Membedah Siap atau Belum JIS Menggelar FIFA Matchday

Sesuai FIFA Safety and Security Regulation Stadium.
BolaSkorBolaSkor - Selasa, 13 September 2022
Membedah Siap atau Belum JIS Menggelar FIFA Matchday
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Jakarta International Stadium (JIS) menjadi topik panas pemberitaan secara nasional. Bagaimana tidak? JIS dinilai PSSI belum siap menggelar laga FIFA Matchday yang diperuntukan bagi Timnas Indonesia.

Sebelumnya, PSSI berkeinginan menggelar laga FIFA Matchday Timnas Indonesia kontra Curacao sebanyak dua kali di Tanah Air. Laga berlangsung pada 24 dan 27 September mendatang.

PSSI sudah memastikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menjadi venue laga pertama pada 24 September. PSSI merencanakan JIS sebagai venuer kedua tiga hari berselang.

Namun, PSSI urung melaksanakan rencana tersebut. PSSI memindahkan laga venue kedua antara di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor atau Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.

Baca Juga:

Selain Pakansari, PSSI Jajaki Stadion Patriot Venue Kedua Timnas Indonesia Vs Curacao

Alasan JIS Tak Jadi Venue FIFA Matchday Timnas Indonesia Vs Curacao

PSSI membeberkan alasan mengapa JIS batal menjadi rencana venue kedua Timnas Indonesia kontra Curacao.

Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur (area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara).

Bahkan concourse timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh) dan sarana prasarana pendukung (kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar).

‘’Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Matchday yang mengundang animo penonton sangat banyak maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25 persen - 50 persen - 75 persen - 100 persen dari perhitungan maximum safety capacity,’’ kata Sekjen PSSI Yunus Nusi.

Yunus menambahkan, untuk ukuran JIS yang begitu megah (dengan daya tampung 80 ribu kursi) hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat itu sangat riskan.

Padahal, jika Timnas Indonesia main, animo masyarakat untuk berduyun-duyun ke stadion sangat tinggi. Selain itu masuk stadion hanya satu pintu sehingga dikhawatirkan jika bersamaan keluar akan memakan waktu yang lama.

''Di samping itu terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur . Nah kalau kita paksakan pasti akan menjadi catatan FIFA,’’ imbuh Yunus.

Kendala lain adalah biaya sewa stadion yang tinggi. Tim sekelas Persija Jakarta pun lebih memilih Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi. Tentu juga selain karena infrastruktur yang belum memadai.

Statment PSSI ini mendapat respons negatif di masyarakat, karena mereka tahunya JIS merupakan stadion megah berstandar FIFA. Apalagi, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku konstrukor JIS membeberkan ke publik pembangunan JIS sudah sesuai arahan dan pengawasan asesor FIFA.

Timnas Indonesia
Selebrasi pemain Timnas Indonesia setelah Rachmat Irianto mencetak gol ke gawang Kuwait. (PSSI)

Bak bola salju, polemik JIS terus menggelinding. Lalu sebenarnya apa yang terjadi dengan JIS?

Kebetulan, BolaSkor.com pernah datang langsung meliput Persija Jakarta kontra Chonburi FC, dalam laga persahabatan bertajuk peresmian JIS.

Sebetulnya JIS sudah layak menggelar pertandingan internasional dari asesor rumput lapangan hingg penempatan zona krusial, misalnya penempatan media dan emergency medis. Ini sesuai dengan FIFA Safety and Security Regulation Stadium.

Namun JIS perlu dipoles lagi dalam hal infrastuktur penunjang. Ada beberapa aspek yang masih kurang.

Akses Transportasi Umum

JIS
Jakarta International Stadium atau JIS (Instagram.com/jakintstadium)

JIS di bangun sebagai stadion mengikuti Eropa, di mana mengajak para penonton untuk menaiki kendaraan umum. Maka dari itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyiapkan armada TransJakarta yang melewati JIS.

Saat laga Persija kontra Chonburi, masih banyak penonton yang memakai kendaraan pribadi. Alhasil, banyak penonton yang parkir di wilayah Kemayoran, karena infrastuktur parkir saat itu belum memadai 100 persen.

Armada TransJakarta dari-menuju JIS baru sampai jam 22.00 WIB. Jika pertandingan sepak bola digelar malam hari, tentu ini akan menjadi pekerjaan besar.

Integrasi perbaikan transportasi publik perlu memakan waktu setidaknya 3–5 tahun dengan pengujicobaan.

