Luka Jovic, Tandem atau Perebut Tempat Bermain Karim Benzema di Real Madrid?

BolaSkor.com - Lembaran baru proyek Los Galacticos jilid III telah dimulai di Real Madrid. Los Blancos sudah mendatangkan enam pemain di bursa transfer musim panas ini. Salah satu di antaranya adalah Luka Jovic.
Striker asal Serbia berusia 21 tahun dibeli dari Eintracht Frankfurt sebesar 60 juta euro. Sementara rekrutan lainnya adalah: Eder Militao (50 juta euro), Ferland Mendy (45 juta euro), Eden Hazard (100 juta euro), Rodrygo Goes (45 juta euro), dan pemuda asal Jepang yang disebut Lionel Messi-nya Jepang, Takefusa Kubo.
Semua pemain itu bermain di posisi yang berbeda. Selain itu juga, termasuk Jovic, mereka juga disiapkan untuk menjadi pewaris skuat utama Real Madrid di masa depan. Satu yang paling menarik adalah Luka Jovic.
Baca Juga:
Luka Jovic Tak Bisa Sembunyikan Kegirangan Gabung Real Madrid
Ingat Real Madrid, yang Mahal Tak Selalu Langsung Andal
Proyek Los Galacticos Jilid III Real Madrid Habiskan Rp 4 Triliun
Kehadirannya secara tidak langsung akan mengusik posisi penyerang senior Madrid, Karim Benzema. Striker asal Prancis sudah mempertahankan posisi ujung tombak reguler dalam skuat Madrid sejak tahun 2009.
Terlebih, Benzema selalu jadi penyerang sentral tunggal dalam formasi 4-2-3-1, 4-3-3, atau 4-3-1-2 (salah satu striker di masa lalu merupakan penyerang sayap, Cristiano Ronaldo). Posisi dan kebebasan bermain itu sudah menjadi zona nyaman bagi Benzema.
Zinedine Zidane, pelatih Madrid, pernah berkata "hanya orang yang mengerti sepak bola yang mengapresiasi permainan Benzema". Ucapannya tidak salah. Mengukur kualitas Benzema bukan cuma dari sekedar gol yang diciptakannya.
Eks penyerang Olympique Lyonnais merupakan pemain yang mementingkan kolektivitas di atas kepentingan individu. Salah satu kemampuan terbaik Benzema adalah pengorbanannya untuk mundur ke belakang, coba menerima bola, lalu ikut mengalirkan serangan.

Itulah kenapa Ronaldo suka bermain dengannya di masa lalu. Hebatnya lagi, permainan Benzema itu tidak memengaruhi nalurinya dalam mencetak gol. Musim lalu jadi buktinya.
Musim 2018-19 bukan musim terbaik Madrid yang tiga kali berganti pelatih, gagal meraih titel LaLiga, Liga Champions, dan Copa del Rey. Tapi dari segi personal, musim itu musim terbaik Karim Benzema.
Benzema untuk kali pertama sejak musim 2011-12 menorehkan 30 gol lebih di seluruh kompetisi. Dia benar-benar menggantikan tugas Ronaldo yang hengkang ke Juventus tahun lalu.
Menilik kualitas bermain Benzema, pengalaman, serta mentalitasnya yang sudah sangat terasah, bagaimana nantinya Jovic akan bermain di Madrid?
Arief Hadi
15.320
Berita Terkait
Finansial Bermasalah, Barcelona Tidak Punya Uang untuk Rekrut Pengganti Lewandowski

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Lithuania vs Belanda, Minggu 7 September 2025

Prediksi dan Statistik Lithuania vs Belanda: Ambisi Kembali ke Jalur Kemenangan

Prediksi dan Statistik Turki vs Spanyol: Dominasi La Furia Roja

Andai Timnas U-23 Gagal Lolos Ke Piala Asia U-23 2026, Erick Thohir Jamin Posisi Gerald Vanenburg Tetap Aman

Hasil China Master 2025: Indonesia Terhenti di Babak Perempat Final

Jadwal Siaran Langsung dan Live Streaming MotoGP Catalunya 2025, Minggu 7 September 2025

Gustavo Almeida Tak Digaransi Kembali Jadi Pilihan Utama di Persija Usai Sembuh dari Cedera

Penilaian Ketum PSSI Erick Thohir soal Debut Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans di Timnas Indonesia

Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Kalahkan Makau 5-0, Timnas Indonesia U-23 Beri Tekanan ke Korsel
