca Juga:

Nostalgia - Jorge 'Magico' Gonzalez, Ketika Sepak Bola Murni sebagai Hiburan dan Kesenangan

Nostalgia - Kisah Debut Diego Maradona bersama Barcelona dan Pepe Carrete

Nostalgia - Ketika Luka Modrid Masuki Panteon Real Madrid

Contoh itu bisa dilihat dari lahirnya klub Catalunya Girona yang berasal dari kafe bernama Norat de la Rambla. Di sana para pemuda berkumpul dan mencetuskan untuk mengumpulkan kesebelasan terbaik di Girona.

Kendati nama klubnya tidak setenar Barcelona atau Espanyol namun Girona masih eksis sampai saat ini (bermain di Divisi Segunda setelah sempat bermain di LaLiga).

Cerita yang sama terjadi pojokan jalan sempit di Lavapies, pusat kota Madrid Spanyol yang menjadi asal usul kelahiran Pena Casa Mariano, suporter tertua peraih 13 titel Liga Champions, Real Madrid.

Pena Casa Mariano

Bar Casa Mariano

100 tahun lalu (1920) pada September ketika Liga Spanyol belum ada Madridismo - sebutan fans Madrid - lahir di bar kecil yang berada di Lavapies. Di jalan bernama Calle Meson de Paredes ada bar kecil yang dimiliki oleh pria berusia 29 tahun, Mariano Herrero.

Bar bernama Casa Mariano menjadi saksi mati banyaknya obrolan di antara pengunjung yang hadir. Tema perbincangan pada 1920 mengerucut kepada Madrid Foot-Ball Club (klub sepak bola) yang kemudian oleh Kerajaan Spanyol diubah namanya menjadi Real Madrid.

Tak mau barnya hanya sekedar menjadi tempat berkumpul, Mariano bersama dengan keempat temannya Luis Garcia Sicilia, Francisco Munoz Lusarreta, Joaquin Villena, dan Luis de Urquijo mendirikan basis fans Madrid pertama bernama Pena Casa Mariano. Ketua klubnya saat itu Villena.

Tanpa adanya televisi, radio, dan siaran langsung pertandingan Pena Casa Mariano berjasa besar mengumpulkan fans Madrid yang tidak bisa hadir menonton pertandingan langsung untuk mengetahui hasil akhir dan informasi laga.

Sekedar informasi laga pertama yang disiarkan di televisi Spanyol terjadi pada 1959. Cara kerja Pena Casa Mariano dalam mengumpulkan informasi laga adalah mengirim anggota ke O'Donnell, tempat laga Madrid berlangsung kala itu.

Mariano Herrero (kiri) pencetus Pena Casa Mariano

Rafael Barbosa yang menjadi rekan jurnalis kala itu selalu menghubungi Casa Mariano untuk memberitahukan hasilnya, lalu Casa Mariano menuliskannya di papan tulis dan menempatkannya di jendela. Terkesan sederhana namun sangat berharga bagi fans saat itu.

Tentu saja Mariano adalah fans garis keras Madrid yang - seperti halnya fans lain - juga kecewa ketika Madrid kalah atau bermain buruk. Mariano sampai tidak mau keluar dari kamarnya di lantai dua bar ketika Madrid kalah selama dua hari.

Perlahan tapi pasti Pena Casa Mariano berkembang dari segi jumlah keanggotaan, lalu pada 1945 Santiago Bernabeu menjadi Presiden Madrid dan di setiap hari Minggu mengunjungi Casa Mariano, baik itu untuk sekedar makan malam atau berbincang dengan membawa pemain klub.

Pemain, Presiden Madrid, hingga para fans melebur jadi satu tanpa adanya dinding pembatas dengan perbedaan status mereka. Memang begitulah bar seharusnya: tempat untuk rileks, santai, berkumpul dan bertukar pikiran.

"Di Stefano, Rial, Zoco, Amancio, Pirri, Grosso… mereka semua akan datang ke sini," ucap Jesus de Lucas, menantu Mariano dan juga Presiden Pena Casa Mariano kepada AS.

"Don Santiago Bernabeu memperlakukan kami seperti kami adalah putranya sendiri. Kami memiliki hubungan yang baik karena kami adalah grup yang sehat, kami tidak pernah meminta apapun dari klub. Filosofi kami adalah membantu klub sebisa kami dan mendukung tim tanpa syarat."

Lebih dari Sekedar Basis Fans Klub

Alfredo Di Stefano menerima penghargaan di Casa Mariano

Pena Casa Mariano tidak sekedar mengumpulkan fans Madrid atau bar menjadi tempat pemain dan staf klub datang berkumpul, tapi andil mereka besar dalam membangun struktur klub.

Pada 1944 Casa Mariano memberikan donasi untuk stadion baru yang berada di Chamartin, serta pusat latihan pertama di Ciudad Deportiva di Castellana.

"Ada kolom di bar dengan daftar nama setiap orang yang berkontribusi - tumpukan koin terbentuk. Satu orang akan menambah dua peseta, orang lain akan memberikan tiga, atau lima… saat itu, upah minimum dua atau tiga peseta, itu uang yang banyak," imbuh Jesus de Lucas.

Bahkan ketika stadion terbentuk pada 1947 Pena Casa Mariano diberi kehormatan menjual tiket pertandingan. Pada medio 1950-an basis fans Madrid bertambah, namun tidak banyak yang bertahan selain Pena Casa Mariano dan El Portillo, sementara suporter klub tertua Madrid Pena Luis tak lagi ada.

