TGIPF Ungkap Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Jadi Penyebab Utama


BolaSkor.com - Tim Gabungan Independent Pencari Fakta (TGIPF) sudah memberikan kesimpulan dan rekomendasi terkait hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10) siang WIB.
Kesimpulan dan rekomendasi yang dijabarkan TGIPF. Kesimpulan ini sasarannya ada PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Panitia Pelaksana Pertandingan, Security Officer, Aparat Keamanan (Polri san TNI), dan Suporter.
Sedangkan terkait rekomendasi, TGIPF memberikannya kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Sosial (Kemensos), selain institusi elemen yang dijabarkan dalam sasaran kesimpulan.
Baca Juga:
Tragedi Kanjuruhan Harus Jadi Momen Perbaikan Bukan Saling Menjatuhkan
PSSI Diminta Bantu Penyembuhan Trauma Skuat Arema FC Pasca Tragedi Kanjuruhan

Ketua TGIPF, Mahfud MD, menyampaikan bahwa gas air mata menjadi penyebab utama kematian massal di Tragedi Kanjuruhan.
"Kami menyampaikan laporan betul-betul secara independen, sebagai laporan. Dan nanti, hasil laporan itu akan diolah oleh Bapak Presiden untuk kebijakan Keolahragaan Nasional dengan melibatkan stakeholders ya tentu saja dan peraturan yang ada menurut perundang-undangan," kata Mahfud MD kepada pewarta.
"Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh, itu proses jatuhnya korban jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi dan medsos. Karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat. Ada yang saling gandengan untuk keluar, satu bisa keluar, yang satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk menolong temannya. Terinjak-injak mati. Ada juga yang memberikan bantuan pernapasan. Karena satunya sudah tidak bisa bernapas, membantu kena semprot juga, mati. Itu ada di CCTV. Lebih mengerikan daripada yang beredar karena itu ada di CCTV."

"Kemudian, yang mati dan sekarang kritis, dipastikan terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan. Itu penyebabnya."
"Adapun, tingkat keberbahayaan, keberbahayaan racun, dalam gas itu sedang diperiksa oleh BRIN, Badan Riset dan Inovasi Nasional. Tetapi, apapun hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa mencoreng kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," tambah pria yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) tersebut.
Tengku Sufiyanto
17.381
Berita Terkait
Erick Thohir Sesumbar Performa Timnas Indonesia Meningkat Usai Imbang Lawan Lebanon

Lebanon Jadi Ujian Sebenarnya Timnas Indonesia Sebelum Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Erick Thohir Bicara Kans Adrian Wibowo Main untuk Timnas Indonesia saat Lawan Lebanon

Timnas Indonesia vs Lebanon: Patrick Kluivert Janjikan Skema Menyerang

Minim Menit Bermain di Klub, Timnas Indonesia U-23 Butuh TC Jangka Panjang

Andai Timnas U-23 Gagal Lolos Ke Piala Asia U-23 2026, Erick Thohir Jamin Posisi Gerald Vanenburg Tetap Aman

Penilaian Ketum PSSI Erick Thohir soal Debut Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans di Timnas Indonesia

Bela Timnas Indonesia, Pemain Los Angeles FC Tak Perlu Dinaturalisasi

Yunus Nusi: Enggak Usah Demo, Nonton Timnas Indonesia Saja

Breaking News, Pertandingan Timnas Indonesia U-23 dan Senior Dapat Izin Pakai Penonton
