Feature

Alpensia Ski Jumping Stadium, Stadion Aneh dengan Dua Perosotan Besar di Korea Selatan

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Jumat, 15 Maret 2024
Alpensia Ski Jumping Stadium, Stadion Aneh dengan Dua Perosotan Besar di Korea Selatan
Alpensia Ski Jumping Stadium (These Football Times)

BolaSkor.com - Stadion sepak bola menjadi saksi bisu sengitnya persaingan dua tim berebut kemenangan. Namun, apa jadinya jika stadion tersebut tidak hanya menjadi arena pertandingan sepak bola, melainkan juga ski jumping. Untuk menjawabnya, mari berkenalan dengan Stadion Ski Jump Alpensia dari Korea Selatan.

Dengan luas daratan hanya 100.032 km², Korea Selatan harus memutar otak untuk mencari ruang membangun stadion. Bahkan, luas Korea Selatan tidak lebih besar dari pulau Jawa yang memiliki ukuran sekitar 128.297 km².

Menariknya, menurut laporan World Stadium, Korea Selatan adalah negara Asia dengan jumlah stadion terbanyak. Total, 421 stadion menyebar di penjuru Korea Selatan.

Dari jumlah tersebut ada satu stadion yang terlihat berbeda. Stadion tersebut juga bisa digunakan untuk olahraga lain, yakni ski jumping.

Baca Juga:

Membangun Skuad Manchester United Lebih Penting ketimbang Mendirikan Stadion Baru

Menguak Kisah Mistis di St Mary's Stadium, Stadion Paling Berhantu di Dunia

Ketimbang Renovasi Old Trafford, Sir Jim Ratcliffe Pilih Bangun Stadion Baru

Awalnya, Alpensia Ski Jumping adalah stadion yang dibangun untuk melengkapi sarana Pyeongchang Winter Olympics 2018. Jadi, tidak heran jika stadion itu terletak di Pegunungan Taebaek yang memiliki ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.

Pada stadion itu terdapat dua perosotan raksasa yang biasanya digunakan para atlet ski untuk berseluncur sebelum melompat.

Satu hal yang membuat Alpensia Ski Jumping Stadium bisa disulap menjadi stadion sepak bola adalah luas area mendarat. Bila diukur, luasnya cukup untuk menjadi satu lapangan sepak bola yang sesuai dengan standar.

Selain itu, Alpensia Ski Jumping Stadium juga memiliki area tribun untuk menampung penonton. Meski satu di antara sisinya menjadi bagian perosotan raksasa, tetapi Alpensia Ski Jumping Stadium masih punya tiga sisi lainnya yang memiliki jumlah kursi mencapai 11 ribu.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah perbedaan waktu penggunaan. Musim sepak bola di Korea Selatan yang digelar pada Maret hingga November tidak akan berbenturan dengan musim ski yang berlangsung pada November hingga Maret.

Tak pelak, Alpensia Ski Jumping Stadium menawarkan banyak hal baru untuk sebuah pertandingan sepak bola. Lantas, siapa yang menjadi tuan rumahnya?

Klub yang menggunakan Alpensia Ski Jumping Stadium sebagai markas adalah Gangwon FC. Bak dipertemukan oleh takdir, Alpensia Ski Jumping Stadium memenuhi kebutuhan Gangwon FC akan stadion.

Sejak berdiri pada 2008, Gangwong menjadi musafir. Dengan jumlah penduduk di Gangwon yang hanya 1,5 juta dan tersebar di pegunungan, sulit mencari stadion yang tepat sebagai markas klub.

Tidak heran, Gangwon sempat bermain di wilayah Sokcho, Gangneung, Chuncheon, dan Wonju sebelum berlabuh ke Alpensia Ski Jumping Stadium. Alpensia Ski Jumping menjadi rumah kelima Gangwon FC.

Promosi ke kasta tertinggi sepak bola Korea Selatan membuat Gangwon melakukan beberapa perombakan besar. Satu di antaranya adalah dengan memboyong striker terkenal Korea Selatan, Lee Keun-ho, yang mencetak gol melawan Rusia pada Piala Dunia 2014.

Penunjukkan Alpensia Ski Jumping Stadium sebagai kandang kian menjadikan Gangwon menjadi buah bibir. Lantas, apakah keputusan tersebut sudah tepat atau hanya akan menjadi pandir?

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

Meskipun, Alpensia Ski Jumping Stadium menjadi wajah baru Gangwon FC, tetap hal tersebut bukannya tanpa masalah. Sebab, karena letaknya yang antah-berantah, tingkat kehadiran suporter sangat kecil.

Menurut geografis, Kabupaten Pyeongchang tidak punya banyak tempat menginap untuk suporter. Padahal, suporter butuh penginapan agar tidak terlalu lelah sebelum dan sesudah menonton Gangwon beraksi.

Oleh karena itu, pilihan lainnya adalah dengan naik bus ke sisi lain gunung untuk menemukan hotel yang lebih banyak. Perjalanan yang sulit itu semakin pelik lantaran harga tiket kandang Gangwon adalah satu di antara yang tertinggi di K-League.

Pada laga pembuka musim 2017-2018, lebih dari 5 ribu suporter melakukan perjalanan mendaki gunung untuk bisa menyaksikan Gangwon secara langsung di stadion. Menariknya Gangwon menghadapi sang juara bertahan, FC Seoul pada pertandingan kandang pertama.

Namun, pertandingan gagal mencapai kualitas terbaik lantaran kondisi lapangan yang buruk. Hanya 23 hari sebelum striker FC Seoul asal Montenegro, Dejan Damjanovic, mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut, atlet Polandia, Maciej Kot, meluncur di udara untuk mencatat lompatan 108,5 meter dan 110,5 meter di Piala Dunia FIS Ski.

Apalagi, sempat terjadi badai salju yang membuat lapangan tertutup. Tak pelak, rumput menjadi berwarna kecoklatan karena tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup. Selain itu, kontur tanah jadi bergelombang.

Dengan sulitnya medan menuju stadion dan biaya yang mahal, rata-rata suporter yang datang ke laga kandang Gangwon dalam setengah musim hanya 1.335 penonton saja. Angka tersebut adalah yang terendah di liga.

Kebijakan yang pada awalnya dianggap out of the box pun mulai diragukan. Apalagi, sebelumnya stadion kandang Gangwon terasa lebih nyaman untuk para suporter dibanding Alpensia Ski Jumping. Tidak ada uang dan tenaga ekstra yang perlu dikeluarkan untuk melihat Gangwon bermain.

Kondisi tersebut menimbulkan stigma negatif di kalangan luas. Pemerintah dianggap hanya ingin menyelamatkan muka terkait penggunaan fasilitas olahraga setelah ajang berakhir.

Sebab, ada beberapa arena olahraga yang terbengkalai setelah kejuaraan selesai. Satu di antara contohnya adalah fasilitas olahraga setelah Olimpiade London.

Pada akhirnya, Gangwon benar-benar meninggalkan Alpensia Ski Jumping. Hingga saat ini, Alpensia Ski Jumping juga tidak pernah dijadikan kandang tim sepak bola lagi.

Meski demikian, Alpensia Ski Jumping tetap tercatat sebagai satu di antara stadion unik dalam sejarah sepak bola Korea Selatan. Sayangnya, peruntukan yang memang tidak sesuai membuat rencana jadi cerai-berai.

Alpensia Ski Jumping Stadium Breaking News K-League
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.532

Bagikan