Mariano Herrero hadir di setiap laga kandang Madrid hingga meninggal dunia pada usia 65 tahun pada Januari 1957. Pencetus Pena Casa Mariano meninggal dunia tapi warisannya tetap bertahan.

Saat ini lokasi bar pindah ke tempat yang lebih besar di Plaza Tirso de Molina. Bar itu berganti lokasi pada 1960-an dan saat ini sebanyak 22 anggota masih sering berkumpul di sana untuk membicarakan Real Madrid.

Jesus de Lucas (kini berusia 91 tahun) masih punya hasrat kuat dengan kecintaannya kepada Real Madrid. Tak lagi jadi presiden De Lucas bercerita kenangan saat masih di Pena Casa Mariano.

Jesus de Lucas

"Antusiasme adalah hal yang membuat kami terus maju. Saya beruntung mengunjungi banyak tempat karena Real Madrid - Glasgow, Amsterdam… menangis dengan saudara saya ketika kami memenangkan Septima," imbuh De Lucas.

"Saya telah menjadi anggota klub Real Madrid sepanjang hidup saya; itu adalah gairah yang telah diturunkan kepada putra-putra saya dan dari mereka kepada putra-putra mereka. Mengikuti Madrid dan memelihara Pena selama bertahun-tahun membutuhkan banyak usaha, banyak (fans) Pena telah hilang tetapi Anda harus melanjutkan, terus berjalan."

Sampai saat ini tercatat ada 2.254 basis fans klub resmi yang diakui oleh Real Madrid, 214 di antaranya di luar Spanyol dan berada di benua berbeda. Tapi tidak ada yang berusia 100 tahun seperti Pena Casa Mariano yang terbentuk di bar kecil.

Pena Casa Mariano Breaking News Real Madrid Nostalgia
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.329

Berita Terkait

Timnas
Erick Thohir Bicara Kans Adrian Wibowo Main untuk Timnas Indonesia saat Lawan Lebanon
Timnas Indonesia akan menghadapi Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9), mulai pukul 20.30 WIB.
Rizqi Ariandi - Senin, 08 September 2025
Erick Thohir Bicara Kans Adrian Wibowo Main untuk Timnas Indonesia saat Lawan Lebanon
Liga Indonesia
Persija Disanksi Akibat Ulah Suporter, Malut United Dapat Teguran
Persija mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin PSSI setelah suporternya melakukan pelemparan ke pemain dan ofisial Malut United.
Rizqi Ariandi - Senin, 08 September 2025
Persija Disanksi Akibat Ulah Suporter, Malut United Dapat Teguran
Prediksi
Prediksi dan Statistik Israel vs Italia: Menjaga Momentum di Era Gennaro Gattuso
Statistik serta prediksi lanjutan laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Israel melawan Italia di Nagyerdei Stadion.
Arief Hadi - Senin, 08 September 2025
Prediksi dan Statistik Israel vs Italia: Menjaga Momentum di Era Gennaro Gattuso
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Jerman vs Irlandia Utara, Senin 8 September 2025
erman bakal menghadapi Irlandia Utara dalam lanjutan laga Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.
Yusuf Abdillah - Minggu, 07 September 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Jerman vs Irlandia Utara, Senin 8 September 2025
MotoGP
Hasil MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Putus Tren Positif Marc Marquez
Tercatat dalam balapan yang digelar di Sirkuit Catalunya, Minggu (7/9) malam, Alex berhasil finish di posisi terdepan dengan catatan waktu 40 menit 14,093 detik.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 07 September 2025
Hasil MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Putus Tren Positif Marc Marquez
Galeri Foto
Galeri Foto: Timnas Indonesia Libas China Taipe
Timnas Indonesia mengalahkan China Taipe dengan skor 6-0.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 07 September 2025
Galeri Foto: Timnas Indonesia Libas China Taipe
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Turki vs Spanyol, Senin 8 September 2025
Turki akan menjamu Spanyol pada matchday kedua Grup E Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Yusuf Abdillah - Minggu, 07 September 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Turki vs Spanyol, Senin 8 September 2025
Jadwal
Cara Menonton dan Link Streaming Lithuania vs Belanda, Live Sebentar Lagi
Jangan lewatkan serunya laga Lithuania vs Belanda di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Cek jadwal lengkap dan link streaming resmi malam ini!
Johan Kristiandi - Minggu, 07 September 2025
Cara Menonton dan Link Streaming Lithuania vs Belanda, Live Sebentar Lagi
Italia
Belum Menyerah, AC Milan Siap Gaet Dusan Vlahovic pada Januari
Pada bursa transfer musim panas, Vlahovic kencang diberitakan bakal bereuni lagi dengan Massimiliano Allegri yang sekarang melatih Milan.
Yusuf Abdillah - Minggu, 07 September 2025
Belum Menyerah, AC Milan Siap Gaet Dusan Vlahovic pada Januari
Timnas
Timnas Indonesia vs Lebanon: Patrick Kluivert Janjikan Skema Menyerang
Timnas Indonesia akan menjalani laga kontra Lebanon di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9) malam WIB.
Yusuf Abdillah - Minggu, 07 September 2025
Timnas Indonesia vs Lebanon: Patrick Kluivert Janjikan Skema Menyerang
Bagikan