Legenda AC Milan Didepak dari Kursi Kepelatihan Timnas Kamerun

BolaSkor.com - Clarence Seedorf tidak bertahan lama di kursi kepelatihan timnas Kamerun. Kurang dari setahun pria berusia 43 tahun itu memimpin timnas, Kamerun, melalui Federasi Sepak Bola Kamerun, memecat Seedorf.
Kamerun menunjuk legenda AC Milan itu pada Agustus 2018 setelah gagal merekrut Sven-Goran Eriksson - yang kemudian melatih timnas Filipina. Seedorf direkrut satu paket dengan kompatriotnya, Patrick Kluivert, yang bertindak sebagai asisten pelatih.
Akan tapi, rentetan hasil buruk Kamerun di Piala Afrika 2019 meyakinkan Federasi Sepak Bola Kamerun untuk memecat pelatih asal Belanda tersebut.
Baca Juga:
Deportivo La Coruna Berjudi dengan Mendatangkan Clarence Seedorf sebagai Pelatih
Dua Eks AC Milan Tangani Timnas Kamerun
"Pasca skuat Kamerun tersingkir prematur (di Piala Afrika 2019), Federasi Sepak Bola Kamerun mengaktifkan klausul dalam kontrak untuk mengakhiri kontrak Seedorf dan Kluivert," demikian pernyataan dari Federasi Sepak Bola Kamerun.
Kamerun berhasil lolos penyisihan grup dengan tertatih-tatih melalui satu kemenangan atas Guinea-Bissau (2-0), dan kemudian dua kali imbang tanpa gol kontra Ghana dan Benin. Di fase 16 besar, Kamerun kalah 2-3 dari Nigeria.
Pemecatan itu menodai karier kepelatihan Seedorf. Popular dan ikonik kala dahulu menjadi pesepakbola profesional, Seedorf tak punya CV bagus dalam karier kepelatihan bersama Milan (2014), Shenzhen (2016), Deportivo La Coruna (2018), dan Kamerun (2018-2019).
Indikasi pemecatan Seedorf juga telah terlihat sebelumnya. Perdana Menteri Olahraga Kamerun, Narcise Mouelle Kombi, tidak suka dengan kinerja Seedorf dan meminta federasi memecatnya.
"Pertanyaan untuk tetap mempertahankan Seedorf sebagai pelatih timnas kami bisa dilihat sendiri. Saya tidak percaya, berdasarkan segala situasi yang telah tercipta, kami akan menemukan jawaban dari segi perpanjangan kontraknya," papar Kombi kepada CRTV.
"Dia bertahan terlihat masalah bagi saya. Saya meminta Presiden Asosiasi untuk mengabarinya terkait kontraknya. Timnas kami tidak bermain efisien, membosankan, dan mudah ditebak. Tidak ada pemimpin sejati di dalam skuat."
"Tersingkirnya kami dari Piala Afrika di 16 besar mengonfirmasi ketidakmampuan pelatih untuk membangun tim pemenang. Dia telah memperlihatkan kesulitan besar menangani skuat, menjaga kedisiplinan, dan memberi instruksi. Dia tidak cocok untuk pekerjaan itu," cetus Kombi.
Arief Hadi
15.473
Berita Terkait
Hasil Premier League: Newcastle United 1-2 Arsenal, Gol 'Telat' Gabriel Menangkan The Gunners

Cara Menonton dan Link Streaming AC Milan vs Napoli, Live Sebentar Lagi
PSMS Medan Raih Kemenangan Perdana di Championship 2025/2026 Usai Kalahkan Sumsel United

Hasil Super League 2025/2026: Borneo FC Sempurna Usai Beri Persija Kekalahan Beruntun
Cara Menonton dan Link Streaming Barcelona vs Real Sociedad, Live Sebentar Lagi

Jonatan Christie Juara Korea Open 2025, Fajar/Fikri Runner-Up

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Newcastle United vs Arsenal, Minggu 28 September 2025

Raih Penghargaan UCI Merit, Ketum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Banjir Pujian

Persib Kalah dari Persita, Thom Haye Merasa Kaget dengan Karakter Tim Super League

Daftar Pemain Persib Bandung yang Diboyong ke Thailand untuk Hadapi Bangkok United
