Beda Nasib 4 Gelandang yang Pernah Dilatih Pep Guardiola dan Jose Mourinho

Sejumlah pemain pernah merasakan sentuhan tangan dingin Jose Mourinho dan Pep Guardiola.
Taufik HidayatTaufik Hidayat - Jumat, 22 Mei 2020
Beda Nasib 4 Gelandang yang Pernah Dilatih Pep Guardiola dan Jose Mourinho
Jose Mourinho dan Pep Guardiola (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Pep Guardiola dan Jose Mourinho merupakan dua pelatih dengan filosofi permainan yang bertolak belakang. Keduanya terlibat rivalitas sengit selama lebih dari satu dekade terakhir.

Mourinho dikenal gemar menerapkan gaya permainan pragmatis yang mengutamakan hasil. Baginya, permainan indah tidak ada artinya tanpa kemenangan.

Sementara Guardiola sangat memuja sepak bola indah. Setiap tim yang dilatihnya memiliki karakter dan konsep permainan yang jelas yaitu, penguasaan bola.

Baca Juga:

5 Pemain Sepak Bola yang Menjadi Bintang Film

10 Protokol Latihan Klub-klub LaLiga di Tengah Pandemi Virus Corona

4 Pemain Bintang yang Mengawali Karier bersama FC Groningen

Tak heran jika pertemuan kedua pelatih dalam sebuah pertandingan begitu ditunggu pecinta sepak bola di seluruh dunia. Kita dibuat penasaran melihat bagaimana Guardiola dan Mourinho beradu taktik untuk meraih kemenangan.

Meski memiliki filosofi yang bertolak belakang, ada satu persamaan yang dimiliki keduanya. Guardiola dan Mourinho sama-sama mengandalkan lini tengah sebagai poros kekuatan tim yang dilatihnya.

Sejumlah pemain pernah bermain di bawah asuhan Guardiola dan Mourinho. Empat di antaranya merupakan gelandang berkategori bintang.

Menariknya, mereka memiliki nasib yang berbeda-beda kala bermain untuk kedua pelatih tersebut. Berikut nasib empat gelandang yang pernah ditangani Guardiola dan Mourinho:

1. Kevin De Bruyne


Kevin De Bruyne lebih dulu bekerja sama dengan Jose Mourinho kala memperkuat Chelsea pada musim 2013-2014. Namun pemain berkebangsaan Belgia itu hanya tampil sembilan kali di semua kompetisi.

De Bruyne yang ketika itu masih berusia 22 tahun dianggap tidak lebih baik dari gelandang Chelsea lainnya. Saat itu lini tengah The Blues memang diisi nama-nama tenar seperti Frank Lampard, Eden Hazard, Juan Mata, dan Oscar.

Pada paruh musim, Mourinho melepas De Bruyne ke Wolfsburg. Sebuah keputusan yang mungkin akan disesali oleh para suporter Chelsea.

Bersama Wolfsburg, De Bruyne mampu menunjukkan kualitas terbaiknya. Hal itu membuat Manchester City meminangnya pada musim panas 2015.

Semusim berselang, Guardiola menyusul De Bruyne ke Manchester City. Sejak saat itu, kualitasnya sebagai gelandang tengah kian terasah.

Kerja sama keduanya berperan penting membawa Manchester City meraih dua trofi Premier League dan satu Piala FA. De Bruyne beberapa kali juga sempat menghadapi tim yang dilatih Mourinho yaitu Manchester United dan Tottenham Hotspur.


2. Cesc Fabregas


Cesc Fabregas sempat digadang-gadang menjadi gelandang andalan Bacelona asuhan Pep Guardiola. Ia didatangkan dari Arsenal pada 2011 dengan biaya transfer 35 juta euro.

Namun realita tak seindah harapan. Fabregas kalah bersaing dengan trio lini tengah andalan Barcelona yaitu Sergio Busquets, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez.

Sebagai gantinya, Guardiola lebih banyak memainkan Fabregas di lini depan sebagai false nine. Hal itu membuat dirinya mencetak 15 gol dan 20 assist dari 48 pertandingan.

Sayang musim Barcelona berakhir tragis karena gagal mempertahankan gelar LaLiga dan Liga Champions. Guardiola pun harus lengser dari jabatannya.

Setelah kariernya seperti tak berkembang di Barcelona, Fabregas hengkang ke Chelsea pada musim panas 2014. Saat itu Mourinho menjalani periode kedua di Stanmford Bridge.

Bersama Mourinho, Fabregas kembali bermain di posisi favoritnya yaitu gelandang tengah. Ia membayar kepercayaan tersebut dengan menjadi raja assist dan mempersembahkan trofi Premier League serta Piala Liga di akhir musim.

Kerja sama Fabregas dengan Mourinho juga tak berlangsung lama. Sang manajer dipecat Chelsea pada pertengahan musim selanjutnya.

Fabregas pernah menyebut hanya ada dua pelatih yang paling berperan penting dalam kariernya yaitu Arsene Wenger dan Mourinho. Tidak adanya nama Guardiola tentu menyiratkan tak harmonisnya hubungan kedua figur ini.


3. Bastian Schweinsteiger


Bastian Schweinsteiger menjadi satu dari sedikit gelandang yang pernah dilatih Guardiola dan Mourinho. Namun pemain berkebangsaan Jerman itu tak memiliki kenangan manis dengan keduanya.

