Gian Piero Gasperini dan Taktik Tiga Bek yang Berbuah Manis di Eropa

Atalanta juara Liga Europa.
Arief HadiArief Hadi - Kamis, 23 Mei 2024
Gian Piero Gasperini dan Taktik Tiga Bek yang Berbuah Manis di Eropa
Gian Piero Gasperini dan skuad Atalanta (Foto: X)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Atalanta menjadi buah bibir di Eropa melalui capaian gemilang yang diraih di Dublin, Republik Irlandia. Menghadapi Bayer Leverkusen, tim yang tak pernah kalah, La Dea - julukan Atalanta - menang telak 3-0 di final Liga Europa.

Tiga gol Atalanta datang dari mantan penyerang Everton, Ademola Lookman, alias mencatatkan hat-trick gol. Atalanta memenangi titel Eropa pertama sepanjang masa mereka, menjadi tim Italia ke-10 yang melakukannya.

Atalanta juga menjadi tim pertama yang menghentikan catatan tak pernah kalah Leverkusen musim ini, terhenti di angka 51 di seluruh kompetisi.

Menilik statistik, Atalanta kalah penguasaan bola (33 persen). Tetapi, layak dilihat dari 10 percobaan tendangan, tujuh di antaranya tepat sasaran dan Atalanta jauh lebih berbahaya di sepertiga akhir pertahanan Leverkusen.

Baca Juga:

5 Fakta Menarik Usai Atalanta Mengalahkan Bayer Leverkusen di Final Liga Europa

Atalanta 3-0 Bayer Leverkusen: Akhir Rekor Unbeaten Die Werkself, La Dea Juara Liga Europa

Profil Ademola Lookman: Meringis di Inggris, Berjaya di Italia

Atalanta menerapkan taktik tiga bek pada formasi 3-4-2-1, begitu juga Leverkusen, tetapi penjagaan satu lawan satu dengan kombinasi tekanan (pressing) serta memenuhi ruang Atalanta membuat Leverkusen kesulitan. Itu diakui Xabi Alonso.

"Kami tidak berencana mengalami hari buruk hari ini, tapi itu tidak dimaksudkan," kata Xabi Alonso kepada TNT Sports.

“Kami tidak dapat mengatasi banyak situasi sulit yang kami persiapkan karena Atalanta menuntut begitu banyak dari Anda. Situasi satu lawan satu, duel, namun kami tidak mendapatkan bola dalam situasi yang tepat untuk dimanfaatkan. Mereka melakukannya dengan sangat baik."

"Ya, menurut saya begitu. Ketika mereka mencetak gol pertama, mereka mendapat banyak energi. Kami mungkin mencoba memainkan terlalu banyak umpan di fase pertama ketika kami seharusnya mencoba menarik pemain pertama, lalu melakukan umpan panjang lagi," paparnya.

"Ini bukan soal taktik. Secara individu mereka lebih baik dan juga sebagai tim. Kami harus belajar dari itu. Sungguh menyedihkan bahwa hal itu terjadi di hari besar seperti hari ini, namun kami akan menghadapi final lainnya pada hari Sabtu dan kami akan mencoba untuk belajar dari hari ini."

Taktik Tiga Bek

Keberhasilan Atalanta menjadi juara Liga Europa juga menghapus stigma tim sulit juara dengan taktik tiga bek. Juventus, saat dilatih Antonio Conte, kesulitan 'berbicara' jauh di Eropa meski dominan di Italia.

Itu baru satu contoh sulitnya formasi tiga bek diterapkan di Eropa terutamanya untuk memenangi trofi. Atalanta mengakhirinya dan Gasperini mengaku mengadaptasi formasi tiga bek, merevolusinya dengan caranya sendiri.

"Pada 1990-an, ketika saya menonton sepak bola Belanda, mereka adalah satu dari sedikit yang bermain dengan tiga bek," papar Gasperini dilansir dari Football-Italia.

"Saya juga mendapat inspirasi Italia di Piala Dunia 1982, prinsipnya adalah ketika pemain penting membelakangi gawang, dia akan kesulitan. Hal serupa juga terjadi pada Maradona dan Zico."

"Adaptasi saya adalah daripada berlari ke samping, saya lebih memilih berlari ke depan. Orang-orang mendeskripsikan gaya saya satu lawan satu di seluruh lapangan, namun saya sudah melakukannya di Crotone, di tim muda Juventus, tentunya di Genoa dengan hasil yang penting."

Atalanta mendapatkan perhatian dari tim-tim lawan di Eropa. Pep Guardiola menilai laga melawan Atalanta bak orang datang ke dokter gigi. Begitu juga Thomas Tuchel, saat melatih Paris Saint-Germain (PSG) dan melawan Atalanta.

"Dengan berangkat ke Eropa, visibilitas saya lebih besar bersama Atalanta dan mendapat banyak pujian dari rekan-rekan. Saya mulai melihat tim-tim papan atas bermain dengan tiga bek, misalnya Paris Saint-Germain setelah menghadapi kami, karena Thomas Tuchel memberi saya banyak pujian setelah itu," tambah Gasperini.

