Cerita Klasik Euro: Oliver Bierhoff, Pahlawan Jerman pada 1996


BolaSkor.com - Berlokasi di sentral atau tengah Benua Eropa, Jerman adalah salah satu negara yang memiliki reputasi besar di seantero dunia. Sejarah mereka sangat panjang dan membentuk dunia saat ini, dari yang baik hingga buruk.
Budaya, produk, makanan, hingga tokoh dunia seperti Adolf Hitler membuat Jerman terkenal. Sejarah mereka di Eropa banyak dikaitkan dengan Perang Dunia, tetapi tidak itu saja, sepak bola juga membuat mereka terkenal.
Khususnya sebelum reunifikasi Jerman, Jerman Barat dan Republik Demokratis Jerman (Jerman Timur), Jerman Barat disegani di Eropa dan dunia karena kekuatan besar mereka di dunia sepak bola.
Baca Juga:
Euro 2024: Dilarang Pakai Jersey Palsu di Jerman, Hukuman Denda Rp88 Juta Menanti Pelanggar
Profil Grup A Euro 2024: Jerman Favorit Lolos ke Fase Gugur
Skuad Jerman untuk Euro 2024: Keputusan Tegas Nagelsmann, Coret Hummels dan Werner
Faktanya, Jerman sudah empat kali memenangi titel Piala Dunia dan tiga kali Euro. Di antara tujuh trofi tersebut, Jerman memenanginya dua kali pasca reunikafisi, pada Euro 1996 dan Pialal Dunia 2014.
Sejarah mereka sudah terbentuk lama dan untuk kali pertama, pasca reunifikasi juga, Jerman terpilih sebagai tuan rumah Euro 2024 yang dihelat dari 15 Juni hingga 15 Juli 2024.
Sudah lama sejak publik Jerman berpesta di ajang Euro dan terakhir terjadi pada 1996, setelah menjadi runner-up pada 2008 dan menduduki tempat ketiga pada 2016. Pada 1996 itu ada sosok legendaris Jerman, tetapi underrated: Oliver Bierhoff.
Jerman Berjaya di Wembley
Jerman berjaya di masa lalu tapi juga acapkali tersakiti. Pada Piala Dunia 1966, Inggris-nya Alf Ramsey mengalahkan mereka di stadion bersejarah Wembley, lalu di Euro 1992 disingkirkan tim kejutan berjuluk Danish Dynamite, Denmark.
Tetapi sejarah sudah memiliki panggung untuk mereka bersinar. Pada 1996 di bawah arahan Berti Vogts, Jerman melaju ke final Euro dan pertandingan juga berlangsung di tempat mereka pernah 'terluka', Wembley.
Jerman lolos dari fase grup C sebagai pemuncak klasemen di atas Republik Ceko, Italia, dan Rusia. Di perempat final mereka juga mengalahkan tim dari Balkan, Kroasia, yang memiliki Davor Suker, Slaven Bilic, dengan skor 2-1.
Takdir kembali mempertemukan Jerman dengan Inggris di semifinal. Inggris, kembali mendapatkan dukungan di Wembley, dihuni nama-nama top seperti Alan Shearer, Paul Gascoigne, Tony Adams, David Seaman.
Inggris bahkan sempat unggul cepat dari gol Alan Shearer (3') sebelum disamakan oleh Stefan Kuntz (16'). Pertandingan berlanjut ke adu penalti dan pada momen tersebut, dewi fortuna kali ini tersenyum kepada Jerman.
Gareth Southgate (kini jadi pelatih Inggris) gagal mencetak gol penalti saat jadi penendang keenam, sedangkan enam eksekutor Jerman dengan 'dingin' menjalankan tugas mereka.
Diawali dari jabat tangan Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II sebelum laga dimulai, Jerman membuat Inggris tersungkur di depan hadapan fans mereka.
Gol Emas Oliver Bierhoff
Republik Ceko menjadi tim kuda hitam turnamen dan melaju ke final. Di atas kertas Jerman unggulan, tapi layak diingat mereka juga pernah disingkirkan secara mengejutkan oleh Denmark pada 1992.
Ceko arahan Dusan Uhrin memiliki nama-nama top yang berkarier di liga top Eropa seperti Pavel Nedved, Karel Poborsky, Patrik Berger, dan Vladimir Smicer.
Seperti saat melawan Inggris, Jerman bahkan tertinggal dari gol penalti Berger (59'). Vogt membuat pergantian pemain di babak dua, memainkan Marco Bode dan Oliver Bierhoff, menggantikan Dieter Eilts dan Mehmed Scholl.