Parkir Kurang Memadai

JIS
Maket Stadion Internasional Jakarta (Jakarta International Stadium). (Istimewa)

Selanjutnya soal parkir, ambil contoh Persija. Manajemen Macan Kemayoran saja membeberkan alasan belum bermarkas di JIS karena salah satunya soal ketersediaan lahan parkir.

Dikutip dari laman resmi Persija tanggal 13 Agustus 2022, Macan Kemayoran menilai ketersediaan area parkir untuk kapasitas 82.000 penonton di dalam stadion hanya 754. Terdiri dari 21 difabel, 452 outdoor dan 7 difabel, serta 68 bus.

Sedangkan dalam FIFA Technical Recommendation Bab 3 point 3.3 halaman 58 tertera “Untuk stadion kapasitas 60 ribu harus disediakan tempat parkor untuk 10.000 mobil. Tempat parkir terpisah.”

Area Drop Off Tim hingga Ofisial

Lalu soal area drop off tim. Di mana bus tim, perangkat pertandingan, hingga ofisial tidak bisa masuk sepenuhnya ke area privat. Mereka harus turun masuk melalui pintu umum.

Padahal jelas, dalam FIFA Safety and Security Regulation Stadium Point 33 Special Security Provisions of Team, Official, and VIP/VVIP, semua tim, ofisial, dan perangkat pertandingan harus masuk melalui area privat dan steril dari khalayak umum.

“Jalan dan titik masuk/keluar untuk tim, ofisial, dan VIP/VVIP harus dipisahkan dari yang untuk penonton,” tulis FIFA.

Pagar Pembatas

JIS
Tribun Utara Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang ditempati The Jakmania. (BolaSkor.com/Rizqi Ariandi)

Dalam hal ini, Persija juga beralasan mengapa belum bermarkas di JIS. Lantaran harus ada penambahan soal pagar pembatas di area penonton dan luar JIS.

Ini sudah diatur dalam FIFA Safety and Security Regulation Stadium, Poin 31 Stadium Parimiters, Turnstiles, and Check Poin.

“Dinding atau pagar harus menutup perimeter luar stadion. Itu harus tingginya minimal 2,5 meter dan tidak mudah ditusuk, ditembus, ditarik ke bawah, atau dilepas. Tujuannya adalah untuk mencegah dan menunda penyusup da yang tidak berwenang. Pagar keliling harus dilindungi oleh CCTV atau pos keamanan atau kombinasi keduanya.” tulis FIFA.

Sirkulasi Masuk-Keluar Penonton

JIS
JIS tampak luar. (Istimewa)

Dari infrastuktur ini, merembet ke sirkulasi masuk-keluar penonton. Penyebaran akses masuk-keluar penonton bisa mengalami kendala.

Setelah semua infrastuktur penunjang memadai, harus segera dilakukan uji coba sirkulasi masuk-keluar penonton dengan presentase bertahap.

Mengacu kepada FIFA Safety and Security Regulation Stadium, Poin 23 Calculating The Maximum Safe Capacity.

“Kapasitas masuk adalah jumlah orang yang dapat melewati pintu putar dan/atau titik masuk terkontrol lainnya dalam jangka waktu satu jam.” tulis FIFA.

“Ini adalah jumlah orang yang dapat keluar dengan aman dari area tampilan dalam kondisi normal, dalam jangka waktu yang wajar, tidak lebih dari sepuluh menit.” lanjut FIFA.

Akses Steril Stadion

Ini sangat dibutuhkan akses steril di stadion. Sesuai FIFA Safety and Security Regulation Stadium.

Namun, faktanya di JIS masih ada aktifitas lalu-lalang warga pemukiman di 0 meter stadion. Ini jelas membahayakan keselamatan bagi para tim, ofisial, dan perangkat pertandingan dari berbagai ancaman, terutama teroris.

“Tim manajemen keselamatan dan keamanan stadion, bersama dengan lembaga dan organisasi ahli yang relevan, harus menilai risiko setiap insiden yang terjadi di stadion yang dapat merugikan keselamatan dan keamanan atau mengganggu operasi normal. Dalam hubungannya dengan otoritas lokal, rencana kontinjensi harus dikembangkan untuk menentukan tindakan spesifik dan/atau mobilisasi spesialis atau sumber daya tambahan,” tulis FIFA.

