Cerita Mengenai Kultur Mabuk dan Merokok di Arsenal

Arief HadiArief Hadi - Minggu, 12 Februari 2023
Cerita Mengenai Kultur Mabuk dan Merokok di Arsenal
Arsenal pada 2002 (Twitter)

BolaSkor.com - Arsenal adalah salah satu klub tradisional di Inggris dan ini tak terbantahkan, seperti halnya Liverpool dan Manchester United serta banyak klub Inggris lainnya. Dalam sejarah panjang sepak bola Inggris Arsenal juga memiliki peran khusus di dalamnya.

Khususnya ketika awal dilatih oleh Arsene Wenger yang melatih klub selama 22 tahun (1996-2018). Pada medio 1990-an dan awal 2000-an Arsenal jadi kekuatan besar di Inggris yang bersaing dengan Sir Alex Ferguson di Man United.

Wenger membentuk skuad bertalenta hingga akhirnya mencapai klimaks pada 2004 dengan tim berjuluk The Invincibles, saat menjadi juara Premier League tanpa tersentuh kekalahan selama satu musim penuh.

Itu jadi titel Premier League ketiga Arsenal di era Wenger setelah sebelumnya memenanginya pada 1998 dan 2002. Salah satu pemain yang didatangkan Wenger pada eranya tersebut adalah mantan pemain AS Monaco, Gilles Grimaldi.

Baca Juga:

Arsenal 1-1 Brentford: The Gunners Tersandung di Kandang

Arsenal Butuh Gabriel Jesus untuk Jadi Juru Selamat

Graham Potter Klaim Transfer Jorginho ke Chelsea Tidak Merugikan Siapa Pun

Grimaldi gabung Arsenal pada 1997 dan bermain selama enam tahun dengan klub. Pada musim pertamanya di Arsenal ia memenangi dua trofi, juga dua trofi domestik di musim terakhirnya bersama klub sebelum pensiun di Amerika Serikat dengan klub MLS.

Grimaldi memiliki cerita menarik mengenai budaya di Arsenal kala ia bermain di sana, bersama dengan pemain-pemain asal Prancis serta Inggris seperti Tony Adams dan Ray Parlour. Grimaldi mengaku terkejut dengan budaya merokok dan mabuk di Arsenal.

"Saya baru mulai berbicara bahasa Inggris tetapi saya menyukai teman yang baik, jadi saya ingin pergi," cerita Grimaldi kepada The Sun.

"Suatu hari saya pergi dan saya bertemu banyak peminum yang baik. Saya berkata kepada Ray segera setelah itu, 'Saya harus pulang atau saya akan mati!' tutur Ray seraya tertawa.

"Saya sangat terkejut. Suatu hari, seorang pemain Prancis merokok dan pemain Inggris terkejut. Namun sehari sebelumnya mereka benar-benar mabuk dan itu tidak mengejutkan. Kami memiliki pendekatan yang sangat berbeda untuk minum dan merokok."

Beda zaman dan beda cerita. Masa lalu Arsenal seperti itu terjadi kala dunia belum secanggih saat ini, di mana perkembangan teknologi dan media sosial begitu pesat. Alhasil kesatuan dan kebersamaan di kala itu sangat kuat.

Ironis, Arsenal belum lagi jadi juara Premier League sejak 2004 dan Grimaldi berharap penantian itu berakhir musim ini di bawah asuhan Mikel Arteta.

"Saya optimis, karena saya akan senang melihat Arsenal memenangkan gelar. Tetapi mereka sekarang memiliki kepercayaan diri untuk mengalahkan semua klub," imbuh Grimaldi.

"Bahkan jika mereka kalah melawan Manchester City minggu depan, mereka yakin bahwa itu bisa dilakukan. Tidak seperti ini sebelumnya."

"Mereka tidak membuat terlalu banyak kesalahan musim ini dan saya tidak bisa melihat apa yang akan terjadi jika mereka kehilangan gelar. Mereka akan melakukannya dan saya sangat berharap mereka melakukannya. Mereka pantas mendapatkannya," urainya.

Arsenal Premier League
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.295

Bagikan