Pergantian itu jitu. Bierhoff, berusia 28 tahun saat itu, menorehkan dua gol dan menjadi pahlawan Jerman. Bierhoff adalah protagonis Die Mannschaft melalui golnya di menit 73 dan 95.
Gol di menit 95 langsung menghentikan laga karena itu gol 'emas'. Pada format tersebut, pertandingan akan langsung berakhir untuk tim yang unggul di babak tambahan. Jerman jadi juara Euro untuk kali pertama setelah reunifikasi.
Peran Istri Berti Vogts
Selalu ada cerita menarik di balik kesuksesan atau juga kegagalan. Momen itu juga terjadi di Euro 1996 berkaitan dengan Berti Vogts dan Bierhoff.
Vogts melatih Jerman dari 1990-1998 setelah menjadi asisten pelatih. Ia sukses membawa Jerman jadi juara Eropa dan peran istrinya, Monika Vogts, sangat besar di balik kesuksesan itu.
Berkat Monika, Vogts membawa Oliver Bierhoff ke Euro 1996. Kala itu, Bierhoff bukan pilihan utama karena Jerman punya Jurgen Klinsmann (kapten tim), Stefan Kuntz dengan pengalaman segudangnya, hingga striker bertalenta Fredi Bobic.
Bierhoff membayar kepercayaan dari Vogts dengan keunggulannya dalam duel bola udara, mencetak gol pertama Jerman atas Republik Ceko di final dan juga gol emas berbuah kemenangan.
"Saya belum pernah atau sejak itu melepas baju saya," kenang Bierhoff tentang selebrasinya 24 tahun kemudian dikutip dari laman resmi UEFA.
"Itu adalah kisah yang tidak lazim bagi saya, namun seolah-olah semuanya telah berakhir, seluruh proses yang terjadi pada minggu-minggu dan hari-hari sebelumnya."
"Saya tahu tidak ada ruginya (ketika saya bermain); saya harus mengerahkan segalanya, memanfaatkan kesempatan," pungkas Bierhoff yang pernah membela klub seperti Hamburg dan AC Milan dalam kariernya.
"Sungguh luar biasa bagi Oliver Bierhoff bahwa dia mencetak dua gol itu karena dia tidak banyak bermain dan semua orang mengatakan itu tidak mudah bagi Oliver. Dia tipikal penyerang tengah: bukan pemain terbaik secara teknis, tapi dia pemain yang luar biasa, pria baik dan dia sangat pantas mendapatkannya," papar rekan setimnya saat itu, Matthias Sammer.
View this post on Instagram
Susunan Pemain Final Euro 1996
Republik Ceko (3-3-3-1): Petr Kouba; Jan Suchoparek, Miroslav Kadlec (kapten), Michal Hornak; Jiri Nemec, Karel Rada, Radek Bejbl, Patrik Berger, Pavel Nedved, Kare Poborsky (Vladimir Smicer 88); Pavel Kuka
Pelatih: Dusan Uhrin
Jerman (5-3-2): Andreas Kopke; Christian Ziege, Thomas Helmer, Matthias Sammer, Markus Babbel, Thomas Strunz; Thomas Hassler, Dieter Eilts (Marco Bode 46), Mehmet Scholl (Oliver Bierhoff 69); Jurgen Klinsmann (kapten), Stefan Kuntz
Pelatih: Berti Vogts
Arief Hadi
15.313
Berita Terkait
Gagal Menang dalam Tiga Laga Beruntun, Joshua Kimmich Sebut Jerman Akan Sulit Lolos ke Piala Dunia

Dipermalukan Slovakia, Jerman Seharusnya Bersyukur jika Dapat Bermain di Piala Dunia 2026

Catat Rekor Buruk, Julian Nagelsmann Sebut Jerman Bermain tanpa Emosi

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa: Spanyol Menang, Jerman Tumbang

Cara Menonton dan Link Streaming Slovakia vs Jerman, Live Sebentar Lagi

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Slovakia vs Jerman, Jumat 5 September 2025

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelatih Jerman Julian Nagelsmann Panggil Tiga Nama Baru

4 Pertandingan Spektakuler Timnas Spanyol Sepanjang Sejarah
Gelandang Manchester City: Florian Wirtz Bukan Pemain Kelas Dunia
Gagal di UEFA Nations League, Julian Nagelsmann: Jerman Sedang Bangun Sesuatu yang Istimewa
