Lengser dari Puncak Klasemen, Madura United Kecam Kepemimpinan Wasit
BolaSkor.com - Pelatih Madura United Mauricio Souza menilai wasit Heru Cahyono tak becus memimpin laga antara timnya dan Borneo FC Samarinda di Gelora Madura Ratu Pamellingan, Pamekasan, Minggu (1/10).
Pria asal Brasil tersebut menilai pengadil lapangan merusak permainan dua tim terbaik saat ini di kompetisi Liga 1 2023/2024.
"Jadi mungkin wasit pikir kami tidak pernah ada dalam lapangan dan kami juga tidak kenal dengan sepak bola," bukanya.
Laskar Sape Kerrab tertinggal lebih dahulu lewat sontekan Terens Puhiri. Gol penyeimbang Salim Tuharea jadi tak berarti saat Stefano Lilipaly menuntaskan blunder Wawan Hendrawan di penghujung laga.
Baca Juga:
Hasil Liga 1: Persib Bantai Persita 5-0, Borneo FC Rebut Puncak Klasemen dari Madura United
Satu Tahun Tragedi, Stadion Kanjuruhan Mulai Dipugar Menuju Standar Internasional
"Saat kami kemasukan di babak pertama, dia tidak pernah kasih tendangan bebas lagi untuk Borneo, dia kasih tendangan bebas untuk kita terus," jelasnya.
"Setelah skor 1-1 dia mulai (bertindak) seimbang lagi. Tetapi kami punya penalti dan itu jelas sekali. Dari kamar ganti pun bisa melihatnya dan dia tidak kasih apapun lagi," imbuh Souza.
Kekesalan pelatih berusia 49 tahun itu memuncak saat melihat papan tambahan waktu. Empat menit yang diberikan dianggap tak cukup mengompensasi waktu yang terbuang selama laga.
"Saya tegaskan bahwa Borneo tim terbaik di laga ini. Tetapi mereka selalu lambatkan waktu saat lemparan ke dalam dan tendangan bebas. Terus wasit cuma kasih tambahan waktu empat menit?," tanyanya.
"Itu bukan hanya tidak menghargai orang yang ada di dalam lapangan tetapi juga semua penonton. Mereka pergi untuk lihat dua tim terbaik. Mereka beli tiket untuk lihat seluruh permainan, bukan cuma 20 menit," ketus Souza.
Kekecewaan Souza makin bertambah saat ia coba mengonfrontir keputusan sang pengadil pasca laga. Bukannya mendapat penjelasan yang baik, ia justru dihadiahi kartu kuning.
"Wartawan harus bicara banyak soal itu. Kalian pantas dapat sepak bola yang terbaik karena semua orang di sini cinta sepak bola," katamya.
"Semua pihak harus respek untuk sepak bola yang lebih baik. Saya tidak tahu apakah ini bisa terwujud, tapi saya akan bicara terus soal wasit," pungkas Souza. (Laporan Kontributor Arjuna Pratama/Madura)
Tengku Sufiyanto
17.779
Berita Terkait
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
SEA Games 2025: Pecah Telur Medali Emas, Tim Equestrian Indonesia Bidik Target Lebih Tinggi
Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Pantang Anggap Enteng Lawan
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City