Cerita Klasik Euro: Kejutan dari Negeri Para Dewa pada 2004

Arief HadiArief Hadi - Minggu, 09 Juni 2024
Cerita Klasik Euro: Kejutan dari Negeri Para Dewa pada 2004
Timnas Yunani di Euro 2004 (Foto: X)

BolaSkor.com - Publik sudah lama tidak disuguhkan dengan cerita cinderella di ajang akbar sepak bola turnamen, kisah menarik ketika tim non-unggulan menjadi juara. Terakhir itu terjadi 20 tahun lalu alias pada 2004.

Terhitung dari 1960 hanya ada tiga negara yang muncul sebagai kejutan di Euro: Euro 1976 yang dimenangi Republik Ceko (masih bernama Cekoslovakia kala itu), lalu pada Euro 1992 yang dimenangi Denmark hingga muncul julukan Danish Dynamite, serta pada 2004 oleh Yunani.

Pada Euro 1988 timnas Belanda menjadi 'kejutan' dengan memenangi Euro untuk kali pertama, sekaligus jadi yang terakhir sampai saat ini. Namun kala itu, Belanda benar-benar memiliki talenta dan nama yang melegenda sampai saat ini seperti Marco van Basten, Ruud Gullit, Ronald Koeman, dan Frank Rijkaard.

Baca Juga:

5 Calon Pencetak Gol Terbanyak Euro 2024

5 Negara Favorit Juara Euro 2024: Prancis, Jerman, sampai Inggris

Profil Grup D Euro 2024: Prancis dan Belanda Terdepan

Terlepas dari empat juara tersebut, tidak ada lagi kejutan karena sisanya didominasi oleh tim favorit juara seperti Jerman (tiga kali), Prancis (dua kali), dan Spanyol (dua kali).

Menarik untuk dinanti setelah 20 tahun lamanya, apakah Euro 2024 menghadirkan juara baru setelah sebelumnya dimenangi oleh Italia. Pasalnya, kisah perjalanan Yunani pada 2004 masih jadi salah satu cerita cinderella terbaik di Euro.

Perjalanan Yunani

Apa yang diingat dari Yunani? Negeri Para Dewa, politik, dan filsafat dengan banyak peninggalan sejarah. Sepak bola bukan hal utama yang menonjol dari Yunani, bahkan nama-nama mereka sulit diingat (atau ditulis).

Akan tapi pada 2004 sepak bola di Eropa milik Yunani. Euro 2004 dihelat di Portugal dan perjalanan tuan rumah juga fantastis dari fase grup hingga final. Cristiano Ronaldo masih muda, dibantu pemain-pemain berpengalaman seperti Deco, Luis Figo, Pauleta, Maniche, dan Ricardo Carvalho.

Portugal melalui fase grup yang berisikan Spanyol, Rusia, dan Yunani, kemudian melewati hadangan Inggris dan Belanda sebelum ke final.

Keberhasilan Portugal ke final dibantu oleh 'pemain ke-12' selain juga talenta di dalam skuad, tetapi perjalanan Yunani lebih menarik karena mereka bukan tim unggulan.

Di bawah arahan Otto Rehhagel, Yunani lolos sebagai runner-up grup A di bawah Portugal dan juga tim lain seperti Spanyol dan Rusia. Yunani mengalahkan Prancis di perempat final (1-0) dan Republik Ceko di semifinal (1-0 di babak tambahan).

Takdir kembali mempertemukan Portugal dengan Yunani dan kali ini di final yang dihelat di Estadio da Luz, Lisbon.

Senyuman dari 'Para Dewa' Yunani

Kemenangan tak terduga Yunani (2-1) dari Portugal di fase grup sudah jadi peringatan bagi tuan rumah. Luiz Felipe Scolari seyogyanya mewaspadai Yunani.

Portugal memiliki segudang talenta tetapi Yunani bermain lebih kolektif, kompak, dan passion yang dibarengi kekuatan fisik. Tidak mudah bagi Portugal mencetak gol dan membuka pertahanan kuat Yunani.

Satu momen pun hadir di menit 57. Berawal dari tendangan sepak pojok yang diambil Angelos Basinas, bola ditanduk penyerang dengan nomor punggung 9: Angelos Charisteas.

Bola tidak dapat ditangkap atau ditepis oleh kiper Portugal, Ricardo, dan skor 1-0 dipertahankan hingga akhir laga. Portugal tanpa jawaban menembus kekuatan kolektif Yunani.

Bak merepresentasikan Dewa Ares, Yunani 'berperang' melawan Portugal tanpa rasa takut dan bertahan dengan solid seolah dilindungi oleh Dewi Kebijaksanaan dan Pertahanan, Athena (Minerva).

"Otto Rehhagel, adalah salah satu faktor terpenting bagi kesuksesan kami. Otto berhasil mengeluarkan 100 persen dari kami masing-masing," kenang Angelos Charisteas dikutip dari laman resmi UEFA.

"Sistem kami adalah 'Serangan ekonomi', artinya kami selalu ingin fokus pada pertahanan dan, ketika diberi kesempatan, membalas lawan kami."

"Kami tidak dapat memahami apa yang baru saja kami lakukan, apa yang telah kami capai. Kami terjatuh ke tanah dan menangis kegirangan. Kami melihat para penggemar di tribun berteriak dan menangis kegirangan dan kebanggaan."

"Pesta itu berlangsung lama sekali, berhari-hari. Ketika kami tiba di Athena, kami naik bus dan perjalanan memakan waktu lima atau enam jam: jutaan orang di jalanan, orang-orang Yunani dengan sorot mata gembira."

"Itu adalah hal terbaik yang pernah dialami seorang pesepa kbola dan saya senang bisa menjadi bagian dari itu," tambah Charisteas yang saat itu membela Ajax Amsterdam.

