Akhir Sebuah Era, Warisan Jurgen Klopp Akan Tetap Hidup


BolaSkor.com - Ketika Jurgen Klopp berbicara kepada media untuk pertama kalinya sebagai manajer Liverpool pada Oktober 2015, dia berbicara tentang mengubah orang yang ragu menjadi percaya. Hampir satu dekade dan beberapa trofi kemudian, dia akan pergi dengan misi tercapai.
Pria Jerman berusia 56 tahun ini sepenuhnya mendukung pepatah bahwa tidak ada individu yang bisa lebih besar daripada klub.
Namun saat ia bersiap untuk pertandingan ke-491 bersama Liverpool dan terakhir di Anfield, tidaklah berlebihan jika menyebut Klopp memiliki dampak besar bagi klub dan kota.
“Apa yang telah dia lakukan sungguh luar biasa, tidak hanya untuk klub tetapi juga untuk kota ini,” kata John Pearman, pendiri dan editor fanzine Red All Over The Land dikutip dari Reuters.
“Kita tidak akan pernah melihat orang seperti dia lagi.”
Baca Juga:
Arne Slot Konfirmasi Gantikan Jurgen Klopp di Liverpool
Emosional di Laga Tandang Terakhir, Jurgen Klopp Bangga dengan Karakter Liverpool
Virgil van Dijk Ingin Jadi Bagian dari Transisi Liverpool Selepas Era Jurgen Klopp
Klopp tidak hanya mengembalikan Liverpool ke puncak sepak bola Inggris dan Eropa, dia juga mewakili semangat dari sebuah kota yang selalu menganggap diri mereka sedikit berbeda.
Di lapangan, sepak bola heavy metal beroktan tinggi yang dibawakannya menghasilkan tujuh trofi termasuk gelar Premier League pertama dalam 30 tahun, mahkota Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.
Dari situ, Klopp memahami jiwa penduduk Liverpool dan menunjukkan empati serta kasih sayang.
Liverpool mempunyai sejumlah manajer hebat, namun Pearman mengatakan Klopp akan dihargai sama seperti Bill Shankly yang pernah mengatakan: "Beberapa orang percaya sepak bola adalah masalah hidup dan mati, saya sangat kecewa dengan sikap itu. Saya jamin itu jauh lebih penting."
Klopp tidak akan mengulangi kata-kata itu, meskipun semangat yang ia bawa mentalitas yang sama ke dalam pekerjaannya.
Dia memperlakukan para pemainnya seperti keluarga dekat dan dia selalu menjadi orang terakhir yang meninggalkan lapangan dalam kemenangan atau kekalahan, sambil memberi hormat kepada para penggemar yang memujanya.
Akan sulit untuk menyamai apa yang dilakukan Klopp. Dia pergi meninggalkan Liverpool yang berada dalam kondisi sehat karena sejumlah pemain muda berbakat telah menorehkan prestasi bersama para pemenang trofi beruntun seperti Trent Alexander-Arnold, Virgil van Dijk, Alisson dan Mohamed Salah.
Situasi ini jauh berbeda dari saat ia datang menggantikan Brendan Rodgers dengan Liverpool di peringkat 10 dan dalam kondisi sulit.
Tidak ada perbaikan cepat ketika Liverpool finis di urutan kedelapan musim itu meskipun penampilan di final Piala Liga dan Liga Europa mengisyaratkan era baru.
Di musim penuh pertamanya sebagai pelatih, Klopp membawa Liverpool kembali ke Liga Champions dan melaju hingga ke final 2018 meski kalah dari Real Madrid.
Segalanya mulai berjalan lancar pada musim berikutnya dalam perburuan gelar yang epik bersama Manchester City, Liverpool gagal juara meski mengumpulkan 97 poin.
Penebusan Liverpool datang saat mengalahkan Tottenham Hotspur di final Liga Champions 2019, setelah sebelumnya melakukan comeback bersejarah saat menyingkirkan Barcelona di semifinal.
Penantian 30 tahun Liverpool untuk meraih gelar Premier League menyusul musim berikutnya meskipun sayangnya pandemi membuat Anfield kosong ketika tim asuhan Klopp memastikan gelar dengan tujuh pertandingan tersisa.
Babak terakhir Klopp akan menjadi gemilang ketika timnya mengejar quadruple musim ini, namun mereka harus puas dengan Piala Liga.
Meski demikian, saat dia bersiap untuk pergi, tidak ada penyesalan.
“Bisakah orang lain melakukannya lebih baik? Mungkin,” kata Klopp. "Tetapi saya tidak bisa. Selebihnya akan dinilai oleh publik, dan saya yakin sebagian besar menganggap kami baik-baik saja."
Yusuf Abdillah
9.068
Berita Terkait
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Inggris vs Andorra, Sabtu 6 September 2025

25 Pemain Timnas Indonesia U-17 TC di Bulgaria, Agendakan Uji Coba dengan Makedonia Utara

Link Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Live Sebentar Lagi

Patrick Kluivert Kesengsem Permainan Miliano Jonathans

Sumbang Gol buat Italia, Retegui dan Kean Menikmati Perubahan Taktik Gattuso

Jadwal Siaran Langsung Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 Timnas Indonesia U-23 vs Makau, Sabtu 6 September 2025

Laris Manis, Harry Maguire Diantre Klub Arab Saudi
Sebelum Gaet Luis Diaz, Bayern Munchen Sempat Dekati Cody Gakpo

Gagal Menang dalam Tiga Laga Beruntun, Joshua Kimmich Sebut Jerman Akan Sulit Lolos ke Piala Dunia

Darren Arthur Gani dan Empat Pegokart Indonesia Kuasai Klasemen Akhir Mini Rok Asia 2025
