9 Pemain Top yang Pernah Membela Duo Manchester

Beberapa pemain beruntung pernah memperkuat Manchester United dan Manchester City.
Arief HadiArief Hadi - Rabu, 03 November 2021
9 Pemain Top yang Pernah Membela Duo Manchester
Carlos Tevez dan Rafael da Silva (Twitter)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BolaSkor.com - Derby Manchester antara Manchester United kontra Manchester City merupakan salah satu pertandingan yang dinanti di Inggris, selain North West Derby atau derby sekota lainnya.

Derby Manchester semakin seru dinanti karena kebangkitan City yang sudah tidak lagi berada di bawah bayang-bayang kesuksesan rival sekota mereka, khususnya setelah diakuisisi pengusaha Timur Tengah pada 2008.

Lima titel Premier League telah diraih mereka dalam kurun waktu 2008 sampai saat ini, sementara United tiga kali dan semua itu terjadi di era Sir Alex Ferguson. Tak ayal rivalitas keduanya semakin seru sejak transformasi City.

Dalam sejarahnya sudah ada sembilan pemain top yang pernah membela Man United dan juga Man City. Siapa saja?

Baca Juga:

Guardiola Bahas Nasib Solskjaer, Sebut Tekanan di Man United Berlipat

Hasil Laga Liga Champions: Chelsea Menang, Man United Bawa Satu Poin dari Italia

3 Alasan Manchester United Tak Perlu Menangisi Keputusan Conte Pilih Tottenham

1. Carlos Tevez

Ini baru kepindahan yang kontroversial. Sebab, Man City sudah mulai berevolusi jadi klub besar Inggris dan menambah panas rivalitas dengan Man United. Pihak Man City juga memanaskannya dengan memasang spanduk “Selamat Datang ke Manchester” di jalan tol masuk ke dalam kota.

Sukses bersama Man United pada periode 2007-2009, Tevez juga sukses memberikan andilnya memberikan titel Premier League pertama untuk Man City di musim 2011-12 setelah lama tak melakukannya.

Citra Tevez di depan fans Man United semakin buruk karena ia membentangkan spanduk dengan tulisan “RIP (Rest in Peace) Fergie” pasca menjuarai Premier League. Sampai saat ini, ia tidak meminta maaf atas tindakannya itu.

2. Peter Schmeichel

Kiper legendaris Man United mengukir sejarah di era Sir Alex Ferguson pada periode 1991-1999, dengan momen terbesarnya terjadi ketika menjuarai treble di tahun 1999. Ayah dari Kasper Schmeichel itu baru pindah ke Man City di penghujung kariernya.

Schmeichel pergi ke Man City pada 2002, setelah sebelumnya bermain di Sporting Lisbon (1999-2001) dan Aston Villa (2001-02).

3. Andy Cole

Duetnya dengan Dwight Yorke disegani lawan-lawannya di masa lalu. Man United memanfaatkan baik servisnya hingga berujung treble di tahun 1999.

Sama seperti Schmeichel, Cole menghabiskan sisa kariernya di Man City. Pada usia 33 tahun di musim 2005-06, Cole mencetak sembilan gol dengan Man City. Cukup bagus untuk pemain di usianya tersebut.

4. Owen Hargreaves

Pemain yang satu ini tampak terinspirasi oleh Tevez. Sukses dengan Man United, Hargreaves pindah ke Man City pada tahun 2011. Semusim dengan City, Hargreaves pensiun karena cedera yang tak kunjung sembuh.

Eks pemain Bayern Munchen dan Man United cukup sukses dalam kariernya karena pernah meraih empat titel Bundesliga, dua Liga Champions dengan Bayern dan Man United, serta satu trofi Premier League. Kini Hargreaves menjadi pandit sepak bola.

5. Andrei Kanchelskis

Penyerang sayap klasik dengan pergerakannya menyisir sisi sayap, melakukan penetrasi dan memberikan umpan silang. Kanchelskis bermain untuk United pada kurun waktu 1991-1995, kemudian pindah ke Everton, Fiorentina, dan Rangers.

Ketika di Rangers itulah ia dipinjamkan ke Man City pada tahun 2001. Dalam waktu yang singkat dengan Citizens, Kanchelskis mencetak satu gol dari 10 penampilannya di sana.

6. Denis Law

Sosok legendaris Man United ini dikenang sebagai salah satu trinitas legenda klub. Bersama dengan Sir Bobby Charlton dan George Best, mereka sama-sama menjadikan United sebagai klub Inggris pertama sepanjang masa yang memenangi Piala Eropa (sekarang Liga Champions) di tahun 1968. Momen ketiganya diabadikan dalam bentuk patung yang ada di Old Trafford.

Law mungkin salah satu ‘pembelot’ yang tidak dibenci fans Man United karena kontribusi besarnya di sana pada medio 1962-1973. Terlebih, Man City kala itu bukanlah tim besar seperti sekarang ini.

Law membela Man City selama dua periode pada medio 1960-61 dan 1973-74. Di periode keduanya, golnya ke gawang Man United di laga terakhir Divisi Pertama (format lama sebelum Premier League) mengirim Setan Merah ke kasta kedua. Law tidak merayakan golnya dan ikut sedih karena Man United degradasi.

7. Shaun Goater

Produk akademi United yang promosi pada 1989 ke tim utama. Akan tapi tidak sukses dengan Man United. Shaun Gother setelahnya bermain di Rotherham United, Notts County, Bristol City, sebelum ke Man City pada 1998.

