Cerita dan Tensi Panas di Balik Selebrasi Kontroversial Marko Arnautovic

Selebrasi gol striker Austria, Marko Arnautovic di Piala Eropa 2020 menuai kontroversi.
Arief HadiArief Hadi - Kamis, 17 Juni 2021
Cerita dan Tensi Panas di Balik Selebrasi Kontroversial Marko Arnautovic
Marko Arnautovic (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Sepak bola acapkali dijadikan tempat untuk menyampaikan pesan oleh pesepak bola profesional, khususnya ketika mereka mencetak gol dan melakukan selebrasi. Itu dilakukan oleh striker Austria, Marko Arnautovic.

Austria mengalahkan Makedonia Utara dengan skor 3-1 pada laga pembuka grup C Piala Eropa 2020 di National Arena, Minggu (13/06). Arnautovic menyempurnakan kemenangan Austria dengan gol ketiga setelah Stefan Lainer dan Michael Gregoritsch mencetak gol.

Laga itu seyogyanya berlangsung normal: ada dukungan suporter, aksi kedua kubu dalam mencari kemenangan, dan pertandingan yang berjalan seru. Tapi segalanya menjadi luar biasa ketika Arnautovic mencetak gol.

Penyerang berusia 32 tahun menjadi emosional melakukan selebrasi dan berteriak di depan hadapan suporter Makedonia Utara, disinyalir berkata "Saya ibu dari ibu Albania Anda!".

Baca Juga:

Coca Cola, Cerita Cristiano Ronaldo dari Man United hingga Sang Anak

Penyusup di Laga Prancis Vs Jerman: Bermaksud Protes, Berujung Petaka

Christian Eriksen, Runtuhnya Tembok Rivalitas, dan Arti Kemenangan Sejati

David Alaba berusaha menutup mulut Arnautovic

Sontak kapten Austria David Alaba langsung menghampirinya dan menutup mulut Arnautovic, Alaba bisa jadi tahu dan cepat bereaksi bahwa ucapan Arnautovic itu bisa berbuntut panjang, terutamanya karena menyangkut politik.

Benar saja, setelah Makedonia Utara mengajukan surat tuntutan kepada UEFA, UEFA langsung menghukum Arnautovic satu larangan pertandingan.

"Pada saat yang sama kami memberi tahu Anda bahwa kami telah mengirimkan surat resmi kepada UEFA yang menuntut hukuman terberat bagi perwakilan Austria Marko Arnautovic," tulis asosiasi sepak bola negara Makedonia Utara.

"Kami selalu menentang nasionalisme, diskriminasi, dan segala bentuk penghinaan dan ledakan yang tidak sesuai dengan semangat sepak bola dan nilai-nilai yang kami junjung bersama. Kami akan selalu membela kepentingan dan martabat para pemain nasional Makedonia di mana pun mereka tampil."

Beberapa media mengabarkan pemain yang kini membela Shanghai Port itu ditujukan kepada pemain-pemain Makedonia yang punya darah keturunan Albania, yakni Egzon Bejtulai dan Gjanni Alioski. Selepas laga itu juga Arnautovic terlihat bertukar kata dengan Ezghan Alioski.

Arnautovic berbicara dengan Ezgah Alioski

Respons Arnautovic menanggapi pemberitaan itu adalah meminta maaf dan menegaskan bahwa dirinya bukan sosok yang rasial.

"Ada beberapa kata panas kemarin terlontar dalam emosi pertandingan yang saya ingin minta maaf - terutama kepada teman-teman saya dari Makedonia Utara dan Albania," ucap Arnautovic.

"Saya ingin mengatakan satu hal dengan sangat jelas: SAYA BUKAN RASIS! Saya punya teman di hampir setiap negara dan saya mendukung keragaman. Semua orang yang mengenal saya menyadari hal itu."

Nasi telah menjadi bubur aksi kontroversial Arnautovic itu berbuah satu larangan pertandingan untuknya. Alhasil tim arahan Franco Foda tidak akan bermain dengan pengemas 88 caps dan 26 gol itu saat melawan Belanda, Jumat (18/06) dini hari WIB.

Tensi Panas di Balik Ucapan Arnautovic

Apa yang dilakukan Arnautovic tidak jauh berbeda dengan selebrasi gol dua pemain Swiss, Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka, kala Swiss menang 2-1 atas Serbia di Piala Dunia 2018.

Keduanya membuat gestur elang dengan kedua tangan yang menjadi simbol negara pada bendera Albania. Hal itu menurut kritikus dapat memanaskan tensi di antara nasionalis Serbia dan juga etnik Albania.

Keluarga Xhaka dan Shaqiri datang dari Kosovo, tempat kekerasan orang Serbia pecah di populasi Albania yang berakhir dengan intervensi militer Nato pada 1999.

Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri

Ayah Xhaka menghabiskan tiga setengah tahun sebagai tahanan polik di Yugoslavia karena dukungannya untuk kemerdekaan Kosovo, sementara Shaqiri lahir di Kosovo dan keluarganya lari ke Swiss sebagai pengungsi.

Kosovo dengan etnik Albania secara mayoritas mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008, tetapi Serbia yang punya sekutu Rusia serta etnik Serbia di dalam Kosovo tidak mengakuinya. Tak ayal tensi politik antar negara pecahan Yugoslavia itu pecah.

Hal serupa diyakini juga terjadi kepada Arnautovic. Pemain yang pernah membela Inter Milan punya darah Serbia dan ayahnya orang Serbia, tetapi ia tumbuh bermain sepak bola di Austria dan ayahnya menikahi ibu Arnautovic yang berasal dari Austria.

Arnautovic memilih Austria sebagai negara yang dibelanya dan hal itu sempat memicu tensi panas dari Serbia di masa lalu, meski begitu Arnautovic tidak melupakan negara asal ayahnya itu dan sejarah panas Serbia dan Albania itu diingatnya dengan baik.

Beberapa suporter Makedonia Utara memiliki darah Albania dan begitu juga pemain-pemain timnas Makedonia Utara. Hal itu disinyalir melatarbelakangi selebrasi kontroversial Arnautovic.

Simak Rangkuman keseruan Piala Eropa 2020 di sini

Breaking News Marko Arnautovic Austria Timnas austria Piala eropa Piala Eropa 2020
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.042

Berita Terkait

Lainnya
SEA Games 2025: Dea Salsabila Putri Sumbang Medali Emas Pertama Modern Pentathlon
Tim Indonesia kian mendekati target 80 medali emas yang dicanangkan untuk SEA Games 2025.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025: Dea Salsabila Putri Sumbang Medali Emas Pertama Modern Pentathlon
Inggris
Newcastle United Tidak Sabar Tantang Manchester City di Semifinal Piala Liga Inggris
Juara bertahan Piala Liga Inggris atau Carabao Cup, Newcastle United akan berhadapan dengan Manchester City pada semifinal.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
Newcastle United Tidak Sabar Tantang Manchester City di Semifinal Piala Liga Inggris
Lainnya
SEA Games 2025: Perahu Naga Tambah Medali Emas Lagi, Tim Indonesia Dekati Target
Tim dragon boat atau perahu naga Indonesia kembali menyabet medali emas di SEA Games 2025, Kamis 18/12).
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025: Perahu Naga Tambah Medali Emas Lagi, Tim Indonesia Dekati Target
Piala Dunia
FIFA Naikkan Hadiah Uang Piala Dunia 2026, Juara Akan Raup Rp834 Miliar
FIFA mengumumkan bahwa total hadiah Piala Dunia 2026 akan meningkat drastis dibanding edisi sebelumnya.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
FIFA Naikkan Hadiah Uang Piala Dunia 2026, Juara Akan Raup Rp834 Miliar
Timnas
Pelatih Baru Harus Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2030
PSSI menetapkan standar tinggi kepada pelatih baru Timnas Indonesia, di mana dia harus membawa Skuad Garuda ke Piala Dunia 2030.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Pelatih Baru Harus Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2030
Lainnya
SEA Games 2025: Panahan Subur, Tim Indonesia Raih Medali Emas Ke-77
Medali emas kali ini direbut oleh Nurisa Dian Ashrifah yang berhasil menjadi yang terbaik di nomor compound individu putri.
Yusuf Abdillah - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025: Panahan Subur, Tim Indonesia Raih Medali Emas Ke-77
Timnas
Soal Pelatih Baru Timnas Indonesia, PSSI Tak Mau Lagi Beli Kucing dalam Karung
PSSI tidak mau mengulangi kesalahan sebelumnya ketika menunjuk pelatih baru untuk Timnas Indonesia. Nama John Herdman menjadi kandidat terkuat.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Soal Pelatih Baru Timnas Indonesia, PSSI Tak Mau Lagi Beli Kucing dalam Karung
Timnas
Syarat PSSI untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia Mengarah ke John Herdman
Bahkan, Media Honduras, Diario Diez, menuliskan bahwa John Herdman menolak jadi pelatih Honduras demi menukangi Timnas Indonesia.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Syarat PSSI untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia Mengarah ke John Herdman
Lainnya
SEA Games 2025: Panahan dan Perahu Naga Sumbang Emas Ke-74 dan 75 Tim Indonesia
Medali emas Tim Indonesia di SEA Games 2025 terus bertambah, di antaranya melalui cabor panahan dan perahu naga.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025: Panahan dan Perahu Naga Sumbang Emas Ke-74 dan 75 Tim Indonesia
Lainnya
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Dengan tambahan 10 medali emas, Tim Indonesia memantapkan posisi kedua klasemen sementara dengan total 72 emas, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Rabu (17/12): Tambah 10 Medali Emas, Tim Indonesia Nyaman di Urutan Kedua
Bagikan