Athena, Ibu Kota Yunani, berpesta karena warga Yunani berkumpul di sana untuk ramai-ramai merayakan keberhasilan timnas juara Euro 2004.

"Saat para pemain melakukan selebrasi di lapangan, dan Perdana Menteri Yunani Costas Karamanlis melompat kegirangan di dalam stadion, tembakan meriam bergema di Acropolis dan jalan-jalan di Athena yang dipenuhi dengan klakson yang bersorak-sorai," demikian laporan dari The Guardian kala itu.

"Segala usia dan lapisan masyarakat ikut serta, para pensiunan berbondong-bondong berkumpul bersama para penggemar berwajah segar dan bahkan para pendeta Ortodoks."

"Polisi mengikuti suasana karnaval, membunyikan klakson sepeda motor dan pemandu sorak, sementara massa meneriakkan ‘Yunani, Yunani, angkat piala, angkat piala'."

Susunan Pemain Final Euro 2004:

Portugal (4-2-3-1): Ricardo; Nuno Valente, Ricardo Carvalho, Jorge Andrade, Miguel (Paulo Ferreira 43'); Luis Figo (kapten), Costinha (Rui Costa 60'), Deco, Maniche, Cristiano Ronaldo; Pauleta (Nuno Gomes 74')

Pelatih: Luiz Felipe Scolari

Yunani (4-3-3): Antonios Nikopolidis; Takis Fyssas, Traianos Dellas, Michalis Kapsis, Giourkas Seitaridis; Angelos Basinas, Kostas Katsouranis, Theodoros Zagorakis (kapten); Stelios Giannakopoulos (Stylianos Venetidis 76'), Zisis Vryzas (Dimitris Papadopoulos 81'), Angelos Charisteas

Pelatih: Otto Rehhagel

Wasit: Markus Merk (Jerman)

Man of the Match: Theodoros Zagorakis (Yunani)

Euro 2024 Nostalgia Timnas Yunani
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.615

Berita Terkait

Piala Eropa
Euro 2024: Phil Foden Kasihan Gareth Southgate Sering Jadi Kambing Hitam
Stop jadikan Gareth Southgate kambing hitam atas penampilan jeblok timnas Inggris pada Euro 2024.
Johan Kristiandi - Kamis, 04 Juli 2024
Euro 2024: Phil Foden Kasihan Gareth Southgate Sering Jadi Kambing Hitam
Piala Eropa
Jerman Ingin Akhiri Rekor 36 Tahun Tanpa Kemenangan Melawan Spanyol
Kemenangan terakhir Jerman atas Spanyol dalam turnamen besar terjadi pada Euro 1988.
Yusuf Abdillah - Rabu, 03 Juli 2024
Jerman Ingin Akhiri Rekor 36 Tahun Tanpa Kemenangan Melawan Spanyol
Piala Eropa
Minim Pengalaman dan Lemah Fisik, Spanyol Diprediksi Kalah dari Jerman
Jens Lehmann prediksi laga Spanyol kontra Jerman.
Arief Hadi - Rabu, 03 Juli 2024
Minim Pengalaman dan Lemah Fisik, Spanyol Diprediksi Kalah dari Jerman
Analisis
Siapa yang Harus Menjadi Eksekutor Inggris dalam Adu Penalti?
Inggris memiliki hubungan tidak baik dengan yang namanya adu penalti.
Yusuf Abdillah - Rabu, 03 Juli 2024
Siapa yang Harus Menjadi Eksekutor Inggris dalam Adu Penalti?
Ragam
4 Pemain Muda yang Dapat Menjadi Penentu Laga Spanyol Vs Jerman
Siapa saja pemain-pemain muda tersebut?
Arief Hadi - Rabu, 03 Juli 2024
4 Pemain Muda yang Dapat Menjadi Penentu Laga Spanyol Vs Jerman
Piala Eropa
Euro 2024: Komputer Super Tidak Lagi Favoritkan Inggris
Komputer super Opta kini menempatkan Spanyol sebagai favorit juara Euro 2024.
Yusuf Abdillah - Rabu, 03 Juli 2024
Euro 2024: Komputer Super Tidak Lagi Favoritkan Inggris
Piala Eropa
Turki 2-1 Austria: Rekor Merih Demiral, Mert Gunok Dipuji bak Gordon Banks
Turki menang 2-1 atas Austria di 16 besar Euro 2024.
Arief Hadi - Rabu, 03 Juli 2024
Turki 2-1 Austria: Rekor Merih Demiral, Mert Gunok Dipuji bak Gordon Banks
Jadwal
Bagan dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Euro 2024: Spanyol Vs Jerman, Portugal Vs Prancis
Euro 2024 Jerman telah memasuki fase perempat final.
Arief Hadi - Rabu, 03 Juli 2024
Bagan dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Euro 2024: Spanyol Vs Jerman, Portugal Vs Prancis
Piala Eropa
Bintang Laga Turki Vs Austria: Merih Demiral, Efisien dan Kuat di Jantung Pertahanan Ay-Yildizlilar
Turki menang 2-1 atas Austria di 16 besar Euro 2024.
Arief Hadi - Rabu, 03 Juli 2024
Bintang Laga Turki Vs Austria: Merih Demiral, Efisien dan Kuat di Jantung Pertahanan Ay-Yildizlilar
Hasil akhir
Hasil Euro 2024: Dua Gol Mantan Bek Juventus Bawa Turki Menang 2-1 atas Austria
Turki menyingkirkan Austria dengan skor 2-1.
Arief Hadi - Rabu, 03 Juli 2024
Hasil Euro 2024: Dua Gol Mantan Bek Juventus Bawa Turki Menang 2-1 atas Austria
Bagikan