Bohemian Rhapsody Ala Pep Guardiola Vs Heavy Metal Milik Jurgen Klopp


BolaSkor.com - Bentrokan antara Manchester City kontra Liverpool tidak hanya menjadi pertandingan yang paling ditunggu-tunggu di Inggris, namun juga menghadirkan beberapa sub-judul menarik. Paling tidak, persaingan antara Pep Guardiola dengan Jurgen Klopp.
Baik Gaurdiola atau Klopp sama-sama mengusung taktik sepak bola menyerang. Kedua pelatih tersebut dinilai punya cara jitu memenangi laga dengan cara menekan sepanjang 90 menit.
Menggunakan analogi pada dunia musik, Pep Guardiola adalah perwujudan dari Bohemian Rhapsody, sebuah lagu oleh band rock asal Inggris, Queen. Guardiola mampu membuat lawan tak berdaya dengan permainan cantik dari kaki ke kaki. Terkadang lambat, namun bisa juga cepat. Persis seperti lagu milik Queen tersebut.
Sementara itu, Klopp selaras dengan aliran musik yang memang digemarinya, Heavy Metal. Serangan bertubi-tubi dengan tempo cepat menjadi ciri khas pria dengan kacamata setebal pantat gelas tersebut.
Baca juga:
Analisis Man City Vs Liverpool: Penguasaan Bola dan Bermain Ofensif Tidak Cukup bagi The Citizens
Manchester City Vs Liverpool, Membandingkan Dua Arsitek Sealiran

Dimulai dari Guardiola, setelah memulai karier manajerialnya satu dekade lalu, taktik menyerang yang diusung membawa sang pelatih menuju tangga tertinggi dalam jajaran juru taktik dunia. Guardiola menjadi jawara di tiga negara yang berbeda bersama Barcelona, Bayern Munchen dan Manchester City.
Sederet gelar yang berjubel di lemari Guardiola cukup untuk membungkam mulut pengkritik sang arsitek. Tidak diragukan lagi Guardiola adalah satu di antara manajer tersukses dalam sejarah sepak bola dunia.
Guardiola membuat publik sepak bola kagum setelah berhasil mengawinkan estetika dalam sepak bola dan skema menekan. Biasanya, klub yang diarsiteki Guardiola akan bermain cantik, namun tidak lupa menyerang untuk memenangi laga.
Manajer asal Spanyol itu memang jitu. Pada musim lalu, Guardiola memecahkan rekor bersejarah dengan membawa Manchester City meraih lebih dari 100 poin. Meskipun, impian memenangi Liga Champions masih tetap terkubur.
Johan Kristiandi
17.556
Berita Terkait
Scott McTominay Klaim Lebih Bisa Berkembang bersama Napoli ketimbang Manchester United
Kyle Walker Akui Hengkang ke AC Milan adalah Keputusan yang Salah

Link Streaming Belanda vs Finlandia, Minggu 12 Oktober 2025

Demi Bertahan di Manchester United, Harry Maguire Menolak Gaji Rp11 Miliar per Pekan
FIFA Bakal Larang Laga Liga Domestik di Luar Negeri

Olympic Day 2025, Saatnya Bergerak dan Dukung Tim Indonesia

Pengamat: Patrick Kluivert Tidak Kompeten, Alex Pastoor Jadi Pelatih Kepala

Skuad Piala Dunia Inggris Hanya untuk Pemain-pemain Berkarakter Kuat

Erling Haaland Tidak Terhentikan, Norwegia Menatap Piala Dunia Pertama sejak 1998

Kesulitan di Liverpool, Florian Wirtz Dibela Julian Nagelsmann
