Cerita Blakblakan Marco Materazzi setelah Ditanduk Zidane di Piala Dunia 2006

BolaSkor.com - Piala Dunia memiliki cerita dan momen-momen berkesan yang akan selalu ada dalam sejarah sepak bola dunia. Begitu juga momen ikonik di Piala Dunia 2006 pada laga Italia melawan Prancis di final.
Berlangsung di Olympiastadion, Berlin, Jerman. Prancis unggul 1-0 dari penalti Zinedine Zidane pada menit tujuh yang dibalas gol Marco Materazzi pada menit 19. Pertandingan berjalan ketat hingga diteruskan ke babak tambahan.
Bak suratan takdir dua pencetak gol itu terlibat dalam momen bersejarah di Piala Dunia. Pada menit 109, empat menit setelah Gianluigi Buffon menyelamatkan gawang Italia dari gol via tandukan Zidane, Zidane adu mulut dengan Materazzi.
Baca Juga:
Buntut Insiden dengan Materazzi, Zidane Pernah Dibenci Pemain Timnas Prancis
Bantu Perangi Virus Corona, Zinedine Zidane Sumbang Peralatan Medis ke Aljazair
Nostalgia - Vittorio Pozzo, Pelatih Terhebat Timnas Italia yang Belajar dari Manchester United
Percakapan keduanya berujung tandukan Zidane ke dada Materazzi hingga ia terjatuh. Wasit laga, Horacio Elizondo setelah berdiskusi dengan asisten wasit memberikan kartu merah kepada Zidane.
Itu kartu merah ke-14 Zidane dan menjadi pemain keempat yang menerima kartu merah di final Piala Dunia. Laga dilanjutkan ke drama adu penalti dan Italia keluar sebagai pemenang dengan skor 5-3 setelah David Trezeguet gagal mencetak gol untuk Prancis.
Dikartumerahnya Zidane itu dinilai sebagai titik balik kebangkitan Italia, sebab legenda Juventus dan Real Madrid itu jadi momok bagi pertahanan Italia dan pemain paling berpengaruh dalam skuat besutan Raymond Domenech.
Pasca momen tersebut Zidane dibela Prancis dan uniknya Materazzi justru dimusuhi oleh Italia. Mantan bek Inter Milan itu dinilai memprovokasi Zidane berlebihan dengan membawa ibu Zidane.
"Zidane dibela oleh Prancis tetapi saya dibunuh oleh rekan senegara (warga Italia)," kata Materazzi sebagaimana dilansir dari Marca.
"Bagi saya, mereka bukan orang Italia sejati. Saya selalu membela warna Italia. Kritik mereka adalah yang paling menyakiti saya."
"Mereka seharusnya mencium tanah yang saya jalani karena saya mencetak gol penyama kedudukan," tegas lelaki yang juga pernah bermain di Everton itu.
Legenda Inter medio 2001-2011 itu juga menuturkan kata-kata yang diucapkannya kepada Zidane. Materazzi menegaskan tidak berbicara mengenai ibu Zidane melainkan saudarinya. Dia mengaku mengucapkan kata-kata bodoh, tapi bersikeras Zidane tak seharusnya terprovokasi sampai menanduknya.
"Saya mengatakan beberapa hal bodoh yang seharusnya tidak memicu reaksi seperti itu (Zidane menanduk Materazzi)," imbuh Materazzi.
"Di lapangan mana pun di Roma, Napoli, Milan atau Paris Anda mendengar hal-hal yang jauh lebih buruk."
"Saya berbicara tentang saudari perempuannya, bukan ibunya seperti yang dilaporkan beberapa media. Ibu saya meninggal ketika saya berusia 15 tahun, jadi saya tidak akan pernah melakukan hal serendah itu," urai dia.
Arief Hadi
15.361
Berita Terkait
Hasil Perempat Final Hong Kong Open 2025: Indonesia Pastikan Tempat di Babak Semifinal

5 Duel Kunci yang Dapat Jadi Pembeda di Derby Manchester
Persikad Depok Resmi Umumkan Skuad untuk Championship 2025/2026, Ada Dua Eks Pemain Timnas Indonesia

Tanpa Sepak Bola Eropa, Manchester United Isi Waktu Mainkan Laga Uji Coba

Hasil Super League 2025/2026: Persik Bungkam Malut United, Madura United vs Bhayangkara FC Berakhir Imbang

Juventus Bisa Menangi Scudetto, Dimulai dari Target Tiga Poin di Derby d'Italia
Demi Gabung Juventus, Mantan Pemain Chelsea Lawan Keputusan Antonio Conte
Jelang Lawan Arema FC, Jan Olde Sebut Dewa United Banten FC Tak Cukup Sekadar Main Bagus

Beda Pendapat Dietmar Hamann dengan Michael Ballack soal Performa Florian Wirtz di Liverpool
Demi Hadirkan Kualitas El Clasico Real Madrid vs Barcelona, Clash of The Legends Baru Digelar April 2026