Taktik tiga bek juga acapkali membuka ruang dan rawan diserang balik, khususnya di sisi sayap, tetapi Atalanta berhasil membuktikan formasi itu bukanlah 'kutukan' yang tak bisa dipatahkan di Eropa.

"10-12 tahun yang lalu selalu dikatakan bahwa Anda tidak bisa menang dengan tiga pemain bertahan, tapi malam ini Bayer Leverkusen bermain dengan tiga pemain, Real Madrid bermain dengan tiga pemain," tambah Gasperini tersenyum.

"Bukan hanya tiga pemain bertahan, tapi juga tekanan tinggi, kemampuan mencetak gol dengan banyak pemain dari semua sudut."

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

"Saya juga dikritik karena terkadang kami terlalu terbuka dan meninggalkan celah, namun kami hanya kebobolan sangat sedikit dalam situasi tersebut dan itu sepadan dengan risikonya."

"Ada banyak hal yang kami alami selama bertahun-tahun dan agak aneh melihat tim meniru kami. Ini suatu kehormatan besar," pungkas Gasperini.

Liga Europa Atalanta Gian Piero Gasperini
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

15.604

Berita Terkait

Liga Europa
Rapor Apik Dean James dan Calvin Verdonk pada Matchday 2 Liga Europa 2025-2026
Dua pemain Timnas Indonesia, Dean James dan Calvin Verdonk mencatatkan rapor bagus saat membela klub mereka di matchday kedua Liga Europa.
Yusuf Abdillah - Jumat, 03 Oktober 2025
Rapor Apik Dean James dan Calvin Verdonk pada Matchday 2 Liga Europa 2025-2026
Liga Europa
Hasil Liga Europa: Calvin Verdonk Bantu Lille Bekuk AS Roma, Dua Assist Dean James Menangkan Go Ahead Eagles
Bek sayap Timnas Indonesia Dean James tampil gemilang untuk membantu Go Ahead Eagles menekuk Panathinaikos 2-1 di Stadion Olimpiade, Athena.
Yusuf Abdillah - Jumat, 03 Oktober 2025
Hasil Liga Europa: Calvin Verdonk Bantu Lille Bekuk AS Roma, Dua Assist Dean James Menangkan Go Ahead Eagles
Liga Europa
AS Roma vs Lille: Calvin Verdonk Kemungkinan Starter, Gasperini Waspadai Olivier Giroud
AS Roma akan menjamu Lille pada matchday kedua Liga Europa yang akan berlangsung di Stadion Olimpico, Kamis (2/10) pukul 23.45 WIB.
Yusuf Abdillah - Kamis, 02 Oktober 2025
AS Roma vs Lille: Calvin Verdonk Kemungkinan Starter, Gasperini Waspadai Olivier Giroud
Italia
Hadapi Atalanta di Turin, Juventus Tak Pernah Menang Selama 7 Tahun
Juventus akan menghadapi laga besar pada lanjutan laga Serie A melawan Atalanta di Turin.
Arief Hadi - Sabtu, 27 September 2025
Hadapi Atalanta di Turin, Juventus Tak Pernah Menang Selama 7 Tahun
Prediksi
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Prediksi Juventus vs Atalanta di Allianz Stadium, Sabtu (27/9) Serie A 2025/26. Simak statistik, head to head, kondisi skuad, dan perkiraan susunan pemain kedua tim.
Johan Kristiandi - Jumat, 26 September 2025
Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset
Liga Europa
Aston Villa vs Bologna, Unai Emery Bersiap Hadapi Laga Sulit
Aston Villa akan memulai perjalanan mereka Liga Europa saat menjamu Bologna, Jumat (26/9) dini hari WIB.
Yusuf Abdillah - Kamis, 25 September 2025
Aston Villa vs Bologna, Unai Emery Bersiap Hadapi Laga Sulit
Liga Europa
Nice vs AS Roma: Gasperini Tuntut Giallorossi Lebih Tajam
AS Roma akan tandang ke markas Nice untuk menjalani laga matchday pertama Liga Europa 2025-2026, Jumat (25/9) dini hari WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 24 September 2025
Nice vs AS Roma: Gasperini Tuntut Giallorossi Lebih Tajam
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming PSG vs Atalanta, Kamis 18 September 2025
Link live streaming serta jadwal siaran langsung laga Liga Champions antara PSG vs Atalanta di Parc des Princes.
Arief Hadi - Rabu, 17 September 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming PSG vs Atalanta, Kamis 18 September 2025
Italia
AS Roma Telan Kekalahan Pertama, Gasperini Cemaskan Kondisi Dybala
AS Roma secara mengejutkan kalah 0-1 dari Torino pada laga pekan ketiga Serie A di Stadio Olimpico.
Yusuf Abdillah - Senin, 15 September 2025
AS Roma Telan Kekalahan Pertama, Gasperini Cemaskan Kondisi Dybala
Italia
Inter Milan Mundur, Ademola Lookman Bertahan di Atalanta
Saga transfer penyerang Atalanta Ademola Lookman menemukan titik terang.
Yusuf Abdillah - Selasa, 19 Agustus 2025
Inter Milan Mundur, Ademola Lookman Bertahan di Atalanta
Bagikan