Fifa Pssi Jakarta International Stadium Breaking News Timnas Indonesia Persija jakarta
Ditulis Oleh

BolaSkor

Admin Bolaskor.com
Posts

11.190

Berita Terkait

Hasil akhir
Hasil Super League 2025/2026: Emaxwell Souza Hattrick, Persija Raih Tiga Kemenangan Beruntun
Persija menang 3-1 atas PSBS Biak pada pekan 11 Super League 2025/2026 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (31/10).
Rizqi Ariandi - Jumat, 31 Oktober 2025
Hasil Super League 2025/2026: Emaxwell Souza Hattrick, Persija Raih Tiga Kemenangan Beruntun
Spanyol
Xabi Alonso Akui Ada Perlakuan Berbeda Antara Pemain Real Madrid
Xabi Alonso menegaskan pentingnya kecerdasan emosional dalam mengelola ruang ganti Real Madrid di tengah sorotan hubungannya dengan Vinicius Junior.
Johan Kristiandi - Jumat, 31 Oktober 2025
Xabi Alonso Akui Ada Perlakuan Berbeda Antara Pemain Real Madrid
Lainnya
Indonesia Total Boyong 4 Emas dari Asian Youth Games 2025
Ajang atlet muda bergengsi se-Asia itu telah resmi berakhir pada Jumat (31/10) WIB atau Kamis (30/10) waktu Bahrain.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 31 Oktober 2025
Indonesia Total Boyong 4 Emas dari Asian Youth Games 2025
Italia
Menteri Olahraga Italia Geram, Sebut Rencana Laga Milan vs Como di Australia Tak Hormati Suporter
Andrea Abodi mengkritik rencana Serie A menggelar laga AC Milan vs Como di Australia. Ia menilai keputusan itu mengabaikan suara suporter yang tak dilibatkan.
Johan Kristiandi - Jumat, 31 Oktober 2025
Menteri Olahraga Italia Geram, Sebut Rencana Laga Milan vs Como di Australia Tak Hormati Suporter
Berita
Erspo Tampilkan Koleksi AFTERMATCH di Jakarta Fashion Week 2026: Saat Olahraga Jadi Gaya Hidup
Erspo terus melakukan terobosan sebagai jenama sportswear lokal ternama.
Rizqi Ariandi - Jumat, 31 Oktober 2025
Erspo Tampilkan Koleksi AFTERMATCH di Jakarta Fashion Week 2026: Saat Olahraga Jadi Gaya Hidup
Timnas
Tidak Benar 10 Exco PSSI Ingin Shin Tae-yong Kembali Melatih Timnas Indonesia
Dua anggota Exco PSSI, Kairul Anwar dan Muhammad, buka suara.
Rizqi Ariandi - Jumat, 31 Oktober 2025
Tidak Benar 10 Exco PSSI Ingin Shin Tae-yong Kembali Melatih Timnas Indonesia
Timnas
Tiga Uji Coba Rampung, Timnas Indonesia U-17 Siap Tampil di Piala Dunia U-17 2025
Timnas Indonesia U-17 akan melakoni laga perdana kontra Zambia, Selasa (4/11).
Rizqi Ariandi - Jumat, 31 Oktober 2025
Tiga Uji Coba Rampung, Timnas Indonesia U-17 Siap Tampil di Piala Dunia U-17 2025
Italia
AC Milan Berencana Depak Satu Penyerang pada Bursa Transfer Januari 2026
Santiago Gimenez gagal bersinar di AC Milan dan belum mencetak gol di Serie A. Allegri memberi waktu dua bulan bagi striker asal Meksiko itu untuk membuktikan diri.
Johan Kristiandi - Jumat, 31 Oktober 2025
AC Milan Berencana Depak Satu Penyerang pada Bursa Transfer Januari 2026
Jadwal
Link Streaming Persija Jakarta vs PSBS Biak di Super League 2025/2026 31 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi
Pertandingan akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jumat (31/10) pukul 19.00 malam WIB.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 31 Oktober 2025
Link Streaming Persija Jakarta vs PSBS Biak di Super League 2025/2026 31 Oktober 2025, Live Sebentar Lagi
Liga Indonesia
Jeje Singgung Nama Eliano Reijnders, Bojan Hodak: Omong Kosong
Saat menjadi narasumber dalam salah satu acara podcast mengenai sepak bola, Jeje menyinggung keputusan Shin Tae-yong yang memasukkan pemain Eliano Reijnders saat Timnas Indonesia melawan Bahrain pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada 10 Oktober lalu.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 31 Oktober 2025
Jeje Singgung Nama Eliano Reijnders, Bojan Hodak: Omong Kosong
Bagikan