Liga Champions

Alasan Aturan Gol Tandang Tidak Berlaku Lagi di Kompetisi Eropa

Paris Saint-Germain (PSG) memetik kemenangan 1-0 saat tandang ke markas Arsenal pada leg pertama semifinal Liga Champions. Ada masanya kemenangan tandang seperti ini akan sangat menguntungkan PSG.
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Rabu, 30 April 2025
Alasan Aturan Gol Tandang Tidak Berlaku Lagi di Kompetisi Eropa
Selebrasi gol Ousmane Dembele (uefa.com)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Paris Saint-Germain (PSG) memetik kemenangan 1-0 saat tandang ke markas Arsenal pada leg pertama semifinal Liga Champions. Ada masanya kemenangan tandang seperti ini akan sangat menguntungkan PSG.

Gol tandang memang sudah cukup lama menjadi warna tersendiri di kompetisi Eropa. Banyak drama yang terjadi karena aturan ini.

Aturan gol tandang sebenarnya sudah digunakan selama lebih dari seratus tahun. Namun aturan ini pertama kali dikenalkan pada kompetisi Piala Winners 1965-1966.

Baca Juga:

Arsenal Harus Melakukan Sesuatu yang Spesial di Paris jika Ingin ke Final

Liga Champions: Mikel Arteta Klaim Arsenal Tidak Pantas Kalah Melawan PSG

Wayne Rooney Anggap Suporter Turut Sebabkan Arsenal Kalah Kontra PSG

Gol Ousmane Dembele (uefa.com)

Gagasan di balik aturan gol tandang adalah agar tidak lagi membutuhkan laga penentu ketiga di tempat netral dan untuk mendorong tim tampil ofensif saat main tandang.

Aturan Dihapus 2021

Aturan gol tandang dihapus dari kompetisi naungan UEFA pada Juni 2021. Perubahan aturan dilakukan sebagai hasil rekomendasi dari Komite Kompetisi Klub UEFA.

Dengan dihilangkannya aturan gol tandang, pertandingan sistem gugur Eropa yang berakhir imbang setelah kedua leg berlanjut ke perpanjangan waktu dan kemudian adu penalti.

"Aturan gol tandang telah menjadi bagian dari kompetisi UEFA sejak diperkenalkan pada 1965," kata Presiden UEFA Aleksander Ceferin.

"Namun, pertanyaan tentang penghapusannya telah diperdebatkan di berbagai pertemuan UEFA selama beberapa tahun terakhir. Meskipun tidak ada pandangan bulat, banyak pelatih, penggemar, dan pemangku kepentingan sepak bola lainnya menyatakan lebih memilih aturan tersebut dihapuskan."

"Dampak aturan tersebut sudah bertentangan dengan tujuan awalnya karena, pada kenyataannya, aturan tersebut justru mencegah tim tuan rumah, khususnya pada leg pertama, untuk menyerang, karena mereka takut kebobolan gol yang akan memberi lawan mereka keuntungan krusial."

"Ada pula kritik atas ketidakadilan, khususnya pada perpanjangan waktu, dengan mewajibkan tim tuan rumah mencetak dua gol saat tim tandang telah mencetak gol," terang Ceferin.

Menurut UEFA, kemenangan kandang menurun dari 61 persen pada pertengahan 1970-an menjadi 47 persen pada 2020-2021.

Sedangkan rata-rata gol kandang per pertandingan juga menurun dari 2,01 menjadi 1,58.

View this post on Instagram

A post shared by Bolaskor.com (@bolaskorcom)

Liga Champions UEFA Paris Saint-Germain Arsenal Breaking News
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.335

Berita Terkait

Liga Indonesia
Persipura Resmi Tunjuk Rahmad Darmawan sebagai Pelatih
Rahmad Darmawan ditemani Regi Aditya.
Tengku Sufiyanto - Senin, 13 Oktober 2025
Persipura Resmi Tunjuk Rahmad Darmawan sebagai Pelatih
Timnas
Rapat Exco PSSI Bakal Tentukan Nasib Patrick Kluivert
Patrick Kluivert gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Rizqi Ariandi - Senin, 13 Oktober 2025
Rapat Exco PSSI Bakal Tentukan Nasib Patrick Kluivert
Timnas
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert dkk. Pulang Langsung ke Belanda
Patrick Kluivert tidak terlihat dalam rombongan tim dan pemain yang tiba di Jakarta pada Senin (13/10).
Rizqi Ariandi - Senin, 13 Oktober 2025
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert dkk. Pulang Langsung ke Belanda
Timnas
Legawa Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Jay Idzes: Mungkin Belum Waktunya
Jay Idzes mengatakan Timnas Indonesia bakal lebih kuat dan minta tidak ada yang saling menyalahkan.
Rizqi Ariandi - Senin, 13 Oktober 2025
Legawa Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Jay Idzes: Mungkin Belum Waktunya
Timnas
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Ole Romeny: Sulit Menggambarkan Rasa Sakit Ini
Timnas Indonesia tersingkir di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Rizqi Ariandi - Senin, 13 Oktober 2025
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Ole Romeny: Sulit Menggambarkan Rasa Sakit Ini
Piala Dunia
Usai Kalahkan Timnas Indonesia, Pelatih Irak: Sekarang Tekanan Ada di Arab Saudi
Pelatih Irak Graham Arnold berusaha meningkatkan tekanan kepada Arab Saudi.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Usai Kalahkan Timnas Indonesia, Pelatih Irak: Sekarang Tekanan Ada di Arab Saudi
Italia
Scott McTominay Klaim Lebih Bisa Berkembang bersama Napoli ketimbang Manchester United
Scott McTominay menjelaskan dirinya melihat dirinya lebih berkembang di Napoli dibandingkan dengan klub lamanya, Manchester United.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Scott McTominay Klaim Lebih Bisa Berkembang bersama Napoli ketimbang Manchester United
Italia
Kyle Walker Akui Hengkang ke AC Milan adalah Keputusan yang Salah
Kyle Walker secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya seharusnya tidak pernah meninggalkan Manchester City untuk dipinjamkan ke AC Milan musim lalu.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Kyle Walker Akui Hengkang ke AC Milan adalah Keputusan yang Salah
Jadwal
Link Streaming Belanda vs Finlandia, Minggu 12 Oktober 2025
Belanda akan menjamu Finlandia pada pertandingan keenam Grup G kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, di Johan Cruyff ArenA, Amsterdam, Minggu (12/10) pukul 23.00 WIB.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Link Streaming Belanda vs Finlandia, Minggu 12 Oktober 2025
Inggris
Demi Bertahan di Manchester United, Harry Maguire Menolak Gaji Rp11 Miliar per Pekan
Harry Maguire dikabarkan rela menolak tawaran menggiurkan sebesar 500 ribu poundsterling atau sekitar Rp11 miliar per minggu dari Arab Saudi untuk tetap di Manchester United.
Yusuf Abdillah - Minggu, 12 Oktober 2025
Demi Bertahan di Manchester United, Harry Maguire Menolak Gaji Rp11 Miliar per Pekan
Bagikan