Jebol Gawang Armenia Sembilan Kali, Italia Dekati Rekor Kemenangan Terbesar pada 1948
BolaSkor.com - Timnas Italia melanjutkan kegemilangan mereka di Kualifikasi Grup J Piala Eropa 2020. Teranyar, Italia menang telak sembilan gol atas Armenia di Renzo Barbera dan mendekati rekor kemenangan terbesar sejak 1948.
Bermain di Renzo Barbera, Selasa (19/11) dini hari WIB, Italia menang dengan skor 9-1 melalui gol yang dicetak Ciro Immobile (8', 33'), Nicolo Zaniolo (9', 64'), dan satu gol dari Nicolo Barella (29'), Alessio Romagnoli (72'), Jorginho (75' penalti), Riccardo Orsolini (77'), dan Federico Chiesa (81'). Satu gol hiburan Armenia dicetak Edgar Babayan (79').
Italia, yang lolos dengan Finlandia ke Piala Eropa 2020, duduk nyaman di puncak klasemen grup J dengan sapu bersih 10 kemenangan (tanpa pernah kalah dan imbang), mencetak 37 gol, kebobolan empat gol, dan selisih gol sebanyak 33.
Baca Juga:
Hasil Laga Kualifikasi Piala Eropa 2020: Spanyol Menang Telak, Italia Cetak 9 Gol
Nostalgia - Vittorio Pozzo, Pelatih Terhebat Timnas Italia yang Belajar dari Manchester United
Renaisans Timnas Italia: Aib Piala Dunia 2018, Jaga Kesempurnaan Lolos ke Piala Eropa 2020
Menurut catatan dari Football-Italia, Gli Azzurri - julukan Italia - nyaris mendekati rekor sepanjang masa dengan kemenangan terbesar. Pada 1948 di Olimpiade, timnas Italia menang telak 9-0 melawan timnas Amerika Serikat.
Melawan Armenia, Italia memang menang 9-1 (mencetak sembilan gol), tapi mereka tak pernah mencatatkan clean sheet - termasuk di laga terbaru - dan telah kebobolan lima gol dari empat pertemuan di laga kandang dan tandang.
Roberto Mancini, allenatore (pelatih) Italia, senang dengan hasil tersebut. Tapi, mantan pelatih Manchester City dan Inter Milan juga menginginkan raihan trofi untuk menyempurnakan rekor timnya itu.
"Malam yang menyenangkan, laga terakhir kualifikasi dan kami melakukannya dengan baik. Anda tidak mencetak sembilan gol di laga internasional di zaman sekarang, kami mengerahkan segalanya untuk melakukannya. Rekor hanya dihitung ketika kami memenangi trofi," tutur Mancini kepada Rai Sport.
Mancini berharap penampilan hebat anak-anak asuhnya, plus performa pemain-pemain muda, tetap terjaga sampai Piala Eropa 2020 dimulai.
"Mereka semua ini seluruh pemain muda yang berkembang dari satu laga ke laga berikutnya. Bermain di level internasional memberikan pengalaman, mereka punya kualitas, ini hanya masalah waktu," tambah Mancini.
"Kita lihat apa yang terjadi pada Piala Eropa 2020. Kami tidak pernah memenangi seluruh 10 laga di kualifikasi, kami punya enam bulan untuk bersiap dan sayangnya, saya harus meninggalkan beberapa pemain karena saya hanya bisa membawa 23 pemain. Jika kami bisa terus seperti ini, tentu saja hebat!" pungkas dia.
Arief Hadi
15.930
Berita Terkait
7 Fakta Menarik di Balik 100 Gol Erling Haaland di Premier League
Diminati Klub Premier League, Santiago Gimenez Tidak Akan Tinggalkan AC Milan
Kembali Bisa Perkuat Manchester United, Matheus Cunha Diminta Naik Level
Persaingan Klasemen Papan Atas buat Laga Persib vs Borneo FC Tensi Panas
Declan Rice dan Cristhian Mosquera Tambah Daftar Cedera Arsenal, Mikel Arteta Kritik Jadwal Pertandingan
Indonesia Sports Summit Gandeng Kitabisa untuk Bantu Korban Bencana Sumatra
Deretan Fakta Menarik yang Perlu Diketahui Jelang Duel Lazio vs AC Milan di Babak 16 Besar Coppa Italia
Superkomputer Prediksi Pemenang Piala Dunia 2026, Juaranya Bukan Timnas Argentina
Prediksi Susunan Pemain Lazio vs AC Milan: Kedua Tim Tidak Berani Ambil Risiko
Arne Slot Klaim Liverpool Tidak Lagi Menakutkan