Status Schweinsteiger sebagai jendral lini tengah Bayern Munchen terkikis sejak kedatangan Guardiola pada musim panas 2013. Kesempatan bermainnya secara perlahan mulai dikurangi.

Hal itu akhirnya membuat Schweinsteiger meninggalkan klub yang dibelanya sejak junior pada tahun 2015. Ia hengkang ke Manchester United asuhan Louis Van Gaal.

Bersama Van Gaal, ia kembali menjadi andalan lini tengah. Sayang manajer berkebangsaan Belanda itu dipecat pada akhir musim 2015-2016 dan digantikan Jose Mourinho.

Bersama Mourinho, Schweinsteiger seperti mengalami deja vu. Ia hanya tampil empat kali hingga paruh musim sebelum akhirnya memutuskan hengkang ke Chicago Fire.


4. Xabi Alonso


Xabi Alonso bisa dibilang menjadi gelandang tersukses yang pernah dilatih Guardiola dan Mourinho. Ia mampu menjadi andalan kedua pelatih yang memiliki filosofi bertolak belakang tersebut.

Alonso pernah menjadi andalan Mourinho di Real Madrid pada periode 2010 hingga 2013. Kerja sama keduanya membawa Los Blancos meraih sejumlah gelar seperti LaLiga 2011-2012, dan Copa Del Rey 2010-2011.

Hal yang sama juga terjadi kala Alonso hengkang ke Munchen pada tahun 2014. Ia menjadi salah satu andalan Guardiola saat mendominasi bundesliga dua musim beruntun.

Jose Mourinho Pep Guardiola Cesc Fabregas Kevin de Bruyne Xabi Alonso Bastian Schweinsteiger Trivia Sepak Bola Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.514

Berita Terkait

Lainnya
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Tim Indonesia berhasil mendulang medali emas ke-72 di SEA Games 2025 yang dipersembahkan cabang olahraga berkuda, Rabu (17/12) sore WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Tim Berkuda dan Gulat Rebut Medali Emas Pertama
Inggris
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Pelatih Chelsea Enzo Maresca tersenyum lebar dan menegaskan bahwa dirinya senang berada di klub.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Chelsea ke Semifinal Piala Liga Inggris, Enzo Maresca Kembali Tersenyum
Lainnya
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Atlet panahan Riau Ega Agata Salsabilla menambah koleksi medali emas Tim Indonesia pada SEA Games 2025 menjadi 70, Rabu (17/12).
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Riau Ega Raih Medali Emas, Tim Panahan Indonesia Mendominasi
Sports
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Aksi luar biasa Rendi Setia Maulana dan Memo di SEA Games Thailand 2025. Meski sempat tertinggal dan cuaca tak bersahabat, pasangan dayung Indonesia sukses merebut emas nomor men’s double sculls.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Rendi dan Memo Ungkap Kisah di Balik Medali Emas Nomor Men's Double Sculls
Prancis
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Paris Saint-Germain dinyatakan harus membayar lebih dari 60 juta euro atau lebih dari Rp1 triliun kepada Kylian Mbappe.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Bayar Rp1 Triliun Lebih
Sports
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Panahan Indonesia langsung tancap gas di SEA Games Thailand 2025. Tim recurve putra dan putri sukses kawinkan medali emas usai menundukkan Malaysia dan Vietnam. Simak hasil lengkap dan komentar pelatih di sini!
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Resep Panahan Indonesia Kawinkan Emas Beregu Recurve
Inggris
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Penghargaan ini menjadi puncak dari perjalanan panjang Gianluigi Donnarumma dalam 12 bulan terakhir.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Jadi Kiper Terbaik FIFA 2025, Gianluigi Donnarumma Bidik Banyak Trofi di Manchester City
Jadwal
Jadwal Pertandingan Copa del Rey Talavera vs Real Madrid, Kamis (18/12)
Real Madrid akan menantang Talavera pada pertandingan babak 32 besar Copa del Rey 2025-2026, di El Prado, Kamis (18/12) pukul 03.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Rabu, 17 Desember 2025
Jadwal Pertandingan Copa del Rey Talavera vs Real Madrid, Kamis (18/12)
Italia
Jadwal Lengkap Piala Super Italia 2025/2026, Jam Tayang di ANTV, dan Link Streaming
Piala Super Italia 2025/2026 segera bergulir dengan format empat tim. Simak jadwal pertandingan, jam tayang di ANTV, serta informasi link streaming yang bisa disaksikan penggemar sepak bola Italia.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
Jadwal Lengkap Piala Super Italia 2025/2026, Jam Tayang di ANTV, dan Link Streaming
Sports
SEA Games 2025: Debut Langsung 2 Emas, Jason Donovan Yusuf Incar Medali di Asian Games 2026
Perenang muda Indonesia Jason Donovan Yusuf langsung mencuri perhatian di SEA Games 2025 dengan dua medali emas pada debutnya. Tak puas, atlet 18 tahun itu kini mengincar prestasi lebih tinggi di Asian Games 2026.
Johan Kristiandi - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025: Debut Langsung 2 Emas, Jason Donovan Yusuf Incar Medali di Asian Games 2026
Bagikan