Bedah Peluang Juara dan Plus-Minus 6 Pembalap Teratas MotoGP 2020

BolaSkor.com - MotoGP 2020 telah memasuki babak akhir. Menariknya, menjelang akhir musim, belum bisa ditebak siapa yang akan keluar sebagai pemenang seperti edisi sebelumnya.
Bukan dua atau tiga pembalap yang memperebutkan MotoGP 2020. Tidak tanggung-tanggung, masih ada enam pembalap yang masih berpeluang sebagai juara dengan sisa tiga balapan.
Keenam balapan tersebut adalah Joan Mir, Fabio Quartararo, Maverick Vinales, Franco Morbidelli, Andrea Dovizioso, dan Alex Rins. Jarak antara Mir dengan Rins saja hanya 32 poin.
Baca Juga:
Marc Marquez Resmi Absen dari Balapan Pertama di Sirkuit Valencia
Secara matematis, keenam pembalap tersebut masih memiliki peluang yang sama. Berbagai faktor bisa memengaruhi persaingan enam pembalap teratas di klasemen sementara.
Menjelang tiga balapan terakhir MotoGP 2020, BolaSkor.com mencoba membedah peluang keenam pembalap tersebut menjadi juara. Berikut ini adalah plus dan minus keenamnya:
Joan Mir (137 poin)

Di antara semua pembalap MotoGP musim ini, Joan Mir adalah yang paling konsisten. Pada awal musim, Mir memang sempat membuat kesalahan di Sirkuit Brno.
Akan tetapi, setelah itu perlahan tapi pasti Mir mulai menunjukkan konsistensinya. Selain balapan di Sirkuit Le Mans, dia selalu finish di posisi lima besar.
Hebatnya, dalam delapan balapan terakhir, Mir enam kali meraih podium. Dari performa saat ini, pembalap Ecstar Suzuki itu yang paling berpeluang menjuarai MotoGP 2020.
Satu-satunya kekurangan Mir adalah dia belum meraih satu kemenangan pun di MotoGP 2020. Selain itu, baru memasuki musim kedua di MotoGP, Mir juga kurang berpengalaman.
Fabio Quartararo (123 poin)

Kalau Mir belum pernah meraih kemenangan, Fabio Quartararo justru sering meraihnya. Quartararo menjadi pembalap yang paling banyak memenangi MotoGP 2020, tiga kali.
Ketika tidak mengalami masalah, kecepatan Quartararo tidak perlu diragukan. Pembalap asal Prancis itu dinilai bisa mengeluarkan kemampuan terbaik YZR-M1.
Sayangnya, tekanan untuk Quartararo juga semakin besar. Apalagi dengan performa apiknya di awal musim serta kepastian menggantikan Valentino Rossi musim depan.
Seperti Mir, Quartararo juga baru memasuki musim kedua di MotoGP. Kemungkinan pembalap berusia 21 tahun tersebut belum paham betul cara mengatasi tekanan semacam itu.
Budi Prasetyo Harsono
5.618
Berita Terkait
Klok Absen-Thom Haye Starter, Persib Waspada dengan Persita

Hasil Super League 2025/2026: Bruno Moreira Selamatkan Persebaya dari Kekalahan Lawan Dewa United Banten FC
Prediksi dan Statistik Cagliari vs Inter Milan: Pantang Kembali Membuang Poin

Link Streaming Dewa United Banten FC vs Persebaya Surabaya Jumat 26 September 2025, Live Sebentar Lagi

Prediksi dan Statistik Juventus vs Atalanta: Bianconeri Rawan Terpeleset

Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia

Tanggapan Marc Klok dan Beckham Putra Usai Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Hadapi Round 4

Brentford vs Manchester United: London Bukan Lagi Taman Bermain untuk The Red Devils

Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Sudah Lupa Rasanya Kalah
7 Pemain Top yang Pernah Memperkuat Real Madrid dan Atletico Madrid
