Mengintip Asupan Gizi Pesepak Bola Profesional, Bisa Dicontoh Pemain Timnas Indonesia


BolaSKor.com - Para pesepak bola profesional Indonesia akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Bukan karena penampilannya di lapangan, namun karena pola makan mereka yang terkesan sembarangan. Bahkan dilakukan oleh para pemain berlabel Timnas Indonesia.
Ada bek Bhayangkara FC, Nurhidayat, sempat ketahuan menyantap makanan berlemak bersama pacarnya, Sarah Ahmad. Lalu gelandang Persib Bandung, Gian Zola yang menyantap makanan dengan level pedas yang tinggi.
Tak sampai di situ, M. Riyandi, Yakob Sayuri hingga Fachruddin Wahyu Aryanto menyantap makanan khas daerahnya usai pemusatan latihan Timnas Indonesia. Terakhir, bek tengah Persebaya Surabaya, Hansamu Yama Pranata yang menyantap makanan pedas seakan menantang soal peraturan gizi makanan bagi pesepak bola.
Baca Juga:
Persija Jakarta Siapkan Lima Pemain U-20 untuk Lanjutan Liga 1 2020
Kabar Naturalisasi Pemain Muda Brasil untuk Piala Dunia U-20 Menguat, Aturan FIFA Bisa Menjegal
Asupan Gizi dalam Menu Makanan bagi Pesepak Bola Profesional
BolaSkor.com mencoba menelusuri bagaimana menu makanan yang bergizi bagi pesepak bola profesional Indonesia. Berapa kadar karbohidrat, protein, atau lemak yang dibutuhkan?
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, makanan bisa dibilang gizinya seimbang ketika mengandung jumlah kalori dengan proporsi 60-70 persen. Karbohidrat 10-15 persen, protein 20-25 persen lemak, serta cukup vitamin, mineral dan air.
Namun, menu makan atlet harus diatur ketat sedemikian rupa setiap saat. Termasuk sebelum, selama, dan sesudah musim pertandingan. Nutrisi pesepak bola profesional akan sangat bervariasi sesuai dengan umur, status gizi, serta periode pelatihan atau pertandingan.
Secara umum, kebutuhan kalori atlet sepak bola cukup tinggi, yaitu kurang lebih mencapai 4500 kilo kalori, atau rata-rata 1,5-2 kali lebih besar dibanding dengan orang biasa pada umur dan karakteristik fisik yang sama.
Menu Makanan bagi Pesepak Bola Indonesia Tidak Selalu Kebarat-baratan
Dokter Persija Jakarta, Donny Kurniawan, menambahkan menu makanan untuk nutrisi pesepak bola profesional tidak selalu kebarat-baratan. Menurutnya, nutrisi yang baik juga harus disesuaikan dengan budaya negara itu sendiri.
"Nutrisi yang bagus itu sebenarnya tergantung budaya, kita selalu terjebak dengan budaya ke barat-baratan jadi seakan-akan tuh, orang bilang makan rebus-rebusan dada ayam itu yang terbaik, tapi itu suatu konsep yang sangat salah," kata pria yang akrab disapa Docbro tersebut kepada BolaSkor.com.

"Tiap negara, ada kebiasaan pola makan yang berbeda, contohnya di negara luar terbiasa makannya kentang kalau kita nasi Makanan yang sehat adalah makanan yang mampu menopang aktivitas kita, kalori yang kita dapat tuh cukup, bukan yang masuk itu kalori kosong, kalori kosong itu kayak makanan ringan."
Soal Makanan Berminyak dan Gorengan bagi Pesepak Bola Profesional Indonesia
Hadi Febriansyah
4.870
Berita Terkait
Persija Selalu Menang Tanpa Bruno Tubarao, Mauricio Souza Sampaikan Pembelaan

Rising Stars: 7 Penyerang U-21 yang Bersinar di Eropa pada 2025
Alex Pastoor Buka Peluang Tetap Kerja Bareng Patrick Kluivert Usai Didepak dari Timnas Indonesia

Alex Pastoor Tak Kaget Didepak bersama Patrick Kluivert Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026

Alex Pastoor Buka-bukaan Usai Didepak PSSI, Sebut Target Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Tidak Realistis

Jordi Amat Bicara soal Terdepaknya Patrick Kluivert sampai Pelatih Baru Timnas Indonesia

10 Pelatih yang Paling Cepat Dipecat dalam Sejarah Premier League

Beckham Tampil Bagus bersama Persib Setelah Main Buruk dengan Timnas Indonesia, Bojan Hodak: Beda Level, Itu Piala Dunia

The Jakmania Disambut Hangat Bonek di Surabaya, Rizky Ridho: Persaudaraan Ini Harus Dirawat

Rizky Ridho Buka Suara soal Terdepaknya Patrick Kluivert dari Timnas Indonesia