Lima tahun dengan City Goater, berposisi sebagai penyerang, membantu klub promosi pada musim 2001-2022. Selama membela City Goater menorehkan 84 gol. Goater pensiun pada 2010 dengan North Village Rams.

8. Jadon Sancho

Produk akademi City yang berada di akademi pada medio 2015-2017 dan tak dapat menembus tim utama yang dilatih Pep Guardiola. Pada akhirnya Jadon Sancho merantau ke Borussia Dortmund dan sukses berkembang selama empat tahun di sana.

Man United merekrutnya pada musim panas 2021. Akan tapi perjalanannya di United tidak mulus karena ia belum sepenuhnya tampil optimal dan jarang main.

9. Brian Kidd

Brian Kidd merupakan produk akademi United yang bermain di tim utama pada periode 1967-1974. Di sana Kidd yang berposisi sebagai penyerang mengemas 200 laga lebih dan memenangi satu titel Liga Champions.

Sempat membela Arsenal, Kidd setelahnya memperkuat Manchester City pada medio 1976-1979. Di sana dia mencetak 44 gol dari 98 laga. Pasca pensiun Kidd menjadi asisten pelatih di Man United dan juga Man City.

Breaking News Trivia Sepak Bola Manchester Derby Manchester Manchester City Manchester United
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

16.042

Berita Terkait

Timnas
Seperti Shin Tae-yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Libatkan Asisten Lokal
Pelatih baru Timnas Indonesia harus mencontoh Shin Tae-yong yang mau melibatkan beberapa pelatih lokal untuk membantunya tim tim kepelatihan.
Rizqi Ariandi - Jumat, 19 Desember 2025
Seperti Shin Tae-yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Libatkan Asisten Lokal
Sports
SEA Games 2025: Triathlon, Perahu Naga, dan Tenis Tambah Perolehan Medali Emas
Indonesia kembali menambah emas SEA Games 2025. Medali datang dari triathlon, perahu naga, dan tenis. Total emas Merah Putih terus bertambah.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
SEA Games 2025: Triathlon, Perahu Naga, dan Tenis Tambah Perolehan Medali Emas
Liga Indonesia
Fokus ke Laga Terdekat, Pelatih Persija Belum Pikirkan Persib Bandung
Persija akan bertemu Persib pada 11 Januari 2026. Namun, sebelum itu Macan Kemayoran terlebih dulu menghadapi Semen Padang, Bhayangkara FC dan Persijap Jepara.
Rizqi Ariandi - Jumat, 19 Desember 2025
Fokus ke Laga Terdekat, Pelatih Persija Belum Pikirkan Persib Bandung
Sports
Pesilat Zaki Zikrillah Sibuk Cari Kerja Usai Rebut Emas SEA Games 2025 dan Dapat Bonus Rp1 Miliar
Pesilat Indonesia Zaki Zikrillah raih emas SEA Games 2025 dan bonus Rp1 miliar, tapi memilih cari kerja demi masa depan yang lebih pasti.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Pesilat Zaki Zikrillah Sibuk Cari Kerja Usai Rebut Emas SEA Games 2025 dan Dapat Bonus Rp1 Miliar
Sports
Rasa Haru di Balik Medali Emas Rizki Juniansyah di SEA Games 2025
Rizki Juniansyah kembali mengharumkan Indonesia dengan emas SEA Games 2025 sekaligus memecahkan rekor dunia. Dedikasi haru untuk sang ayah.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Rasa Haru di Balik Medali Emas Rizki Juniansyah di SEA Games 2025
Jadwal
Jadwal Siaran Langsung dan Jam Tayang Semifinal Piala Super Italia Antara Bologna vs Inter Milan Live di ANTV
Jadwal siaran langsung dan link streaming Bologna vs Inter Milan di semifinal Piala Super Italia 2025/2026. Tayang dini hari WIB di ANTV dan Vidio. Jangan lewatkan!
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Jadwal Siaran Langsung dan Jam Tayang Semifinal Piala Super Italia Antara Bologna vs Inter Milan Live di ANTV
Prediksi
Prediksi dan Statistik Bologna vs Inter Milan: Mencari Penantang Napoli di Final
Inter Milan menghadapi Bologna di semifinal Piala Super Italia. Statistik, head to head, prediksi susunan pemain, dan skor akhir laga penentu menuju final.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Prediksi dan Statistik Bologna vs Inter Milan: Mencari Penantang Napoli di Final
Sports
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (19/12): Jam Tayang Final Voli Putra dan Pertandingan Penentuan Futsal
Jadwal lengkap Tim Indonesia di SEA Games 2025 Thailand hari ini. Final voli putra kontra Thailand dan laga krusial futsal penentu medali emas. Cek jam tayangnya!
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025, Jumat (19/12): Jam Tayang Final Voli Putra dan Pertandingan Penentuan Futsal
Hasil akhir
Hasil Piala Super Italia: Tumbangkan AC Milan 2-0, Napoli Melaju ke Final
Napoli memastikan tiket ke final Piala Super Italia setelah menumbangkan AC Milan 2-0 di laga semifinal. Simak jalannya pertandingan, momen kunci, dan susunan pemain lengkapnya.
Johan Kristiandi - Jumat, 19 Desember 2025
Hasil Piala Super Italia: Tumbangkan AC Milan 2-0, Napoli Melaju ke Final
Lainnya
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Prime Kumite Championship 3 menghadirkan berbagai pertarungan seru yang akan berlangsung pada 1 Februari 2026 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta.
Rizqi Ariandi - Kamis, 18 Desember 2025
Aziz Calim Cari Penantang Sepadan di Prime Kumite Championship 3
Bagikan